Perancangan Manajemen Risiko Operasional Pada Program Pertumbuhan Pertambangan Indonesia (P3i) Di Wilayah “X” Dengan Menggunakan Metode House Of Risk

Siregar, Mangasa (2020) Perancangan Manajemen Risiko Operasional Pada Program Pertumbuhan Pertambangan Indonesia (P3i) Di Wilayah “X” Dengan Menggunakan Metode House Of Risk. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02411850077025_Master_Tesis.pdf]
Preview
Text
02411850077025_Master_Tesis.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Program Pertumbuhan Pertambangan Indonesia (P3I) PT. Vale Indonesia adalah suatu kegiatan pengembangan penambangan berikut fasilitas pengolahan nikel di Wilayah “X” di Sulawesi. Sementara ini PT. Vale secara terbatas melakukan identifikasi risiko dan manajemen risiko untuk mengatasi risiko-risiko yang mungkin terjadi di dalam program pengembangan tambang tersebut. Pada penelitian ini akan merancang kerangka manajemen risiko untuk P3I PT. Vale dengan menerapkan Enterprise Risk Management (ERM). Pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan Enterprise Risk Management (ERM) pada penelitian ini adalah SNI ISO 31000: 2011. Proses perancangan manajemen risiko melewati tahapan identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, perlakukan risiko, pemantauan dan tinjauan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis potensi risiko operasional yang ada di P3I PT. Vale menggunakan model House of Risk (HOR). Hasil identifikasi kejadian risiko (risk event) pada proses bisnis operasional P3I PT. Vale didapatkan 25 kejadian risiko (risk event) yang terbagi pada masing-masing proses bisnis yaitu 8 risk event pada proses perencanaan tambang, 7 risk event pada proses implementasi rancangan, 8 risk event pada proses produksi, 1 risk event pada proses pengiriman produk dan 1 risk event pada proses pengembalian waste dari pabrik. Kemudian, hasil identifikasi pemicu risiko (risk agent) didapatkan 23 pemicu risiko (risk agent). Hasil rekap Aggregate Risk Potensials (ARP) merupakan output perhitungan berdasarkan model HOR fase 1, terdapat 1 risk agent (A4) Evaluasi teknikal yang kurang akurat. Namun, berdasarkan konsep 80:20 dan brainstorming dengan management P3I PT. Vale, risk agent yang akan dilakukan tindakan preventve action yaitu 7 risk agent peringkat teratas karena dianggap dapat menyebabkan terhambatnya tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Setelah itu, dalam penentuan tindakan pencegahan didapatkan 17 preventive action/ tindakan pencegahan, yang kemudian dimasukkan ke model HOR fase 2 untuk diurutkan tindakan pencegahaan yang paling efektif berdasarkan biaya dan sumber daya. Hasil dari HOR fase 2 tersebut, kemudian dilakukan brainstorming dengan management P3I PT. Vale Indonesia, dengan mempertimbangkan berbagai faktor antara lain biaya yg dikeluarkan, waktu, serta kebijakan manajemen PT. Vale Indonesia saat ini maka, terdapat 8 tindakan pencegahan yang telah disusun diatas dapat dilaksanakan sesegera mungkin sementara sisanya, 9 tindakan pencegahan akan diupayakan dapat dilaksanakan secara bertahap.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Enterprise Risk Management, SNI ISO 31000, House of Risk
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mangasa Siregar
Date Deposited: 23 Aug 2020 15:00
Last Modified: 23 Dec 2023 16:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/80743

Actions (login required)

View Item View Item