Identifikasi Kendala Proses Produksi Instalasi Pengolahan Air Minum Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PDAM Tirta Cahya Agung, Kabupaten Tulungagung)

Yogaswara, Rahmadika Bayu (2021) Identifikasi Kendala Proses Produksi Instalasi Pengolahan Air Minum Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PDAM Tirta Cahya Agung, Kabupaten Tulungagung). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211740000002-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
03211740000002-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

PDAM Tirta Cahya Agung Kabupaten Tulungagung melayani konsumsi air minum yang terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung. PDAM Tirta Cahya Agung memanfaatkan air baku yang berasal dari hulu Sungai Song. Kualitas air baku PDAM Tirta Cahya Agung berfluktuasi tergantung pada cuaca, kekeruhan air tertinggi berdasarkan hasil pengamatan mencapai 1131 NTU. Berdasarkan hasil pengamatan, unit filter instalasi 100 L/detik tidak dapat dioperasikan. Kendala proses produksi air minum seperti kekeruhan air baku yang cukup tinggi pada musim penghujan, tidak berfungsinya unit pengolahan, perilaku operator dalam pengawasan pengolahan air dan faktor risiko yang lain dapat mempengaruhi kualitas air produksi yang dihasilkan PDAM. Sementara itu penyelenggara air minum harus mematuhi persyaratan wajib dan tambahan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 untuk menjamin air minum yang dihasilkan aman bagi kesehatan sesuai dengan baku mutu. Mengacu pada peraturan tersebut maka perlu diadakan pemantauan dan manajemen kualitas air produksi agar terhindar dari potensi risiko kegagalan.
Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan pada proses produksi hingga ditemukan akar dari permasalahan. Proses analisis menggunakan FMEA dilakukan dengan memperhatikan aspek teknis dan non teknis di PDAM Tirta Cahya Agung. Data yang digunakan dalam analisis FMEA ini adalah penelitian dengan menggunakan uji laboratorium terhadap proses pengolahan, kuisioner dan wawancara kepada pihak internal di PDAM. Penilaian dilakukan menggunakan perkalian antara nilai severity, occurrence dan detection yang dinyatakan dengan nilai Risk Priority Number (RPN).
Analisis menggunakan FMEA pada penelitian ini diperoleh nilai RPN yang tinggi pada aspek teknis dengan nilai 75 yaitu kondisi filter instalasi 100 L/detik, RPN dengan nilai 60 pada fluktuasi kekeruhan yang tinggi pada air baku dan nilai RPN 50 pada pelaksanan klorinasi. Sedangkan pada aspek non teknis nilai RPN tertinggi pada analisis kualitas air. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan pada aspek teknis adalah pemantauan kualitas air yang lebih ketat pada bak sedimentasi 100 L/detik dikarenakan filter yang tidak berfungsi, usulan saran untuk memfungsikan filter instalasi 100 L/detik dengan meninjau kembali penggunakan blower atau mengalirkan air pada pressure sand filter. Pengawasan fluktuasi kualitas air baku dilakukan dengan analisis parameter kekeruhan dan pH setiap jam serta melaksanakan klorinasi pada jalur ring utara. Pada aspek non teknis harus dilakukan perbaikan pada pemantauan pelaksanaan analisis kualitas air sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 736 Tahun 2010 dengan paramater fisik, mikrobiologis, kimia dan sisa klor.
=====================================================================================================
PDAM Tirta Cahya Agung Tulungagung Regency fulfills drinking water demand that keeps increase along with the population growth in Tulungagung Regency. PDAM Tirta Cahya Agung utilizes raw water from the upstream of the Song River. The highest turbidity of water based on observation is up to 1131 NTU. Based on observations, the 100L/sec installation filter unit cannot be operated The obstacles of producing drinking water such as high raw water turbidity in the rainy season, the malfunction of the processing unit, operator behavior in supervising the water process and other risk factors could influence the quality of drinking water that PDAM produces. Meanwhile, drinking water producers must abide by mandatory and additional requirements that are written in Ministry of Health regulations number 492 of 2010 to ensure the health safety of the produced drinking according to the standard of quality. Referring to the regulation needs to be conducted water quality monitoring and management of production in order to avoid the potential risk of failure.
This research uses Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) to identify the causes of failure in the production process until the root cause of the problem is discovered. The analysis process using FMEA is done with attention to technical and non-technical aspects of PDAM Tirta Cahya Agung. The data used in the FMEA analysis is research with laboratory tests on the production process, questionnaire and interview with the internal party of PDAM. The assessment is based on the multiplication of severity, occurrence and detection value stated in Risk Priority Number (RPN).
The FMEA Analysis of this research results in high RPN score on the technical aspect with 75 on the condition of 100L/second installation filter, 60 RPN score on high fluctuation of raw water turbidity and 50 RPN score on the chlorination process. On the non-technical aspect, the highest RPN score is on the analysis of production water quality according to the Ministry of Health Regulation No. 736 Year 2010. Corrective actions that can be done in the technical aspect is tighter monitoring of water quality on 100L/second sedimentation tank due to the malfunction of the filter, a proposed advice to enable 100Ls/second installation filter is to review the use of blowers or to stream water to the pressure sand filter. Raw water quality fluctuation can be monitored by analysis of turbidity and pH every hour and perform chlorination on the northern ring line. On the non-technical aspect, improvements must be made on monitoring of the implementation of water quality analysis according to Ministry of Health regulations number 736 of 2010 with physical, microbiological, chemical and residual chlorine parameters.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Air Minum, Drinking Water, Fishbone Diagram, FMEA, PDAM Tirta Cahya Agung
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD259.2 Drinking water. Water quality
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: RAHMADIKA BAYU YOGASWARA
Date Deposited: 10 Aug 2021 03:47
Last Modified: 02 Oct 2024 05:34
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/85323

Actions (login required)

View Item View Item