Josopandojo, Bernadet (2020) Studi Kemampuan Instalasi Pengolahan Air untuk Meminimalisasi Trihalometana (Studi Kasus IPA Siwalanpanji Kabupaten Sidoarjo). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03211640000045-Undergraduate_Thesis.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tahap dalam pengolahan air yang berfungsi untuk menghilangkan patogen sebelum didistribusikan adalah desinfeksi. Desinfektan yang paling umum digunakan adalah senyawa klor. Secara alami, air baku mengandung natural organic matter (NOM). Reaksi pencampuran bahan organik dengan senyawa klor melalui klorinasi dapat menghasilkan chlorination by-products (CBP) seperti trihalomethanes (THM) yang memberikan dampak buruk kepada kesehatan. Sumber utama paparan CBP kepada populasi adalah air keran, melalui konsumsi, inhalasi, dan penyerapan oleh kulit. Baku mutunya memiliki batas maksimum 0,8 µg/L untuk total trihalomethane (TTHM). Air baku yang digunakan di IPA Siwalanpanji memiliki konsentrasi COD 21 - 46 mg/L. Penelitian ini memprediksi konsentrasi TTHM dengan rumus empiris dan membandingkan kemampuan kedua jenis instalasi di lokasi yaitu konvensional dan ultrafiltrasi.
Penelitian dilakukan dengan pengambilan data dan pengujian di laboratorium. Data sekunder yang dibutuhkan adalah sistem pengolahan air di lokasi, kandungan organik air baku, dosis yang digunakan dalam proses klorinasi, debit, dan waktu detensi setiap unit. Sedangkan, data primer didapat dari pengambilan sampel di 5 titik pada lokasi penelitian yaitu IPA Siwalanpanji. Sampel yang diambil dianalisis untuk 6 jenis parameter yakni pH, suhu, dosis klor, COD, UV254, dan waktu kontak. Konsentrasi TTHM diprediksi dengan 7 rumus empiris dari penelitian-penelitian terdahulu. Kemudian, dilakukan pemilihan rumus yang paling sesuai oleh metode ranking yang berdasarkan beberapa faktor pembanding. Lalu, kemampuan jenis instalasi dihitung dari hasil prediksi konsentrasi TTHM dan rumus removal.
Hasil penelitian menunjukan hasil prediksi konsentrasi TTHM yang cukup bervariasi karena beberapa faktor yang membedakan. Berdasarkan hasil dari metode ranking, rumus yang memiliki hubungan dan kesesuaian terbesar terhadap kondisi penelitian ini adalah rumus 7. Rumus 7 ini memiliki nilai kesesuaian 0,8644 (paling mendekati 1). Kemudian, hasil perhitungan kemampuan jenis instalasi menunjukan dari sebagian besar data bahwa pengolahan konvensional (rata-rata 23,8428%) memiliki kemampuan yang lebih baik dari pengolahan ultrafiltrasi (rata-rata 16,6630%) dalam meminimalisasi konsentrasi TTHM.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | klorinasi, natural organic matter (NOM), pengolahan konvensional, total trihalometana (TTHM), ultrafiltrasi (UF) chlorination, conventional treatment, natural organic matter (NOM), total trihalomethanes (TTHM), ultrafiltration (UF) |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD259.2 Drinking water. Water quality |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses |
Depositing User: | Bernadet Bernadet |
Date Deposited: | 19 Aug 2020 03:53 |
Last Modified: | 23 Jun 2023 07:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/78447 |
Actions (login required)
View Item |