ANALISA TERMODINAMIKA PENGARUH PERBEDAAN KONDISI OPERASI BMCR, TMCR, DAN ECR TERHADAP PERFORMA PLTU MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CYCLE TEMPO 5.0

Jannah, Miftahul (2020) ANALISA TERMODINAMIKA PENGARUH PERBEDAAN KONDISI OPERASI BMCR, TMCR, DAN ECR TERHADAP PERFORMA PLTU MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CYCLE TEMPO 5.0. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02111540000010-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02111540000010-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Boiler merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pembangkit yang berfungsi mengubah air menjadi uap dan digunakan untuk memutar turbin. Keluaran dari boiler dalam menghasilkan laju massa uap yang berbeda-beda sesuai pada kondisi pengoperasian pembangkit. Dalam pengoperasian PLTU Unit 3 dan 4, PLTU memiliki beberapa variasi kondisi pengoperasian diantaranya kondisi pengoperasian BMCR (Boiler Maximum Continous Rating), TMCR (Turbine Maximum Continous Rating), dan ECR (Economical Continous Rating). Dari ketiga perbedaan kondisi pengoperasian tentu memiliki performa pembangkit yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini, dilakukan analisa lebih lanjut mengenai pengaruh kondisi pengoperasian terhadap performa PLTU sehingga mendapatkan performa yang optimal.
Digunakan perangkat lunak Cycle Tempo 5.0 dalam melakukan analisa. Data yang digunakan untuk membangun sistem pada Cycle Tempo adalah data heat balance PLTU unit 3 dan 4 pada beban kotor 660 MW. Proses validasi dilakukan dengan membandingkan beberapa parameter hasil simulasi terhadap hasil perhitungan termodinamika dengan besar error yang diizinkan kurang dari 5%. Dilakukan beberapa variasi kondisi pengoperasian pembangkit yang memiliki laju massa yang berbeda pada bukaan valve menuju HP turbin. Variasi kondisi operasi dengan membedaakan laju massa yang berbeda pada bukaan valve dari boiler menuju high pressure turbine ini menyebabkan perubahan properties pada setiap komponen PLTU
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan kondisi operasi pada PLTU menyebkan daya keluaran ketiga turbin pada setiap variasi berbeda sehingga daya keluaran generator pada perbedaan variasi kondisi operasi juga berbeda. Didapatkan daya keluaran generator tertinggi yaitu berasal dari kondisi operasi BMCR dengan jumlah daya kotor sebesar 729,57 MW. Sedangkan daya keluaran generator terendah yaitu berasa dari kondisi operasi ECR dengan jumlah daya kotor sebesar 693186,94 MW. Perbedaan daya keluaran generator mempengaruhi hasil dari nilai NPHR pada PLTU unit 3 & 4. Nilai NPHR tertinggi berada pada kondisi operasi BMCR yaitu sebesar 8003,84 kJ/kWh, kemudian nilai NPHR terendah berada pada kondisi operasi ECR. Penurunan nilai NPHR ini menyebabkan keuntungan dengan semakin sedikitnya konsumsi bahan bakar yang digunakan sebesar 1,18 ton/jam.

=======================================================
The boiler is one of the important components in the generator system which functions to convert water into steam and is used to rotate turbines. The output of the boiler in producing different vapor mass rates according to the operating conditions of the plant. In the operation of PLTU Units 3 and 4, the PLTU has several variations of operating conditions including BMCR (Boiler Maximum Continous Rating), TMCR (Turbine Maximum Continous Rating), and ECR (Economical Continous Rating). Of the three differences in operating conditions, of course, the performance of the generator is different. Therefore, through this final project, a further analysis is carried out regarding the effect of operating conditions on the performance of the PLTU in order to obtain optimal performance.
Cycle Tempo 5.0 software is used to perform the analysis. The data used to build the system at Cycle Tempo is the heat balance data of PLTU units 3 and 4 at a gross load of 660 MW. The validation process is carried out by comparing several parameters of the simulation results to the results of thermodynamic calculations with the allowable error size of less than 5%. Performed several variations in the operating conditions of the generator with different mass rates at the valve opening to the turbine HP. Variation in operating conditions by differing mass rates at the valve opening from the boiler to the high pressure turbine causes changes in the properties of each PLTU component.
This research shows that the difference in operating conditions at the PLTU causes the output power of the three turbines in each different variation so that the output power of the generator at different variations in operating conditions is also different. The highest generator output power obtained is derived from the BMCR operating conditions with a total gross power of 729.57 MW. While the lowest generator output power is derived from the ECR operating conditions with a total gross power of 693186.94 MW. The difference in the output power of the generator affects the results of the NPHR value at PLTU units 3 & 4. The highest NPHR value is in the BMCR operating condition, which is 8003.84 kJ / kWh, then the lowest NPHR value is in the ECR operating condition. The decrease in the value of the NPHR resulted in an advantage with the less fuel consumption used by 1.18 tons / hour.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Cycle Tempo 5.0, NPHR PLTU, Kondisi Operasi PLTU Keywords: Cycle Tempo 5.0, NPHR Steam Power Plant, Operation Mode Power Plant
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ164 Power plants--Design and construction
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Miftahul Jannah
Date Deposited: 29 Aug 2020 04:38
Last Modified: 08 Jan 2024 04:23
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/81580

Actions (login required)

View Item View Item