Strategi Pengembangan Agroindustri Komoditas Apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Salim, Mayang Puspita (2021) Strategi Pengembangan Agroindustri Komoditas Apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211740000006-Undergraduate_Theses.pdf] Text
08211740000006-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kecamatan Poncokusumo memiliki potensi komoditas unggulan apel yang baik untuk dikembangkan. Namun, sejauh ini program pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Poncokusumo masih berorientasi pada usahatani (on farm) dibandingkan aspek pasca produksinya (off farm). Padahal, peningkatan kesejahteraan keluarga tani tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan dari hasil usahatani (on farm). Melihat kondisi tersebut kesempatan kerja di pedesaan harus mulai mengarah pada kegiatan pasca produksi (off farm) yakni usaha pengolahan melalui agroindustri pengolahan hasil pertanian dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang ada agar dapat meraih keuntungan maksimal dari hasil agroindustrinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan agroindustri komoditas apel berdasarkan hasil dari model optimasi pengembangan agroindustrinya di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.
Penelitian ini menggunakan 4 metode analisis. Pertama, analisis delphi untuk menentukan variabel yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri dan model optimasi pengembangan agroindustri. Kedua analisis linear programming untuk merumuskan model optimasi pengembangan agroindustri. Ketiga analisis Analyctical Hierarchy Process (ANP) untuk mengetahui variabel prioritas pengembangan agroindustri yang akan digunakan dalam strategi, dan yang terakhir analisis deskriptif yang mana digunakan untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil model optimasi pengembangan agroindustrinya.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan 20 variabel yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri, 6 variabel yang berpengaruh terhadap model optimasi pengembangan agroindustri serta didapatkan 2 skenario model optimasi. Sehingga berdasarkan hal tersebut dan hasil variabel prioritas pengembangan agroindustrinya dirumuskan strategi pengembangan agroindustri komoditas apel di Kecamatan Poncokusumo. Strategi dari 5 variabel prioritasnya antara lain mengalokasikan bahan baku sebesar 51.263.000 Kg per tahun dengan modal yang dibutuhkan sebesar Rp.31.567.251.405 dan keuntungan maksimal yang diperoleh sebesar Rp131.034.161.079 pertahunnya berdasarkan skenario 1 atau berdasarkan skenario 2 yaitu dengan mengalokasikan bahan baku sebesar 48.845.529 Kg per tahun dengan modal yang dibutuhkan sebesar Rp.13.802.400.000 dan keuntungan maksimal yang diperoleh sebesar Rp117.443.167.162 pertahunnya terutama di kelurahan Gubugklakah dan Poncokusumo sebagai pusat letak industri yang ada di Poncokusumo. Meningkatkan kuantitas bahan baku untuk produk olahan melalui peningkatkan produktivitas apel dengan cara mengurangi penggunaan pupuk kimia dan bahan aktif perangsang yang berlebihan dan melakukan penguatan program Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang dilaksanakan di kelurahan Gubugklakah, Sumberejo, Pandansari, Poncokusumo dan Wringinanom. Serta mengembangkan dan memanfaatan teknologi tepat guna untuk efesiensi dan efektifitas waktu, tenaga dan produk yang dihasilkan. dalam proses pengolahan produk agroindustri khususnya pada kelurahan Gubugklakah dimana industri yang berkembang disana merupakan industri rumah tangga dan masih menggunakan teknologi/mesin yang tradisional.
=======================================================================================================
Poncokusumo District has good potential for apple commodity as a superior commodity to develop. But so far, the program of development agropolitan area at Poncokusumo District is still oriented to farming activity (on-farm) compared to processing or post-production aspects (off-farm). Whereas, improving the welfare of farming families cannot just rely on income from farming activity (on-farm). Seeing these conditions, employment opportunities in rural areas must begin to lead to processing or post-production (off-farm) activities, namely processing businesses through agro-industrial processing of agricultural products by considering the limitations of existing resources to achieve maximum benefits from agroindustry and apples sold directly. Therefore, this study aims to develop a strategy for developing the agroindustry of apple commodity based on the results of the optimization model for agroindustry development in Poncokusumo District, Malang Regency.
This study uses 4 methods of analysis. First, Delphi analysis to determine the variables that affect the development of agroindustry and optimization model of agroindustry development. The second analysis is linear programming to formulate an optimization model for agroindustry development. The third analysis is Analytical Hierarchy Process (ANP) to determine the priority variables for agroindustry development that use in the strategy. The last is a descriptive analysis that use to formulate strategies based on the results of the optimization model for agroindustry development.
From the results of the analysis that has been done, 20 variables affect the development of agroindustry, 6 variables that affect the optimization model of agroindustry development, and 2 scenarios of the optimization model. So based on this and the results of the priority variables for developing agroindustry, a strategy for developing agroindustry of apple commodity in Poncokusumo District is formulated. The strategy of the 5 priority variables is to allocate raw materials of 51,263,000 Kg per year with the required capital of Rp. 31,567,251,405 and the maximum profit obtained is Rp. 131,034,161,079 per year based on scenario 1 or based on scenario 2, allocating raw materials amounting to 48,845,529 Kg per year with the required capital of Rp. 13,802,400,000 and the maximum profit obtained is Rp. 117,443,167,162 per year, especially in the Gubugklakah and Poncokusumo villages as industrial centers in Poncokusumo. Increasing the number of raw materials for products processed by increasing the productivity of apples by reducing the excessive use of chemical fertilizers and stimulant active ingredients and strengthening the Regional Innovation System (SIDa) program implemented in the villages of Gubugklakah, Sumberejo, Pandansari, Poncokusumo, and Wringinanom. Developing and utilizing appropriate technology for efficiency and effectiveness of time, effort, and the resulting product in the processing of agro-industrial products, especially in the Gubugklakah village where the industry that develops there is a home industry and still uses traditional technology/machinery.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Agroindustri Komoditas Unggulan Apel, Delphi, Keuntungan Maksimal, Linear Programming, Model Optimasi. ================================================================================================================== Agroindustry of Superior Commodity Apple, Delphi, Maximum Profit, Linear Programming, Optimization Model.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD9000 Agricultural industries
T Technology > T Technology (General) > T57.74 Linear programming
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: MAYANG PUSPITA SALIM
Date Deposited: 21 Jul 2021 08:05
Last Modified: 21 Jul 2021 08:05
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/84398

Actions (login required)

View Item View Item