Nugraha, Satrio Agi (2021) Studi Peran Informasi Terhadap Keselamatan Nelayan Tradisional. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
04111650022003-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Untuk mendapatkan pemahaman tentang karakteristik yang mempengaruhi keselamatan nelayan tradisional, maka diperlukan informasi mengenai apa saja yang dapat mendukung keselamatan. Dalam hal ketersediaan informasi, nelayan tradisional tidak menyediakan informasi dimana mereka berada dan kondisi bahaya yang sedang dialami. Pada wilayah pencegahan kecelakaan nelayan dengan meningkatkan kemampuan telekomunikasi dapat dilakukan pada bahaya sakit, dan bahaya bom ikan. Pada wilayah pencegahan, peningkatan alat telekomunikasi nelayan memiliki BCR yang lebih tinggi daripada tindakan tanpa peningkatan alat telekomunikasi nelayan, dengan BCR = 2,145 dengan peningkatan alat telekomunikasi, dan BCR = 0,073 tanpa peningkatan alat telekomunikasi, mengacu kepada bahaya sakit yang merupakan BCR dengan nilai tertingi. Untuk mendukung ketersediaan informasi terdapat 2 cara, yaitu dengan memberikan alat telekomunikasi handphone beserta provider (penyedia jasa telekomunikasi) yang dominan, penggantian provider lama ke provider yang dominan, serta biaya operasional paket data dengan biaya sebesar Rp 364.000.000 per tahun dan manfaat tertinggi pada pecegahan bahaya sakit sebesar Rp 780.690.412 per tahun dengan BCR = 2,145 pada tahun pertama dan manfaat Rp 834.108.041 per tahun dengan BCR = 2,292 pada tahun kelima, serta manfaat Rp 923.122.557 per tahun dengan BCR = 2,536 pada tahun ke sepuluh, dan manfaat tertinggi pada penyelamatan bahaya kapal terbalik sebesar Rp 134.553.600 per tahun dengan BCR = 0,370 atau skenario seluruh nelayan telah memiliki handphone, biaya opeasional ditanggung oleh nelayan sendiri, dan hanya menyediakan provider baru untuk menggantikan provider lama yang tidak dapat berfungsi di laut, maka biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 7.000.000 per tahun dan manfaat tertinggi pada pencegahan bahaya sakit sebesar Rp 780.690.412 dengan BCR = 111,527, serta manfaat tertinggi pada penyelamatan bahaya kapal terbalik sebesar Rp 134.553.600 dengan BCR = 19,222.
==================================================================================================================
To get an understanding of the characteristics that affect the safety of traditional fishermen, information is needed about what can support safety. In terms of information availability, traditional fishermen do not provide information on where they are and the hazard conditions they are experiencing. In the area of fishing accident prevention by increasing telecommunication capability, it can be carried out in the danger of illness and the danger of fish bombing. In the prevention area, the increase in fishing telecommunication equipment has a higher BCR than the action without increasing the fishing telecommunication equipment, with BCR = 2.145 with the increase in telecommunication equipment, and BCR = 0.073 without increasing the telecommunication equipment, referring to the danger of illness which is the BCR with the highest value. To support the availability of information, there are 2 ways, namely by providing mobile telecommunication tools along with the dominant telecommunication service provider, replacing the old provider to the dominant provider, as well as data package operational costs at a cost of Rp. 364,000,000 per year and the highest benefit at prevention of illness danger of IDR 780,690,412 per year with BCR = 2,145 in the first year and benefits of IDR 834,108,041 per year with BCR = 2,292 in the fifth year, and benefits of IDR 923,122,557 per year with BCR = 2,536 in the tenth year, and the highest benefit in saving the danger of an overturned ship is IDR 134,553,600 per year with a BCR = 0.370 or in the scenario all fishermen already have cellphones, operational costs are borne by the fishermen themselves, and only provide new providers to replace old providers who cannot function at sea, then the costs incurred are IDR 7,000,000 per year and the highest benefit is at prevention of illness hazards amounting to Rp. 780,690,412 with BCR = 111,527, and the highest benefit in rescuing overturned ship hazards is Rp. 134,553,600 with BCR = 19,222.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alat Telekomunikasi, Keselamatan, Nelayan Tradisional, Safety, Telecommunication Equipment, Traditional Fishermen |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T58.6 Management information systems V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Satrio Agi Nugraha |
Date Deposited: | 08 Mar 2021 09:56 |
Last Modified: | 08 Mar 2021 09:56 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/83841 |
Actions (login required)
View Item |