Wastara, Joshua Gama (2020) FLEKSIBILITAS RUANG SOSIAL: PERANCANGAN HUNIAN KOLEKTIF DENGAN GAYA HIDUP SEMPADAN SUNGAI. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111850070005-Master_Thesis.pdf Download (20MB) | Preview |
Abstract
Tingginya angka kepadatan dan terbatasnya pemukiman di Surabaya menjadi masalah utama permukiman. Dengan kondisi tersebut, warga terpaksa membangun dan bertempat tinggal di area ilegal, salah satunya pada daerah sempadan sungai. Untuk mengantisipasi permukiman ilegal, pemerintah memberikan solusi penyediaan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) sebagai alternatif tempat tinggal. Namun, ketersediaan rusunawa terkadang mendapat penolakan karena beberapa fasilitas rusun belum mengakomodasi kebutuhan dasar berdasarkan pandangan perseptual dan subyektif calon penghuni. Salah satu konsep berhuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah adalah invasi ruang yang merupakan bagian dari ekspresi gaya hidup permukiman informal dan sering diabaikan ketika mendesain rusunawa. Sehingga, tujuan dari tesis perancangan ini untuk mengusulkan desain skematik hunian kolektif dengan konsep fleksibel arsitektur berdasarkan gaya hidup masyarakat yang tinggal di sempadan sungai. Perancangan arsitektur ini menggunakan kerangka concept-based dimana hipotesa awal diajukan sebagai ide besar perancangan dengan pendekatan arsitektur perilaku. Hunian kolektif dengan konsep fleksibel arsitektur diambil sebagai hipotesa untuk mewadahi kebutuhan invasi ruang sebagai gaya hidup sempadan sungai. Teknik penelitian, antara lain observasi (fotografi dan pemetaan aktivitas dan perilaku) dan wawancara mendalam, digunakan untuk merumuskan kriteria rancangan dengan memperhatikan karakteristik berhuni dari aktivitas domestik sampai aktivitas sosial (publik). Kemudian, dibangun beberapa momen rancangan yang ditranslasikan secara langsung ke dalam aspek formal rancnagan dengan menggunakan metode desain – program dan diagram. Hasil rancangan skematik adalah rusunawa lima lantai berbentuk huruf “L” dengan courtyard di tengah bangunan, dirancang diantara area pemukiman dan penghijauan kota, sehingga rancangan merespon kebutuhan efisiensi penggunaan struktur, akses pandangan keluar dan penghawaan maksimal, serta kisi-kisi bukaan yang fleksibel. Inovasi rancangan ini adalah fleksibilitas ruang sosial untuk mengakomodasi aktivitas partisipan, salah satunya aktivitas invasi ruang. Penerapan konsep ditunjukkan dengan menciptakan hubungan organisasi ruang unit, antar unit hunian dan antar bangunan serta penggunaan elemen arsitektur secara fleksibel. Gagasan ini memberikan kemungkinan penghuni untuk memilih unit berdasarkan invasi ruang berbasis aktivitas domestik dan sosial mereka. Hasil perancangan ini mendukung konsep lifestyle space invansion dalam hunian kolektif. Perancangan ini merumuskan formulasi konsep teknologi dan aplikasi dalam Bidang Perancangan Arsitektur dan Arsitektur Perilaku berbasis fenomenologi masyarakat marginal di permukiman pinggiran bantaran sungai.
Actions (login required)
View Item |