Wulandari, Arum (2020) Arsitektur Dan Gender: Peningkatan Kesetaraan Peran Gender Melalui Penataan Fungsi Dan Konektifitas Ruang Pada Hunian Kolektif. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111640000016-Undergraduate_Thesis.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Isu tentang ketidaksetaraan gender menempati peringkat tinggi secara universal dalam agenda global. Berfokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan telah ditetapkan sebagai strategi untuk menangani semua tujuan pembangunan utama dan sebagai "prasyarat untuk mengatasi kemiskinan, kelaparan dan penyakit. Arsitektur sebagai ‘man-made’ environment memiliki peluang dan tanggung jawab untuk meningkatkan kesetaraan gender sebagai tujuan yang signifikan dari intervensi desain untuk ikut serta dalam pengembangan masyarakat yang selanjutnya dapat berdampak pada semua masalah kritis lainnya.
Produk arsitektur yang kemudian sangat erat dengan isu ini adalah hunian. Karena hunian merupakan ruang bagi keluarga dalam memulai peran masing-masing gender. Lebih spesifik lagi co-housing dipilih sebagai obyek rancangan. Organisasi spasial merupakan material penting untuk peran sosial dari laki-laki dan perempuan dalam sebuah hunian. Sehingga konsep cohousing atau bentuk lain dari “communal housekeeping” dipandang mampu untuk mereduksi sistem patriarki yang ada.
Dalam mencapai tujuan ini,perancangan akan difokuskan dalam tiga aspek perancangan merujuk pada USAID (United States Agency for International Development) dalam mencapai kesetaraan gender yakni akses, partisipasi, dan kontrol. Connecting room pada unit hunian sebagai skala yang lebih privat dan connecting room sebagai ruang komunal yang menghubungkan blok A dan blok B merupakan salah satu respon terhadap ketiga aspek tersebut.
=======================================================================================================================
Addressing gender inequality is ranked universally high on the global agenda. Focusing on gender equality and women’s empowerment has been established as a breakthrough strategy for addressing all major development goals and as a precondition for overcoming poverty, hunger and disease. Since Architecture become the one that has responsilbility to produce space and social contruction, achitects and designers have a real opportunity and responsibility to elevate gender equality as a significant goal of our design interventions in developing communities in order to strategically impact all other critical issues.
Product of architecture which is then very related to this issue is dwelling. Because it is where the role of each gender in the family begins. More specifically co-housing was chosen as the design object. Furthermore, spatial organization is an important material for the social roles of men and women in a dwelling. So that the concept of cohousing or other forms of "communal housekeeping" is seen as being able to reduce the patriarchal system.
In achieving this goal, the design will be focused on the three aspects referring to USAID (United States Agency for International Development) in achieving gender equality : access participation, and control. Connecting rooms in residential units as private space and connecting rooms as communal spaces connecting block A and block B are one of the responses to these three aspects.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSA 728.37 Wul a-1 • Wulandari, Arum |
Uncontrolled Keywords: | Kesetaraan gender, co-housing, ruang, arsitektur, gender equality, co-housing, space, architecture |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA7115 Domestic architecture. Houses. Dwellings |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Arum Wulandari |
Date Deposited: | 20 Aug 2020 07:55 |
Last Modified: | 23 Aug 2023 12:56 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/79762 |
Actions (login required)
View Item |