Reginka, Puma and Hasan, Hana Rafidah (2020) Pra-Desain Pabrik Garam Industri dari Garam Rakyat dengan Metode Hidroekstraksi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02211640000064-02211640000121_Undergraduate_Theses.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Garam dapat didefinisikan sebagai kumpulan senyawa kimia yang komposisi utamanya adalah Natrium Klorida (NaCl) dengan zat-zat pengotor terdiri dari CaSO4, MgSO4, MgCl2, dan lain-lain. Garam merupakan senyawa anorganik yang berbentuk kristal berwarna bening, larut dalam air dan bersifat higroskopis. Garam biasanya digunakan sebagai bumbu masak untuk memberi rasa asin pada makanan, pengawetan makanan dan obat-obatan tradisional. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kandungan NaCl pada garam dapat ditingkatkan sehingga menjadi produk Garam Industri dengan kadar NaCl 98% yang digunakan untuk menyokong perindustrian di Indonesia. Diperkirakan, kebutuhan garam untuk industri akan bertambah sekitar 50.000 ton setiap tahun. Tingginya kebutuhan garam ini dipicu oleh terus meningkatnya industri pangan nasional dan industri lainnya. Dengan berbagai peluang besar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik pemurnian garam di Indonesia akan memiliki peluang investasi yang menguntungkan. Proses pemurnian garam pada umumnya ada dua macam, yaitu proses rekristalisasi dan proses pencucian dengan brine (hidroekstraksi). Berdasarkan pertimbangan keuntungan dan kekurangan proses ditetapkan proses yang digunakan adalah proses pencucian dengan brine (metode hidroekstraksi) karena dengan metode hidroekstraksi, kemurnian yang dicapai lebih tinggi dibandingkan dengan metode yang lainnya. Pabrik pemurnian garam ini merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi garis dan staff. Untuk dapat mendirikan pabrik dengan kapasitas 200.000 ton/tahun diperlukan total modal investasi sebesar Rp313.103.040.963; total biaya produksi Rp385.760.639.531 dengan estimasi hasil penjualan per-tahun Rp460.000.000.000. Dengan estimasi umur pabrik 10 tahun dan waktu pengembalian pinjaman selama 10 tahun, dapat diketahui Internal Rate of Return (IRR) sebesar 26,6%, Pay Out Time (POT) 4,91 tahun dan Breakeven Point (BEP) sebesar 42,46%.
===========================================================
Salt can be defined as a collection of chemical compounds whose main composition is sodium chloride (NaCl) with impurities consisting of CaSO4, MgSO4, MgCl2 and others. Salt is an inorganic compound in the form of clear crystals, dissolves in water and is hygroscopic. Salt is usually used as a cooking spice to give food a salty taste, food preservation and traditional medicine. Along with the development of science and technology, the NaCl content in salt can be increased so that it becomes a product of Industrial Salt with a 98% NaCl content which is used to support industry in Indonesia. It is estimated that the need for salt for industry will increase by around 50,000 tons every year. The high demand for salt is triggered by the continued increase in the national food industry and other industries. With these great opportunities, it can be concluded that the establishment of a salt refining plant in Indonesia will have profitable investment opportunities. There are generally two kinds of salt refining process, namely the recrystallization process and the brine washing process (hydro-extraction). Based on the considerations of the advantages and disadvantages of the process, it was determined that the process used was the brine washing process (hydro-extraction method) because with the hydro-extraction method, the purity achieved was higher than the other methods. This salt refining plant is a limited liability company (PT) with a line and staff organization system. To be able to establish a factory with a capacity of 200,000 tons/year, a total investment capital of Rp313,103,040,963 is required; total production costs Rp385,760,639,531 with an estimated annual sales proceeds of Rp460,000,000,000. With an estimated factory age of 10 years and a loan repayment period of 10 years, it can be seen that the Internal Rate of Return (IRR) is 26.6%, Pay Out Time (POT) is 4.91 years and Breakeven Point (BEP) is 42.46%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Brine, Garam, Hidroekstraksi, Kelarutan, Pemurnian |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Hana Rafidah Hasan |
Date Deposited: | 21 Aug 2020 07:38 |
Last Modified: | 03 Oct 2023 02:59 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/78470 |
Actions (login required)
View Item |