Pemilihan Terminal LNG dan Optimasi Distribusi dari LNG Hub Ambon dan Sorong untuk Pembangkit di Wilayah Kepulauan Maluku

Rahma, Mahsa Gyda (2021) Pemilihan Terminal LNG dan Optimasi Distribusi dari LNG Hub Ambon dan Sorong untuk Pembangkit di Wilayah Kepulauan Maluku. Other thesis, Instiut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211741000036-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
04211741000036-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (16MB) | Preview

Abstract

Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam aspek kehidupan yang dapat menyokong aktivitas individu dan industri skala kecil maupun besar. Dengan besarnya jumlah penduduk, rata-rata konsumsi listrik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2011- 2018, sebagai contoh, kurang lebih 197.229 TWh digunakan per-tahun dengan rata-rata pertumbuhan konsumsi sebesar 5,1% dan peningkatan pengguna kurang lebih 3,7 pengguna juta per-tahun. Besarnya kebutuhan listrik tersebut menyebabkan kebutuhan dan ketergantungan yang tinggi akan bahan bakar minyak. Sedangkan, berdasarkan Kementrian Energi dan Sumber daya Mineral Republik Indonesia No. 13K/13/MEM/2020, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mengurangi penggunan bahan bakar minyak, mengoptimalkan suplai dan mengganti kebutuhan bahan bakar minyak menjadi Liquefied Natural Gas (LNG), terutama pada suplai listrik untuk memastikan keamanan energi nasional, meningkatkan keseimbangan perdagangan nasional, dan mengaktualisasi diversifikasi energi dengan meningkatkan penggunaan dari gas. Untuk mendukung tujuan tersebut, riset ini akan memperkitakan kebutuhan pada proses distribusi LNG di area Kepulauan Maluku. Pada riset ini, terdapat empat permasalahan yang akan dibahas, pertama, menentukan cluster dari 13 pembangkit listrik dengan pertimbangan bahwa pembangkit ini akan disuplai oleh 2 LNG Hub dengan menggunakan metode K-means, kedua, menentukan cluster dari 13 pembangkit listrik dengan pertimbangan bahwa pembangkit ini akan disuplai oleh 1 LNG Hub dengan menggunakan metode K-means, ketiga, menghasilkan dan menentukan rute paling optimal untuk distribusi LNG pada kedua skenario di atas menggunakan metode Travelling Salesman Problem (TSP) dan Bin Packing Problem (BPP), dan yang terakhir, menentukan tipe terminal penerima LNG yang paling optimal untuk LNG Hub Ambon dan Sorong dengan menggunakan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Kapasitas kapal (1100 m3, 1500 m3, 2500 m3, 7500 m3), safety stock (5 hari, 7 hari, 9 hari), dan jumlah LNG Hub yang akan menyuplai pembangkit (2 hub dan 1 hub) akan menjadi variasi dalam proses optimasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skenario 1 lebih optimal dengan kapal 1500 m3 untuk menyuplai PLTMG Bula, PLTMG Namlea, dan PLTMG Ambon Peaker dari Ambon LNG Hub, kapal 2500 m3 untuk menyuplai PLTMG Seram, PLTMG Langgur, PLTMG Saumlaki, dan PLTMG Dobo dari Ambon LNG Hub, kapal 1100 m3 untuk menyuplai PLTMG Morotai dan PLTMG Tobelo dari Sorong LNG Hub, dan kapal 2500 m3 untuk menyuplai PLTMG Ternate 2, PLTMG Sofifi, MPP Ternate, dan PLTMG Bacan dari Sorong LNG Hub dengan total biaya $ 109.076.665,61. Sedangkan hasil pemilihan tipe terminal untuk hub LNG menunjukkan bahwa terminal dengan sistem penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU) lebih optimal diaplikasikan di LNG Hub Ambon dengan 0,927 closeness coefficient dan di LNG Hub Sorong dengan 0,990 closeness coefficient.
===================================================================================================================================
Electricity is one of the most important aspect in life, it can support both small and large scales individual or business activity. With the large number of citizens, the average electricity consumption in Indonesia became quite high. In 2011-2018, for example, around 197.229 TWh are used per year with an average consumption growth of 5,1% per year and an annual increase of around 3,7 million users. This huge demand for electricity requires a very large amount of fossil fuel to support its process. Meanwhile, according to Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resources Decree No. 13K/13/MEM/2020, Indonesian government decided to reduce the use of fossil fuel, carry out supply provision, and convert the needs of fossil fuel to Liquefied Natural Gas (LNG), especially in terms of electricity supply to ensure national energy security, improve the national trade balance, and actualize energy diversification by accelerating the use of gas. To support the goals, this research will estimate the needs of LNG distribution to supply power plants within the area of Maluku Island. There are four scopes in this research, the first one is determine the cluster of 13 power plants considering the location of Ambon and Sorong LNG Hub using K-means method, the second one is to determine the cluster of 13 power plants considering the location of Ambon LNG Hub using K-means method, the third one is to generate and determine the most optimal route of LNG distribution from both scenario using Travelling Salesman Problem (TSP) and Bin Packing Problem (BPP), the last one is to select the type of LNG receiving terminal for Ambon and Sorong LNG Hub using Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. Ship’s capacity (1100 m3, 1500 m3, 2500 m3, 7500 m3), safety stock (5 days, 7 days, 9 days), and number of LNG Hub (2 hubs and 1 hub) will be the variation in the optimization process in this research. The result shows that the most optimal LNG distribution scenario to be implemented in Maluku Island is the scenario 1, which use 1500 m3 ship to supply PLTMG Bula, PLTMG Namlea, and PLTMG Ambon Peaker from Ambon LNG Hub, 2500 m3 ship to supply PLTMG Seram, PLTMG Langgur, PLTMG Saumlaki, and PLTMG Dobo from Ambon LNG Hub, 1100 m3 ship to supply PLTMG Morotai and PLTMG Tobelo from Sorong LNG Hub, and 2500 m3 ship to supply PLTMG Ternate 2, PLTMG Sofifi, MPP Ternate, and PLTMG Bacan from Sorong LNG Hub with total cost $ 109.076.665,61. While, the selected type of LNG Hub, where from 3 alternatives (FSU, FSRU, and onshore Terminal), known that the Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) is the most optimal with 0,927 closeness coefficient for Ambon LNG Hub and 0,990 closeness coefficient for Sorong LNG Hub.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSSP 338.7 Rah l-1
Uncontrolled Keywords: Optimasi Distribusi LNG, Pemilihan Terminal Penerima LNG, TOPSIS, K-means, Travelling Salesman Problem, Bin Packing Problem, LNG Distribution Optimization, LNG Receiving Terminal Selection
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems
T Technology > TP Chemical technology > TP761.L5 Liquefied natural gas
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: MAHSA GYDA RAHMA
Date Deposited: 08 Mar 2021 01:28
Last Modified: 05 May 2023 08:10
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/83737

Actions (login required)

View Item View Item