Lubna, Maitsa (2020) Analisis Potensi Bencana Tanah Longsor Menggunakan Metode Pembobotan dan Scoring Parameter Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) (Studi Kasus: Kecamatan Pacet dan Trawas, Kabupaten Mojokerto). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03311640000094_Undergraduate_Thesis.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Kecamatan Pacet dan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Dari data BPBD Jawa Timur disebutkan bahwa rata-rata kerugian yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor di Kecamatan Pacet dan Trawas, Kabupaten Mojokerto dapat mencapai puluhan, bahkan hingga ratusan juta rupiah. Oleh karena hal itu, diperlukan suatu tindakan pengelolaan resiko bencana untuk menghindari kerugian akibat bencana longsor di wilayah tersebut dengan memperkirakan daerah yang berpotensi terkena tanah longsor. Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan metode skoring dan pembobotan pada parameter – parameter penyebab tanah longsor yang berbasiskan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan mengacu pada Katalog Methodologi Penyusunan Peta Geo Hazard milik Badan Informasi Geospasial. Terdapat 4 parameter utama dalam penentuan potensi longsor yakni tutupan lahan, curah hujan, geologi atau jenis batuan dan kemiringan tanah. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa parameter yang paling mempengaruhi terjadinya longsor yaitu parameter geologi dan kemiringan tanah dengan bobot 30%, diikuti dengan tutupan lahan 20% dan curah hujan 20%. Pada penelitian ini dilakukan analisis tingkat potensi bencana tanah longsor dengan 2 kondisi yang berbeda, yaitu kondisi 1 menggunakan data curah hujan tertinggi (bulan Januari), sedangkan kondisi 2 menggunakan data curah hujan terendah (bulan Agustus) tahun 2019. Selanjutnya, pada kondisi 1 didapatkan empat tingkatan potensi longsor, yaitu potensi rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Sedangkan pada kondisi 2 didapatkan 3 tingkatan potensi, yaitu potensi rendah, sedang, tinggi, dan tidak terdapat potensi sangat tinggi sama sekali. Pada kondisi 1, wilayahnya didominasi oleh tingkat potensi sedang dengan luas 7.150,451 Ha, sedangkan kondisi 2 didominasi oleh tingkat potensi rendah 7.156,062 Ha. Untuk wilayah dengan tingkat potensi sangat tinggi, pada kondisi 1 didapatkan luas 4.461,068 Ha atau 26,586% lebih besar dari kondisi 2. Sedangkan untuk wilayah potensi rendah pada kondisi 2 meningkat sebesar 42,614% dari kondisi 1 sehingga luasnya menjadi 7.156,062 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pada saat musim hujan sangat mempengaruhi terjadinya bencana tanah longsor di lokasi penelitian.
==============================================================================================
Landslide is one of the natural disasters that is quite common in Pacet and Trawas Districts, Mojokerto Regency. BPBD Jawa Timur stated that the average losses caused by landslides in Pacet and Trawas Districts, Mojokerto Regency could reach tens, even up to hundreds of millions of rupiah. Therefore, a disaster risk management is needed to avoid losses due to landslides in the area by estimating areas that are potentially affected by landslides. This analysis is done by calculating the scoring method and weighting on the parameters that causes the landslides based on Geographic Information Systems (GIS) with reference to the Geo Hazard Map Preparation Methodology Catalog of the Geospatial Information Agency. There are 4 main parameters in determining landslide potential namely land cover, rainfall, geology or rock type and slope of the land. From this study it can be seen that the parameters that most influence the occurrence of landslides are the geological parameters and the slope of the land with a weight of 30%, followed by a 20% land cover and 20% rainfall. In this study an analysis of the level of potential landslide disasters with 2 different conditions. The first condition uses the highest rainfall data (in January), while the second condition uses the lowest rainfall data (in August) in 2019. Furthermore, in the first condition, there are four levels of landslide potential, namely low, medium, high, and very high potential. Whereas in the sedond condition, there are 3 levels of potential, namely low, medium, high potential. In the first condition, the area is dominated by a medium level of potential with an area of 7.150,451 Ha, while in the second condition, it is dominated by a low potential level area of 7.156,062 Ha. Area of a very high potential level in the first condition increases by 26,586% from the second condition. Whereas in the second condition, for areas with low potential, it increases by 42,614% from the first condition so that the area becomes 7.156,062 hectares. This shows that conditions during the rainy season greatly affected the occurrence of landslides in the study area.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bencana, Tanah Longsor, SIG, Kabupaten Mojokerto, Potensi, Sentinel-2A, Disaster, Landslide, GIS, Mojokerto Regency, Potential, Sentinel-2A |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography > GA139 Digital Elevation Model (computer program) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Maitsa Lubna |
Date Deposited: | 12 Aug 2020 02:53 |
Last Modified: | 02 Jun 2023 14:18 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/77549 |
Actions (login required)
View Item |