Pra Desain Pabrik Metanol Dari Gas Alam

Murpayana, Ratnasari and Pukan, Maria Stella Hadiyanti (2020) Pra Desain Pabrik Metanol Dari Gas Alam. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211640000130_02211640000171-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02211640000130_02211640000171-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satunya gas alam. Cadangan gas alam Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Alam, cadangan gas alam Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 144 trilliun standard cubic feet (TSCF) yang terdiri dari 101,2 TSCF cadangan terbukti dan 42,8 TSCF adalah cadangan potensial. Dengan tingkat produksi gas alam saat ini, diperkirakan ketersediaan cadangan gas alam Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan gas alam hingga 40 tahun ke depan. Cadangan gas alam Indonesia masih menempati posisi ke-14 dari negara yang memiliki cadangan gas terbesar dunia. Hal tersebut jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia, yaitu sekitar 3,59 milliar barel. Dengan tingkat produksi minyak bumi saat ini, cadangan minyak Indonesia akan habis dalam waktu 12 tahun ke depan Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas baik industri yang menghasilkan bahan jadi maupun industri yang menghasilkan bahan setengah jadi. Pembangunan industri kimia yang menghasilkan produk kimia ini sangatlah penting karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor barang tersebut, termasuk diantaranya adalah metanol. Methyl alcohol atau yang lebih dikenal dengan metanol (CH3OH) merupakan salah satu bahan kimia organik yang sangat penting. Metanol merupakan senyawa alkohol yang paling sederhana. Kereaktifan dari senyawa ini ditentukan oleh gugus fungsionalnya. Pada suhu kamar, metanol mempunyai sifat berwujud liquid bening dan jernih, mudah menguap dan mudah terbakar, merupakan pelarut polar, larut dalam air, etanol, dan eter. Selain itu bersifat racun jika dihirup yang dapat menyebabkan kebutaan. Sifat fisik yang dimiliki oleh metanol antara lain mempunyai titik didih 64.7oC dan berat jenis 0.7866 g/ml. Dengan sifat yang dimilikinya itu, maka bahan kimia ini digunakan sebagai bahan bakar, untuk bahan baku pembuatan formaldehyde, MTBE, dan Asam asetat, sebagai bahan aditif, dan sebagai bahan pengolahan limbah. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan metanol di Indonesia semakin meningkat. sekitar 70% dari produksi metanol di dunia, digunakan sebagai bahan baku sintesis bahan kimia lainnya. Industri Metanol merupakan salah satu industri kimia yang berprospek di Indonesia. Perusahaan yang memproduksi metanol di Indonesia yakni PT. KMI Indonesia mencapai kapasitas total 660.000 ton/tahun. Namun, kebutuhan metanol di Indonesia belum dapat terpenuhi oleh perusahaan ini sehingga masih harus mengimport dari luar negeri. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun dengan kapasitas produksi 460.000 ton/tahun. Berlokasi di Sebadai Ulu, Bunguran Timur Laut, Natuna Regency, Riau Islands. Proses pembuatan metanol dari gas alam ini terbagi menjadi empat bagian proses utama yaitu :
•Pre-treatment gas alam : tahap dilakukannya berbagai macam perlakuan agar feed sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan agar tidak mencemari katalis di proses-proses selanjutnya
•Preparasi syn gas : terbentuknya syn gas
•Proses sintesa metanol : mereaksikan CO dan CO2 dengan H2O untuk membentuk methanol
•Purifikasi metanol : memurnikan hasil metanol dengan menggunakan kolom distilasi untuk menghasilkan metanol dengan kemurnian min 99,9%
Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 40% biaya investasi dan pinjaman jangka pendek sebesar 60% biaya investasi. Berdasarkan analisa ekonomi, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 20,59% dengan bunga sebesar 9,95% per tahun dan laju inflasi 2,75%. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 5,34 tahun dan titik impas (BEP) sebesar 44% melalui cara linear. Umur dari pabrik selama 10 tahun dan masa konstruksi 2 tahun. Untuk memproduksi metanol sebanyak 460.000 ton/tahun, diperlukan biaya total produksi per tahun (TPC) sebesar Rp. 2.834.077.901.598, biaya investasi total Rp. 2.352.085.201.227 dan total penjualan sebesar Rp. 3.872.503.560.000. Dengan melihat aspek penilaian analisis ekonomi dan teknisnya, maka pabrik metanol dari gas alam ini layak untuk didirikan.
======================================================================================================================
