Basuki, Satrio Samudro Aji (2020) Evaluasi Penetapan Kebijakan Tarif Angkut Dan Penyesuaiannya Pada Skema Kerja Sama Build-Operate-Transfer Proses Pengangkutan Bahan Tambang Jenis Y Dari Lokasi Tambang Menuju Smelter Dengan Menggunakan Lokomotif (Studi Kasus: PT. X). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02411640000042-Undergraduate_Theses.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Aluminium merupakan salah satu jenis logam yang paling penting dan sangat banyak digunakan oleh masyarakat modern. Selain karena sifat fisiknya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, aluminium juga menjadi substitusi dari bahan material konvesional seperti kayu. Aluminium primer dihasilkan dari bahan tambang jenis Y sebagai komponen utamanya. Bahan tambang jenis Y kemudian diolah menjadi alumina untuk dapat diproses menjadi aluminium. Indonesia memiliki sumber daya bahan tambang jenis Y sebanyak 3,61 milyar ton yang tersebar di beberapa daerah. Sedikitnya jumlah smelter di Indonesia, menyebabkan banyak bahan tambang jenis Y yang diekspor dalam keadaan mentah untuk kemudian diimpor kembali setelah menjadi alumina dengan harga yang lebih mahal. Melihat permasalahan ini, pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan strategis melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara yang menyatakan bahwa semua hasil tambang mineral mentah dilarang diekspor dan harus diolah di dalam negeri dahulu mulai tahun 2014. Kebijakan ini dibuat dalam rangka hilirisasi industri mineral untuk meningkatkan nilai tambah serta investasi pada sektor hilir industri mineral. Sejalan dengan hal tersebut, PT. X bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membangun perusahaan smelter baru untuk mengolah bahan tambang jenis Y yang diperoleh sehingga dapat dijual dan diekspor di luar negeri. Oleh karena itu, dibutuhkan moda transportasi untuk mengangkut bahan tambang jenis Y dari lokasi tambang menuju ke smelter baru tersebut. Moda transportasi yang akan digunakan merupakan lokomotif. Skema built-operate-transfer (BOT) kemudian dipilih dengan pertimbangan bahwa PT. X belum memiliki pengalaman dalam mengoperasikan lokomotif dan ingin berfokus pada proses penambangan. Perancangan skema kerjasama kemudian dilakukan melalui konsep tarif serta penyesuaiannya terhadap risiko selama masa konsesi. Diperoleh tarif angkut berdasarkan perhitungan biaya komponen sebesar USD 5,56 per wmt. Iterasi dilakukan untuk menemukan tarif win-win solution berdasarkan real model dan didapatkan tarif sebesar USD 6,05 per wmt. Risiko ketidakpastian kemudian dipertimbangkan yang meliputi harga bahan bakar HSD, tingkat inflasi, tarif listrik, dan harga jual bahan tambang jenis Y. Dengan risiko tersebut, terdapat perubahan yang cukup signifikan terhadap probabilitas perolehan NPV perusahaan partner yang menjadi lebih rendah. Skema penyesuaian tarif dibutuhkan sebagai mekanisme untuk mendistribusikan risiko ketidakpastian tersebut pada kedua perusahaan. Skema penyesuaian tarif berdasarkan fluktuasi harga jual bahan tambang jenis Y kemudian menjadi skema terbaik yang direkomendasikan dengan alternatif tarif basis yang akan disesuaikan pada kondisi negosiasi kedua perusahaan.
================================================================================================================================
Aluminium is one of the most important types of metals and is widely used by modern society. Apart from its physical properties which can be used for various purposes, aluminum is also a substitute for conventional materials such as wood. Primary aluminum is produced from mining materials Y as its main component. Mining materials Y is then processed into alumina and can then be processed into aluminium. Indonesia has national mining materials Y resources as much as 3.61 billion tons spread across several regions. The small number of smelters in Indonesia causes a lot of mining materials Y to be exported on its raw state and then re-imported after turns into alumina at a higher price. Seeing this problem, the Indonesian government formulated a strategic policy through Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 about mineral and coal mining which states that all raw mineral mining products are prohibited from being exported and must be processed domestically first starting in 2014. This policy was made as the optimization of downstream mineral industry to increase added value and investment in the downstream mineral industry sector. In line with this, PT. X is working together with other company to build a new smelter company to process the mining materials Y that obtained so it can be sold and exported abroad. Therefore, a transportation mode is needed to transport those mining materials Y from mining location to the new smelter. The transportation to be used is locomotive. The build-operate-transfer (BOT) scheme was then selected under the consideration that PT. X does not yet have experience in managing locomotives and wants to focus in the mining process. The cooperation scheme is then carried out through the tariff concept and its adjustment to risk durung the concession period. Transport rate of USD 5,56 per wmt is obtained based on cost component calculations. Iteration process is carried out to find the win-win solution rate based on real model and a rate of USD 6,05 per wmt is obtained. Uncertainty risks are then considered which include HSD fuel price, inflation rate, electricity tariff, and mining materials Y selling price. With these risks, there is a significant change in the probability of partner company’s NPV which is lower. Tariff adjustment schemes are needed as a mechanism to distribute the risk of uncertainty to both companies. Tariff adjustment based on Mining Materials Y price fluctuations then becomes the recommended scheme with the alternatives of base rate adjusted to the negotiating conditions of the companies.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aluminium, Alumina, Smelter, Built-Operate-Transfer, Financial Modeling |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Satrio Samudro Aji Basuki |
Date Deposited: | 19 Aug 2020 14:27 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 02:37 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/79257 |
Actions (login required)
View Item |