Sari, Unchi Maya (2020) SANGGRALOKA KEBON PRING: LINGKUNGAN BELAJAR PROAKTIF. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111640000099-Undergraduate_Thesis.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Akomodasi merupakan salah satu bagian dari sarana kepariwisataan yang harus tersedia dalam tingkatan produk wisata. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu destinasi tujuan pariwisata di Indonesia yang paling diminati, tersedia tempat pilihan wisata dari bagian daerah kota sampai ke desa di DIY, namun untuk akomodasi penunjang fasilitas pariwisata masih belum sepenuhnya merata. Banyak desa berinovasi untuk menjadikan desa menjadi desa wisata, seperti Desa Bintaran Wetan-Bantul. Penduduk desa membuat tempat wisata lokal yang bernama Pasar Kebon Empring yang ternyata banyak diminati oleh para wisatawan. Dalam upaya lebih memajukan desa wisata tersebut, sebuah Badan usaha swasta mengajak masyarakat untuk menyediakan tempat bagi pengerajin desa untuk mengolah dan juga pusat pembelajaran pembuatan kerajinan tangan hasil industri kreatif yang dapat mewujutkan Kawasan Belajar Lingkungan yang Proaktif. Fasilitas ini disebut Sanggraloka Kebon Pring, yaitu pusat pembelajaran dan penginapan untuk para wisatawan yang ingin belajar membuat kerajinan tangan khas bambu dan merasakan indahnya wisata lokal dan suasana di desa tersebut serta wisata lainnya yang ada di sekitar daerah tersebut.
Metode rancang yang digunakan adalah architectural programming oleh Donna P. Duerk, dengan menawarkan konsep exploring village. Pendekatan arsitektur berkelanjutan digunakan untuk memberikan kesan ruang dan bentuk yang bersahabat dengan alam dan lingkungan, untuk memberikan keaslian suasana lokal pada para wisatawan.
==============================================================
Accommodation is one part of tourism facilities that must be available in the level of tourism products. Special Region of Yogyakarta is one of the most desirable tourism destinations in Indonesia, there are tourist options available from the city area to the villages in DIY, but for accommodation supporting tourism facilities are still not fully equitable. Many villages innovate to make villages into tourist villages, such as Desa Bintaran Wetan-Bantul. The villagers made a local tourist attraction called Pasar Kebon Empring which turned out to be in great demand by tourists. In an effort to further promote the village tourism, a private business entity invites the community to provide a place for village artisans to process and also a center for learning to make handicrafts produced by creative industries that can make the Proactive Environmental Learning Area. This facility is called Kebon Pring Resort, a learning and lodging center for tourists who want to learn to make bamboo handicrafts and feel the beauty of local tourism and the atmosphere in the village and other tourism around the area.
The design method used is architectural programming by Donna P. Duerk, by offering the concept of exploring villages. The sustainable architectural approach is used to give the impression of space and form that are friendly to nature and the environment, to provide authenticity to the local atmosphere of the tourists.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Architectural Programming, Arsitektur Berkelanjutan, Lingkungan Belajar Proaktif, Sanggraloka, Pariwisata, Architectural Programming, Sustainable Architecture, Proactive Learning Environment, Resort, Tourism |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture N Fine Arts > NA Architecture > NA7820 Hotels. Inns. Hotel lobbies For resorts |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Unchi Maya Sari |
Date Deposited: | 20 Aug 2020 03:06 |
Last Modified: | 16 May 2023 16:22 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/78531 |
Actions (login required)
View Item |