Potensi Pemanfaatan Kitosan Dari Jangkrik Sebagai Koagulan Alami Pada Pengolahan Air

Wiwoho, Firdaus Pratama (2021) Potensi Pemanfaatan Kitosan Dari Jangkrik Sebagai Koagulan Alami Pada Pengolahan Air. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211740000090-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211740000090-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Air permukaan pada umumnya digunakan sebagai air baku pengolahan air minum, salah satu parameter yang harus dihilangkan adalah kekeruhan. Untuk mengatasi permasalahan ini metode yang digunakan adalah proses koagulasi dan flokulasi. Namun penyisihan TSS pada proses ini seringkali mengalami permasalahan pada efektifitas penggunaan bahan koagulan kimia yang mempengaruhi pH serta gangguan kesehatan pada tingkat konsumsi yang lebih tinggi. Koagulan alami seperti kitosan dapat menjadi alternatif dalam penyisihan kekeruhan. Kitosan dihasilkan dari kitin dan mempunyai struktur kimia yang sama dengan kitin terdiri dari rantai molekul yang panjang dan berat molekul yang tinggi. Pemanfaatan kitin dan kitosan sudah berhasil di berbagai bidang seperti pangan, biomedis dan pertanian, antara lain, terkait langsung dengan sifat fisikokimia. Gugus amina (NH2) pada kitosan memiliki sifat nukleofil kuat, sehingga kitosan merupakan polielektrolit yang bersifat multifungsi serta berperan pada pembentukan flok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat kitosan sebagai salah koagulan alternatif alami. Selain itu, dapat menjadi rujukan dalam memilih koagulan dalam proses penyisihan TSS pada pengolahan air.
Desain penelitian adalah analisis kandungan kitin dengan uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi pada jangkring. Pembuatan kitosan dari kitin yang didapatkan dengan 3 metode yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Kemudian dilakukan pengujian efektifitas koagulan dengan metode jar test menentukan dosis optimum dengan pembanding koagulan tawas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat deasetilasi kitosan jangkrik adalah 35,58 %. Kemampuan penurunan parameter kekeruhan sebesar 98,21 % dan TSS sebesar 95,65 % pada sungai Kalimas serta penurunan parameter kekeruhan pada sungai Kali Jagir sebesar 94,29 % dan penurunan TSS sebesar 71,88 % dengan penggunaan koagulan kitosan secara berturut-turut sebesar 0,09 kg/m3 dan 0,05 kg/m3.
====================================================================================================
Surface water is generally used as raw water for drinking water treatment, one of the parameters that must be removed is turbidity. To solve this problem the methods used are the coagulation and flocculation processes. However, TSS removal in this process has problems in the effectiveness of using chemicals that affect pH and health problems at higher consumption levels. Natural coagulants such as chitosan can be an alternative in removing turbidity. Chitosan is produced from chitin and has the same chemical structure as chitin consisting of long molecular chains and high molecular weight. The use of chitin and chitosan has been successful in various fields such as food, biomedicine and agriculture, among others, which are directly related to physicochemical properties. The amine group (NH2) in chitosan has strong nucleophile properties, so that chitosan is a multi-functional polyelectrolyte and plays a role in the flock menu. This study aims to analyse the benefits of chitosan as a natural alternative coagulant. In addition, it can be used as a reference in choosing a coagulant in the TSS removal process in water treatment.
The research design was analysis of chitin content with FTIR test to see the functional groups of crickets The production of chitosan from chitin was obtained by 3 methods, namely deproteinization, demineralization and deacetylation. Then the coagulant effectiveness test was carried out using the jar test method to determine the optimal dose with the alum coagulant comparison.
The results showed that the degree of deacetylation of cricket chitosan was 35,58%. The ability to reduce turbidity by 98,21% and TSS 95,65% for Kalimas river and decreasing the turbidity parameter for Kali Jagir river of 94,29% and a decrease in TSS of 71,88% with the use of chitosan coagulant of 0,09 kg/m3 and 0,05 kg/m3, respectively.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: air permukaan, jangkrik, kitin, kitosan, surface water, crickets, chitin, chitosan
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD455 Chemical precipitation. Coagulation. Flocculation. Water--Purification--Flocculation.
T Technology > TP Chemical technology > TP248.65.C55 Chitosan--Biotechnology.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: FIRDAUS PRATAMA WIWOHO
Date Deposited: 09 Aug 2021 02:31
Last Modified: 09 Aug 2021 02:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/85184

Actions (login required)

View Item View Item