Indonesia has abundant natural resources, one of which is natural gas. Indonesia's natural gas reserves in the last 10 years have shown an increasing trend. Based on data from the Directorate General of Oil and Natural Gas, Indonesia's natural gas reserves in 2016 were recorded at 144 trillion standard cubic feet (TSCF) consisting of 101.2 TSCF of proven reserves and 42.8 TSCF of potential reserves. With the current level of natural gas production, it is estimated that the availability of natural gas reserves in Indonesia will be able to meet natural gas needs for the next 40 years. Indonesia's natural gas reserves are still in the 14th position of the countries that have the world's largest gas reserves. This is far better than the existing petroleum reserves in Indonesia, which are around 3.59 billion barrels. With the current level of petroleum production, Indonesia's oil reserves will be exhausted within the next 12 years. Industrial development in Indonesia, especially the chemical industry, has increased from year to year in quality and quantity, both industries that produce finished materials and industries that produce semi-finished materials. The development of the chemical industry that produces chemical products is very important because it can reduce Indonesia's dependence on foreign industries which in turn will reduce foreign exchange spending to import these goods, including methanol. Methyl alcohol or better known as methanol (CH3OH) is a very important organic chemical. Methanol is the simplest alcohol compound. The reactivity of this compound is determined by its functional group. At room temperature, methanol has the properties of a clear and clear liquid, volatile and flammable, is a polar solvent, dissolves in water, ethanol, and ether. In addition, it is poisonous if inhaled which can cause blindness. Physical properties possessed by methanol include a boiling point of 64.7oC and a specific gravity of 0.7866 g / ml. With these properties, this chemical is used as fuel, for raw materials for the manufacture of formaldehyde, MTBE, and acetic acid, as additives, and as materials for waste treatment. From year to year, the need for methanol in Indonesia is increasing. About 70% of methanol production in the world is used as raw material for the synthesis of other chemicals. The methanol industry is one of the prospective chemical industries in Indonesia. The company that produces methanol in Indonesia, namely PT. KMI Indonesia reaches a total capacity of 660,000 tons / year. However, the need for methanol in Indonesia has not been fulfilled by this company, so it still has to import from abroad. The factory is planned to operate continuously 24 hours for 330 days per year with a production capacity of 460,000 tons / year. Located in Sebadai Ulu, Bunguran Northeast, Natuna Regency, Riau Islands. The process of making methanol from natural gas is divided into four main process parts, namely:
•Natural gas pre-treatment: various stages of treatment are carried out so that the feed is in accordance with the conditions needed so as not to contaminate the catalyst in subsequent processes
•Syn gas preparation: formation of syn gas
•Methanol synthesis process: reacting CO and CO2 with H2O to form methanol
• Methanol purification: purifies the methanol product by using a distillation column to produce methanol with a min purity of 99.9%
The source of investment funds comes from own capital at 40% of investment costs and short-term loans at 60% of investment costs. Based on economic analysis, the rate of return on capital (IRR) of this factory is 20.59% with an interest rate of 9.95% per year and an inflation rate of 2.75%. Meanwhile, the payback period (POT) is 5.34 years and the break-even point (BEP) is 44% through a linear method. The lifespan of the factory is 10 years and the construction period is 2 years. To produce 460,000 tonnes of methanol / year, a total production cost per year (TPC) of Rp. 2,834,077,901,598, the total investment cost is Rp. 2,352,085,201,227 and total sales of Rp. 3,872,503,560,000. By looking at the aspects of the assessment of the economic and technical analysis, this methanol plant from natural gas is feasible to establish.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Desulfurizer, Gas alam, Metanol, Syn Gas, Desulfurizer, Natural Gas, Methanol, Syn Gas
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP350 Natural gas--Drying.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ratnasari Murprayana
Date Deposited: 21 Aug 2020 03:03
Last Modified: 07 Jun 2023 00:56
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/78824

Actions (login required)

View Item View Item