Prototipe Semen Geopolimer Berbasis Fly Ash Tipe C dengan Pengaruh Substitusi Abu Limbah Sekam Padi

Rosyadi, Ahdiyanna Sabila (2021) Prototipe Semen Geopolimer Berbasis Fly Ash Tipe C dengan Pengaruh Substitusi Abu Limbah Sekam Padi. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10111910015022-Undergraduate_Thesis for D4 program.pdf] Text
10111910015022-Undergraduate_Thesis for D4 program.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2023.

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Produksi semen Portland dalam jumlah besar akan menimbulkan kerusakan lingkungan karena emisi gas karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer, hal ini mendorong munculnya inovasi baru dalam pembuatan semen yang ramah lingkungan yaitu semen geopolimer yang memanfaatkan limbah seperti limbah industri pembakaran batubara (fly ash) sebagai bahan utama. Selain fly ash, terdapat limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran semen geopolimer yaitu abu sekam padi (rice husk ash). Penelitian yang telah dilakukan pada beton dengan menggunakan semen geopolimer menunjukkan hasil daya tahan yang lebih baik daripada beton yang menggunakan semen Portland. Kandungan kalsium yang tinggi pada fly ash tipe C dapat menghasilkan kuat tekan yang tinggi tetapi memiliki waktu ikat yang cepat, abu sekam padi bersifat menyerap air dalam jumlah banyak dan mengandung silika oksida tinggi sehingga dapat memperlambat waktu ikat dan meningkatkan kuat tekan.
Metode yang digunakan adalah metode pencampuran kering dimana alkali aktivator dalam wujud padat dicampur bersama dengan fly ash dan abu sekam padi untuk menghasilkan semen geopolimer yang kemudian diberi air pada proses pengecoran. Dengan menggunakan perbandingan aktivator 1:1 dan NaOH 14M, terdapat beberapa komposisi perbandingan rasio fly ash terhadap abu sekam padi yaitu 100:0, 95:5, 90:10, dan 85:15.
Hasil pengujian yang mengacu pada SNI 2049:2015 tentang semen portland menunjukkan bahwa semen geopolimer tanpa menggunakan abu sekam padi memiliki kuat tekan yang memenuhi standar tetapi setting time terlalu cepat. Sedangkan pada semen geopolimer dengan menggunakan substitusi 5% dan 10% abu sekam padi memiliki hasil kuat tekan yang lebih tinggi dan dapat memperlambat waktu ikat. Tetapi penambahan substitusi 15% abu sekam padi menyebabkan setting time terlalu lama serta berkurangnya kuat tekan.
========================================================================================================
Portland cement production in large quantities will cause environmental damage due to the emission of carbon dioxide gas released into the atmosphere, this encourages the emergence of new innovations in the manufacture of environmentally friendly cement, namely geopolymer cement that utilizes waste such as coal-burning industrial waste (fly ash) as the main material. In addition to fly ash, there is waste that can be used as a mixture of geopolymer cement, namely rice husk ash. Research that has been done on concrete using geopolymer cement shows better durability results than concrete using Portland cement. High calcium content in fly ash type C can produce high compressive strength but has a fast setting time, rice husk ash absorbs a large amount of water and contains high silica oxide so as to slow down the setting time and increase the compressive strength.
The method used is dry mixing method where the alkali activator in solid form is mixed together with fly ash and rice husk ash to produce geopolymer cement which is then given water in the casting process. Using the activators ratio of 1:1 and NaOH 14M, there are several compositions comparing the ratio of fly ash to rice husk ash which is 100:0, 95:5, 90:10, and 85:15.
The test results referring to SNI 2049:2015 on portland cement show that geopolymer cement without using rice husk ash has compressive strength that qualify the standards but the setting time is too fast. While in cement geopolymers using substitution of 5% and 10% rice husk ash has higher compressive strength and can slow down the setting time. But the addition of substitution of 15% rice husk ash causes setting time too long as well as reduced the compressive strength.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: cement, geopolymer, fly ash, rice husk ash, setting time, compressive strength, dry mixing method, semen, geopolimer, fly ash, abu sekam padi, waktu ikat, kuat tekan, metode pencampuran kering.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD9622 Cement. Concrete. Cement and concrete additives
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D3)
Depositing User: Ahdiyanna Sabila Rosyadi
Date Deposited: 11 Mar 2021 02:01
Last Modified: 11 Mar 2021 02:01
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/83825

Actions (login required)

View Item View Item