Pertiwi, Kinanthi Inten (2020) Optimasi Pemilihan Dimensi Interceptor Untuk Kapal Cepat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
04211640000082-Undergraduate_Thesis.pdf Download (8MB) | Preview |
Abstract
Hambatan kapal merupakan faktor yang berpengaruh dalam penggunaan daya yang akan digunakan oleh kapal. Pengaturan hambatan kapal dapat dicapai dengan memodifikasi bentuk kapal, baik bagian lambung, buritan atau bagian depan kapal. Penambahan interceptor adalah salah satu metode modifikasi buritan yang banyak diteliti pada beberapa tahun ini. Interceptor adalah plat datar yang dipasang secara vertikal pada bagian bawah buritan kapal. Alat ini memiliki ketinggian yang dapat diatur sesuai dengan kondisi kapal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan simulasi CFD menggunakan Software NUMECA FINE MARINE. Interceptor yang digunakan pada simulasi ini memiliki ketinggian sebesar 40% dari ketebalan boundary layer yang dihasilkan kapal. Rasio lebar span dengan tinggi interceptor yang digunakan antara lain S/D 7, S/D 11 dan S/D 14. Simulasi dilakukan dengan 2 macam penurunan yakni, penurunan 50% dan 100%. Melalui hasil simulasi, interceptor yang efektif dalam mereduksi nilai hambatan adalah interceptor dengan S/D 7 dengan reduksi hambatan hingga mencapai 6.66 kN. Pada kecepatan tinggi (Fn > 0.6), penurunan interceptor yang menunjukkan performa terbaik adalah interceptor dengan penurunan 50%.
==================================================================================================================
Ship Resistance is one of the main considerations for determining the ship’s power. Ship Resistance can be controlled by modifying the shape of the hull by modifying its bow, its body, or its stern. Installing interceptor is one of the methods for modifying ship’s stern which lately researched by naval architect and marine engineer. Interceptor is a flat plate that vertically mounted on the ship’s stern. It’s an adjustable device, so its deployment can be controlled corresponding with the ship’s condition. This research is done by CFD simulation using NUMECA FINE MARINE. For this simulation, the depth of the interceptor is 40% of the ship’s boundary layer thickness. Span to depth ratio which used is S/D 7, S/D 11, and S/D 14. Simulation is done with 50% and 100% interceptor deployment. Based on the results, the effective interceptor has span to depth (S/D) ratio 7 with resistance reduction up to 6.66 kN. At higher speed (Fn > 0.6), interceptors with 50% deployment show a good performance.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Resistance, Trim, Interceptor, CFD, Hambatan, Trim, Interceptor, CFD |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM751 Resistance and propulsion of ships |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Kinanthi Inten Pertiwi |
Date Deposited: | 23 Aug 2020 04:37 |
Last Modified: | 29 Aug 2023 14:06 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/79847 |
Actions (login required)
View Item |