Putra, Fadhil Faried (2020) Kantor Sensitif Gender: Mencegah Penindasan Wanita di Tempat Kerja. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111640000007-Undergraduate_Thesis.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Ketidaksetaraan gender berarti terdapat perbedaan dalam hak orang untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari pembangunan di berbagai departemen. Meskipun disebut ketidaksetaraan gender, perempuanlah yang cenderung dirugikan jika dibandingkan dengan laki-laki. Terdapat berbagai jenis ketidaksetaraan gender dan itu menciptakan suatu bentuk penindasan terhadap perempuan. Semua permasalahan ini juga terdapat di Indonesia, terutama karena budaya patriarki yang masih ada di zaman modern ini. Salah satu dari banyak contoh penindasan wanita adalah pelecehan seksual yang dialami banyak wanita di tempat kerja mereka sendiri dimana mereka seharusnya merasa nyaman.
Untuk menciptakan tempat kerja yang aman bagi perempuan dan laki-laki untuk bekerja bersama tanpa adanya pelecehan dan penindasan, kantor sewa dipilih sebagai objek desain. Karena sifat pelecehan seksual yang dikendalikan oleh perilaku seseorang, Desain Perilaku dipilih sebagai pendekatan utama untuk menciptakan desain yang diharapkan dapat mengendalikan perilaku pengguna untuk menghindari penindasan agar tidak terjadi. Pendekatan Rasionalis digunakan sebagai metode untuk menghasilkan bentuk dengan menggunakan logika dan penelitian untuk membuat desain yang akan membantu memecahkan masalah yang telah disebutkan di atas.
Untuk memastikan bahwa tidak ada pelecehan dan penindasan terjadi dalam desain, kantor sewa dengan visibilitas sebagai konsep utama dipilih sebagai desain akhir. Desain akhir terdiri dari blok-blok kantor yang terpisah, yang dihubungkan oleh koridor, yang ditempatkan saling berhadapan untuk memastikan visibilitas maksimum dalam desain, baik secara horisontal di lantai yang sama atau secara vertikal di lantai yang berbeda. Pengguna kemudian akan dapat melihat dan dilihat oleh orang lain di mana pun mereka berada, hal ini dimaksudkan agar calon pelaku dapat merasakan mata yang mengawasi di sekitar mereka dan mencegah mereka dari melakukan sesuatu yang buruk.
==================================================================================================================
Gender inequality means there is a different in people’s rights to contributing to and benefitting from development in various departments. Even though it is called gender inequality, women are the one that tend to have disadvantage when opposed to their counterparts. Different types of gender inequality exist and it create a form of oppression on women. Indonesia also suffer from all this problem mainly because the patriarchal culture that still exist in this modern time. One of the many examples of female oppression is the sexual harassment that many women experienced in their own workplace where they are supposed to be comfortable in there.
In order to create a safe workplace for women and men to work together without the existence of harassment and oppression, a rental office is chosen as the design object. Due to the nature of sexual harassment that is controlled by one’s behavior, Behavioral Design is chosen as the main approach in order to create a design which hopefully be able to control the behavior of the user to avoid any oppression from happening in the first place. Rationalist Approach is used as the method on form making by using logics and extensive research to create a design that would help solving the problems mentioned above.
To ensure that no harassment and oppression are happening in the design, a rental office with visibility as the main concept is then selected as the final design. The final design consists of separated office blocks, which are connected by corridors, which are placed to face each other to ensure the maximum visibility in the design, whether it is horizontally on the same floor or vertically on different floors. User would then be able to see and be seen by others wherever they are, this is intended so that to-be-perpetrators would feel the watching eyes surrounding them and preventing from doing anything bad.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ketidaksetaraan, Perempuan, Pelecehan, Kantor Sewa, Visibilitas Inequality, Female, Harassment, Rental Office, Visibility |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Fadhil Faried Putra |
Date Deposited: | 20 Aug 2020 03:20 |
Last Modified: | 12 May 2023 04:14 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/78356 |
Actions (login required)
View Item |