Sinaga, Markus Juliano (2020) Analisis Tinggi Muka Air Laut Menggunakan GNSS Tides Dan Prediksi Pasang Surut. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03311640000043-Undergraduate_Thesis.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Pasang surut air laut merupakan variasi vertikal muka air laut. Pasang surut air laut merupakan salah satu komponen penting dalam survei batimetri. Pada survei batimetri secara umum, pengamatan pasang surut air laut dilakukan dengan menggunakan rambu pasut di lokasi survei batimteri. Seiring berkembangnya teknologi, penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) semakin memungkinkan dalam survei batimetri. Selain dalam penentuan posisi horisontal, GNSS juga dapat digunakan untuk menentukan posisi vertikal. Salah satu sistem GNSS yang akurat saat ini adalah Quasi-Zenith Satellite System (QZSS) milik Jepang. Sistem ini memiliki satelit yang selalu mengorbit di sebagian wilayah Indonesia sehingga akan memberikan layanan pemosisian yang akurat.
Pada penelitian ini, receiver yang digunakan dapat menerima sinyal satelit dari sistem QZSS. Metode koreksi data yang digunakan adalah Real-Time-Precise Point Positioning (RT-PPP). Data pengamatan dari sistem QZSS ini dibandingkan dengan model prediksi pasang surut milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Selanjutnya, dilakukan analisis tingkat kesalahan dari kedua data tersebut. Uji tingkat kesalahan dilakukan dengan metode Root Mean Square Error (RMSE) dengan data prediksi BIG sebagai data yang dianggap benar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai RMSE maksimum dan minimum pada perbandingan pengamatan pasut QZSS dan prediksi pasut BIG masing-masing sebesar 2,317 m dan 0,176 m selama 11 hari pengamatan. RMSE maksimum terjadi pada 10 Agustus 2019 dan minimum pada 9 Agustus 2019.
==================================================================================================================
Tide is a vertical variation of sea level which is mainly influenced by astronomical forces. Tides are one of the crucial components in a bathymetry survey. In general, observations of tides are carried out using the tidal pole near the bathymetry survey location. As technology develops, the use of the Global Navigation Satellite System (GNSS) makes it easier to bathymetry surveys. In addition to horizontal position determination, GNSS can also be used to determine vertical position precisely. One of the most accurate GNSS systems today is the Japanese Quasi-Zenith Satellite System (QZSS). This system has satellites that are always orbiting in most parts of Indonesia to provide accurate positioning services.
In this study, the receiver used can receive satellite signals from the QZSS system. The data correction method used is Real-Time-Precise Point Positioning (RT-PPP). Observation data from the QZSS system is compared with the Geospatial Information Agency (BIG)'s tidal prediction model. Next, an analysis of the error rates of the two data is performed. The error rate test is performed using the Root Mean Square Error (RMSE) method with BIG prediction data as data that is considered correct.
This study's results indicate that the maximum and minimum RMSE values on the QZSS tidal observation and BIG tidal predictions are 2,317 m and 0,176 m for eleven days of observation, respectively. The maximum RMSE occurred on August 10, 2019, and the minimum on August 9, 2019.
Actions (login required)
View Item |