Perencanaan Gerbang Tol Kertosono - Kediri

Delano, Yohanes Eric (2021) Perencanaan Gerbang Tol Kertosono - Kediri. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111640000088-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03111640000088-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2023.

Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Penambahan jumlah volume kendaraan merupakan sumber utama dari masalah kemacetan di Indonesia. Salah satu cara yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan ini yaitu dengan membangun jalan tol. Jalan tol adalah suatu jalan bebas hambatan yang dikhususkan untuk kendaraan roda 4 (empat) atau lebih dimana pengguna jalan tersebut dikenakan kewajiban membayar tarif (toll) sesuai dengan jarak yang ditempuh dan golongan kendaraan yang ia kendarai. Namun dalam suatu sistem jaringan jalan tol sering terjadi kemacetan dan antrian panjang yang melebihi batas maksimum antrian yang ditentukan dimana salah satunya disebabkan oleh perencanaan gerbang tol yang kurang optimum. Hal tersebut meliputi rendahnya tingkat pelayanan gerbang tol, kurangnya jumlah gerbang tol, maupun konfigurasi gerbang tol yang tidak optimum.
Perencanaan gerbang tol ini menggunakan metode Multi Channel Single Phase sebagai struktur dasar proses antrian dan menggunakan disiplin antrian First In First Out (FIFO). Untuk perencanaan gerbang tol menggunakan gardu tol dengan sistem gerbang tol otomatis (GTO), on board unit (OBU), dan multi lane free flow (MLFF). Waktu pelayanan masing masing gerbang tol didapat dari survei langsung ke lapangan. Data LHR yang didapat dari PT. Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri kemudian diolah menjadi matriks asal tujuan dengan metode Furness yang kemudian dikalikan dengan faktor k untuk mendapatkan matriks arus jam puncak. Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui arus lalu lintas jam puncak kendaraan yang akan lewat dan jumlah gardu tol yang dibutuhkan. Perencanaan gerbang tol Kertosono - Kediri ini merencanakan gerbang tol untuk tahun 2021 dan 2026. Perencanaan ini diharapkan dapat menentukan jumlah gerbang tol yang optimum dari segi tingkat pelayanan dan panjang antrian.
Hasil yang akan didapatkan dari perencanaan gerbang tol ini adalah tingkat kedatangan di masing masing gerbang tol, jumlah gardu tol pada tiap gerbang tol, dan panjang antrian yang terjadi pada masing masing gerbang tol tahun 2021 dan 2026. Pada perencanaan gerbang tol Kertosono tahun 2021, terdapat 1 unit GTO khusus golongan I, 1 unit GTO campuran, dan 1 unit gardu tol OBU untuk arah masuk maupun keluar. Pada perencanaan gerbang tol Papar tahun 2021, terdapat 1 unit GTO khusus golongan I, 2 unit GTO campuran, dan 1 unit gardu tol OBU untuk arah masuk maupun keluar. Pada perencanaan gerbang tol Kediri tahun 2021, terdapat 1 unit GTO khusus golongan I, 1 unit GTO campuran, dan 1 unit gardu tol OBU untuk arah masuk maupun keluar. Pada tahun 2026, ada penambahan jumlah gardu tol pada masing masing gerbang tol akibat dari pertumbuhan jumlah kendaraan dari perencanaan sebelumnya pada tahun 2021. Pada perencanaan gerbang tol Kertosono tahun 2026, terdapat 1 unit GTO khusus golongan I, 2 unit GTO campuran, dan 1 unit gardu SLFF untuk arah masuk maupun keluar. Pada perencanaan gerbang tol Papar tahun 2021, terdapat 1 unit GTO khusus golongan I, 3 unit GTO campuran, dan 1 unit gardu SLFF untuk arah masuk maupun keluar. Pada perencanaan gerbang tol Kediri tahun 2021, terdapat 1 unit GTO khusus golongan I, 2 unit GTO campuran, dan 1 unit gardu SLFF untuk arah masuk maupun keluar.
=====================================================================================================
The increasing volume of vehicles is the main source of traffic problems in Indonesia. One of the most effective ways to overcome this problem is by constructing toll roads. Toll road is a freeway specifically for 4 (four) wheeled vehicles or more where the road user is subject to the obligation to pay a fee (toll) according to the distance they traveled and the class of vehicle they are driving. However, we often see that in a toll road network system, traffic jam occurs and the queue length exceeds the specified maximum queue limit. One of the reasons for this traffic jam and long queues is inadequate planning of toll gates. This includes low level of toll gate service, insufficient number of toll booths, and the configuration of toll gates that are not optimum.
This toll gate planning uses the Multi Channel Single Phase method as the basic structure of the queuing process and uses the First In First Out (FIFO) queuing discipline. For toll gate planning, the writer use toll booths with an automatic toll gate (GTO), on board unit toll booth (OBU), and multi lane free flow (MLFF) system. The service time of each toll gate can be obtained from direct field surveys. LHR data obtained from PT. Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri is then processed into an origin-destination matrix using the furness method which is then multiplied by a factor of k to obtain a peak hour flow matrix. From these calculations, the peak hour traffic volume of vehicle that would pass and the number of toll booths needed can be determined. The plan for Kertosono - Kediri toll gate plans toll gates layout for 2021 and 2026. This plan is expected to determine the optimum number of toll gates in terms of service levels and queue lengths.
The results that will be obtained from this toll gate planning are the arrival rate at each toll gate, the number of toll booths at each toll gate, and the length of queues that occur at each toll gate in 2021 and 2026. In the planning of the Kertosono toll gate in 2021, there are 1 unit of GTO specifically designed for class I, 1 unit of mixed GTO, and 1 unit of OBU toll booth for entry and exit directions. In the plan for the Papar toll gate in 2021, there are 1 unit of GTO specifically designed for class I, 2 units of mixed GTO, and 1 unit of OBU toll booth for entry and exit directions. In the plan for the Kediri toll gate in 2021, there are 1 unit of GTO specifically designed for class I, 1 unit of mixed GTO, and 1 unit of OBU toll booth for entry and exit directions. In 2026, there will be an increase in the number of toll booths at each toll gate as a result of the growth in the number of vehicles from the previous plan in 2021. In the planning for the Kertosono toll gate in 2026, there are 1 unit of GTO specifically designed for class I, 2 units of mixed GTO, and 1 unit of SLFF toll booth for entry and exit directions. In the planning for the Papar toll gate in 2026, there are 1 unit of GTO specifically designed for class I, 3 units of mixed GTO, and 1 unit of SLFF toll booth for entry and exit directions. In the plan for the Kediri toll gate in 2026, there are 1 unit of GTO specifically designed for class I, 2 units of mixed GTO, and 1 unit of SLFF toll booth for entry and exit directions.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perencanaan Gerbang Tol, Gerbang Tol Kertosono – Kediri, Gerbang Tol yang Optimum, Gardu Tol Otomatis (GTO), Gardu Tol On Board Unit (OBU), Toll Gate Planning, Kertosono – Kediri Toll Gate, Optimum Toll Gates, Automatic Toll Booth (GTO), On Board Unit Toll Booth (OBU).
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE355.4 Toll roads
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE175 Road and highway design
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Yohanes Eric Delano
Date Deposited: 01 Mar 2021 05:12
Last Modified: 01 Mar 2021 05:12
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/83015

Actions (login required)

View Item View Item