Analisis Pola Ekspansi Perkotaan Menggunakan Metode Pendekatan Spatial Autocorrelation Di Surabaya Timur

Septadini, Yolandita (2020) Analisis Pola Ekspansi Perkotaan Menggunakan Metode Pendekatan Spatial Autocorrelation Di Surabaya Timur. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211640000036-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
08211640000036-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Kota Surabaya menyebabkan kebutuhan akan lahan meningkat, salah satunya di Surabaya Timur. Surabaya Timur memiliki potensi aksesibilitas yang tinggi serta infrastruktur yang memadai sehingga menyebabkan ekspansi perkotaan yang sangat pesat. Ekspansi perkotaan yang tidak terkendali dapat berdampak terhadap kerusakan lingkungan seperti konversi lahan yang tidak terkontrol serta menjadikan kawasan perkotaan secara fisik meluas secara acak/terpencar dan dapat menyebabkan urban sprawl. Untuk meminimalisir dampak negatif ekspansi perkotaan, maka diperlukan adanya kajian terkait dinamika pola ekspansi lahan perkotaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial ekspansi lahan perkotaan berdasarkan perubahan penggunaan lahan di Surabaya Timur menggunakan metode analisis Spatial Autocorrelation yang ditunjang dengan metode analisis regresi logistik. Analisis Spatial Autocorrelation yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Moran’s dan Moran’s Scatterplot. Metode analisis Spatial Autocorrelation digunakan untuk mengetahui pola ekspansi perkotaan di Surabaya Timur berdasarkan luas ekspansinya dan pertumbuhan penduduk sedangkan metode analisis regresi logistik digunakan dalam menentukan variabel yang mempengaruhi ekspansi perkotaan di Surabaya Timur.
Hasil dari penelitian ini adalah pola ekspansi perkotaan yang terbentuk di Surabaya Timur dari tahun 2001-2016. Dari 41 kelurahan di Surabaya Timur terdapat 35 kelurahan yang mengalami fenomena ekspansi perkotaan. Pertumbuhan ekspansi perkotaan yang paling tinggi terdapat di Kelurahan Keputih yaitu sebesar 233,60 Ha. Sedangkan yang mengalami ekspansi perkotaan terendah adalah Kelurahan Nginden Jangkungan yaitu sebesar 0,000008 Ha. Terjadinya ekspansi perkotaan di Surabaya Timur dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya adalah pertumbuhan penduduk, jaringan jalan utama, jaringan jalan lingkungan, jaringan listrik, industri, perdangan dan jasa, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan kepadatan penduduk. Hasil analisis Spatial Autocorrelation berdasarkan luas ekspansi memiliki nilai Moran’s I sebesar 0,381250, Z-Score sebesar 4,576390, dan nilai p-value sebesar 0,000005. Nilai tersebut menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif serta pola ekspansi perkotaan berdasarkan luas ekspansi di Surabaya Timur memiliki pola yang mengelompok (clustered). Sedangkan hasil analisis Spatial Autocorrelation berdasarkan pertumbuhan penduduk memiliki nilai Moran’s I sebesar -0,011918, Z-Score sebesar 0,142653, dan nilai p-value sebesar 0,88654. Nilai tersebut menunjukkan adanya autokorelasi spasial negatif serta signifikansi indeks ekspansi perkotaan berdasarkan pertumbuhan penduduk di Surabaya Timur memiliki klasifikasi Pola Random.
==================================================================================================================
The population growth in Surabaya causes the need for land to increase, especially in the East Surabaya area. East Surabaya has the potential of high accessibility and adequate infrastructures which lead to a very rapid urban expansion. Uncontrollable urban expansion can lead to environmental damages, such as uncontrollable land conversion and disordered physical urban area expansion which can cause urban sprawl phenomenon. To minimize the negative impact of urban expansion, it is necessary to conduct a study regarding the dynamic of urban expansion pattern along with the factors that affect it.
The purpose of this study is to analyze the urban expansion spatial pattern based on the land-use alteration in East Surabaya using spatial autocorrelation as the analysis method, which supported by the logistic regression analysis method. The spatial autocorrelation analysis used in this study is the Moran’s index and Moran’s scatterplot. The reason of using the spatial autocorrelation method is to understand the urban expansion pattern in East Surabaya based on its expansion area and population growth, while the logistic regression analysis method is used to determine the variables which affect the urban expansion in East Surabaya.
The results of this study are the urban expansion patterns that formed in East Surabaya from 2001 until 2016. From 41 urban villages in East Surabaya, there were 35 urban villages that experienced the urban expansion phenomenon. The highest urban expansion growth is located in Keputih with 233,60 Ha area, while the lowest urban expansion growth is located in Nginden Jangkungan with 0,000008 Ha area. The urban expansion in East Surabaya caused by few variables, such as population growth, main road network, neighborhood road network, electricity network, industrial area, shopping area, education facilities, health facilities, and population density. The results of the spatial autocorrelation method based on the expansion area are 0,381250 in Moran’s I value; 4,576390 in Z-score value; and 0,000005 in p-value. Those values showed a positive spatial autocorrelation, along with the urban expansion pattern based on the expansion area of East Surabaya which has a clustered pattern. While at the same time, the spatial autocorrelation results analysis based on the population growth showed the value of Moran’s I in -0,011918, Z-score in 0,142653, and p-value in 0,88654. Those values also showed a negative spatial autocorrelation and the significance of the urban expansion index based on the population growth in East Surabaya which has a random pattern classification.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Ekspansi Perkotaan, Moran’s I, Spatial Autocorrelation, Urban Expansion, Moran’s I, Spatial Autocorrelation
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.28 Planning. Business planning. Strategic planning.
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD618 Open spaces
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Yolandita Septadini
Date Deposited: 21 Aug 2020 05:21
Last Modified: 23 Jun 2023 07:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/79410

Actions (login required)

View Item View Item