Zakaria, Muhammad Ilham (2021) Desain Rantai Pasok Gas Alam Cair (LNG) Menuju Barge Mounted Power Plant (BMPP) 60MW Kolaka Dan 30MW Sambelia. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
04211740000034-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (8MB) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan gas alam melimpah, dengan melimpahnya gas alam ini tentunya diperlukan pemanfaat sepenuhnya dalam berbagai bidang seperti bahan bakar Barge Mounted Power Plant (BMPP) yang dapat dioperasikan menggunakan solar dan gas. Upaya merealisasikan hal tersebut dapat dicapai dengan merubah fase gas alam menjadi gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang dapat diTransfer dengan jumlah yang besar dan lebih ekonomis menggunakan LNG carrier. Penggunaan bahan bakar LNG untuk BMPP tentu mendukung energi bersih yaitu gas alam sebagai solusi alternatif bahan bakar bagi berbagai tipe pembangkit listrik di Indonesia. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk pemanfaatan gas alam cair (LNG) untuk kebutuhan pembangkit listrik di Indonesia yaitu Barge Mounted Power Plant (BMPP) 60MW yang akan ditempatkan di Kolaka dan 30MW yang akan ditempatkan di Sambelia. Penentuan pola distribusi LNG ini dengan memilih Terminal LNG A untuk distribusi di Kolaka dan Sambelia dengan menggunakan Landing Craft Tank dan Containerized Tank untuk mendistribusikannya. Kapal LCT yang didapatkan berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada Lab RAMS, dengan spesifikasi yaitu satu kapal LCT dapat membawa tangki 20ft sebanyak 32 unit dengan volume masing tangki yaitu 20,38 m3. Perencanaan penempatan tangki pada kapal LCT dibutuhkan peralatan berupa Base Cone dan juga Lashing Point pada General Arrangement. Untuk mewujudkan pola distribusi tersebut maka dibutuhkan perencanaan fasilitas pada Terminal LNG A berupa estimasi layout untuk jetty, rute truk dan lokasi filling station yang mengacu pada Asumsi penulis. Kemudian melakukan perencanaan Floating Storage Regasification Unit di kedua BMPP yaitu Sambelia dan Kolaka dengan spesifikasi LOA: 45 m, B: 22 m, H: 5,5 m, Teu: 32, buffer tank: 600 m3 untuk FSRU Kolaka dan LOA: 35 m, B: 22 m, H: 5,5 m, Teu: 24 untuk FSRU Sambelia. Selanjutnya melakukan kajian keekonomian dari fasilitas yang yang diperlukan untuk mewujudkan pola distribusi pada penelitian ini berupa perhitungan Capital Expenditure (CAPEX) dan Operational Expenditure (OPEX). CAPEX meliputi biaya pembelian kapal LCT, ISO Containerized Tank, Barge, BOG Kompresor, Ambient Air Vaporizer, Cryogenic Centrifugal Pump, Crane, Buffer Tank dan Supporting Building. Sedangkan OPEX merupakan biaya yang dibutuhkan untuk operasional kapal LCT, biaya operasional FSRU dan biaya perbaikan untuk setiap tahunnya. Dari hasil perhitungan, penyedia LNG akan dapat melakukan investasi pada margin mulai dari $ 2.9 untuk skenario 1 dan margin mulai dari $ 3.3 untuk skenario 2. Perencanaan Safety Operating Procedure (SOP) berdasar pada proses kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan pola distribusi ini dan perencanaan Emergency Response Plan (ERP) berdasar pada area lingkup dari pola distribusi ini.
==============================================================================================
Indonesia is a country that has abundant natural gas reserves, with this abundance of natural gas, it certainly requires full utilization in various fields such as fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) which can be operated using diesel and gas. Efforts to realize this can be achieved by changing the natural gas phase to liquefied natural gas or Liquefied Natural Gas (LNG) which can be Transferred in large quantities and more economically using an LNG carrier. The use of LNG fuel for BMPP certainly supports clean energy, namely natural gas as an alternative fuel solution for various types of power plants in Indonesia. This research aims to utilize liquefied natural gas (LNG) for the needs of power plants in Indonesia, namely the 60MW Barge Mounted Power Plant (BMPP) which will be placed in Kolaka and 30MW which will be placed in Sambelia. The determination of this LNG distribution pattern is by selecting LNG A Terminal for distribution in Kolaka and Sambelia using Landing Craft Tanks and Containerized Tanks to distribute it. The LCT ship obtained is based on research that has been done previously at the RAMS Lab, with the specifications that one LCT ship can carry 32 units of 20ft tanks with a volume of each tank of 20.38 m3. Planning for tank placement on LCT vessels requires equipment in the form of a Base Cone and also a Lashing Point in the General Arrangement. To realize this distribution pattern, it is necessary to plan the facilities at LNG A Terminal in the form of layout estimates for jetty, truck routes and filling station locations which refer to writer asumption. Then plan the Floating Storage Regasification Unit in both BMPP, namely Sambelia and Kolaka with LOA specifications: 45 m, B: 22 m, H: 5.5 m, Teu: 32, buffer tank: 600 m3 for FSRU Kolaka and LOA: 35 m , B: 22 m, H: 5,5 m, Teu: 24 for FSRU Sambelia. Next, conduct an economic study of the facilities needed to realize the distribution pattern in this study in the form of the calculation of Capital Expenditor (CAPEX) and Operational Expenditure (OPEX). CAPEX includes the cost of purchasing LCT vessels, ISO Containerized Tanks, Barges, BOG Compressors, Ambient Air Vaporizers, Cryogenic Centrifugal Pumps, Cranes, Buffer Tank dan Supporting Buildings. While OPEX is the cost required for LCT ship operations, FSRU operational costs and repair costs for each year. From the results of the calculations, LNG providers will be able to invest on margins starting at $ 2.9 for scenario 1 and margins starting at $ 3.3 for scenario 2. Safety Operating Procedure (SOP) planning is based on the process of activities carried out to realize this distribution pattern and Emergency Response Plan (ERP) planning is based on the scope of this distribution pattern.
Actions (login required)
View Item |