Setiawan, Deddy (2021) Arahan Optimasi Pemanfaatan Lahan Melalui Pendekatan Telapak Ekologis di Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08211740000067-UNDERGRADUATE_THESIS.pdf - Accepted Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sidoarjo yakni sebesar 1,62% berpotensi meningkatkan kebutuhan penduduk terkait luas lahan permukiman. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menciptakan alih fungsi lahan yang tidak terkendali dan akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, mulai nampaknya pengurangan beberapa luas penggunaan lahan pangan seperti lahan perikanan yang menurun sebesar 53 Ha yang mengakibatkan penurunan produktivitas bandeng sebesar 3.490.500 Kg pada tahun 2009-2013 dan lahan pertanian sebesar ±300 Ha pada tahun 2016-2018. Keadaan tersebut tidak sesuai dengan slogan Kabupaten Sidoarjo yang menyatakan bahwa Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang subur sebagai lumbung pangan. Hal dapat menjadi masalah mengingat semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar pula kebutuhan pangan yang dibutuhkan.
Tahapan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan telapak ekologis dengan melakukan perhitungan terkait biokapasitas (demand), telapak ekolgis (supply), dan keseimbangan defisit ekologis. Terdapat beberapa variabel penelitian ini, yakni populasi, lahan pertanian, lahan peternakan, lahan perikanan, dan lahan terbangun. Dari pendekatan dan varibel tersebut nantinya dapat diketahui luas eksisting lahan tahun 2018, kebutuhan telapak ekologis tahun 2019, rencana pola ruang tahun 2029, serta kebutuhan lahan tahun 2029. Kemudian hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menghasilkan arahan optimasi yang tepat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi keseimbangan defisit ekologis Kabupaten Sidoarjo saat ini mengalami surplus sebesar 0,035016 gha/jiwa. Kondisi surplus ini masih dapat dipertahankan hingga tahun 2029 meskipun nantinya terjadi pengurangan penggunaan lahan pertanian, peternakan, dan perikanan yang digantikan dengan lahan terbangun seperti permukiman dan industri jika diarahkan dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut: lahan pertanian menjadi seluas 15.234 Ha, lahan peternakan menjadi seluas 12.163 Ha, lahan perikanan menjadi seluas 9.882 Ha, lahan permukiman perdesaan menjadi seluas 5.795 Ha, lahan permukiman perkotaan menjadi seluas 19.235 Ha, dan lahan industri menjadi seluas 6.619 Ha.
=================================================================================================
The high rate of population growth in Sidoarjo Regency, which is 1.62%, has the potential to increase population needs related to the area of residential land. It is feared that it can create uncontrolled land conversion and will have a negative impact on the environment. In addition, it appears that some areas of food land use have been reduced, such as fishery land, which has decreased by 53 Ha, resulting in a decrease in milkfish productivity of 3,490,500 Kg in 2009-2013 and agricultural land of ±300 Ha in 2016-2018. This situation is not in accordance with the slogan of Sidoarjo Regency which states that Sidoarjo Regency is a fertile area as a food barn. This can be a problem considering the larger the population, the greater the need for food.
The stages of this research were processed using an ecological footprint approach by calculating the biocapacity (demand), ecological footprint (supply), and the balance of the ecological deficit. There are several variables in this study, namely population, agricultural land, livestock land, fishery land, and built-up land. From these approaches and variables, it will be possible to know the existing land area in 2018, the need for ecological footprints in 2019, the planned spatial pattern in 2029, and land requirements for 2029. Then the results of these calculations are used to produce the right optimization directions.
The results of the study indicate that the current state of the ecological deficit in Sidoarjo Regency has a surplus of 0.035016 gha/person. This surplus condition can still be maintained until 2029 even if later will be a reduction in the use of agricultural, livestock and fishery land which will be replaced by built-up land such as settlements and industry if directed to this requirments : area of agricultural land set to 15,234 Ha, area of livestock land set to 12,163 Ha, area of fishery land set to 9,882 Ha, area of rural settlement set to 5,795 Ha, area of urban settlement set to 19,235 Ha, and area of industrial land of 6,619 Ha.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Telapak Ekologis, Biokapsitas, Daya Dukung Lahan |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning |
Divisions: | Faculty of Architecture, Design, and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Deddy Setiawan |
Date Deposited: | 10 Aug 2021 14:51 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 03:28 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/85375 |
Actions (login required)
View Item |