Nurhafidah, Eliana (2021) Analisis Penataan Ulang Struktur Jaringan Distribusi Gudang Penyangga Pt. Petrokimia Gresik Wilayah Jawa Timur. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
09211850086001-Master_Tesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (5MB) | Request a copy |
|
Text
09211850086001-Master_Tesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu produsen pupuk di Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Pupuk Indonesia Persero. Sesuai dengan visinya untuk menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen dan salah satu misinya yaitu mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada pangan, dibutuhkan sistem distribusi yang handal untuk memastikan pupuk dapat diterima oleh petani sesuai dengan prinsip 6 tepat, yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat waktu. Gudang penyangga merupakan salah satu aspek pendukung untuk efektifitas kegiatan distribusi pupuk ke wilayah pertanian. Saat ini, terdapat 162 gudang penyangga yang tersebar di provinsi Banten, Bali, DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dimana tidak semua dari gudang penyangga tersebut memiliki produktivitas dan efektivitas yang baik. Dari 162 gudang penyangga yang tersebar di berbagai wilayah, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah gudang penyangga terbanyak dibandingkan dengan provinsi lainnya, yaitu sejumlah 75 gudang penyangga. Untuk mendistribusikan pupuk ke 75 gudang penyangga membutuhkan biaya yang besar, sehingga perlu dilakukan analisis struktur jaringan distribusi pupuk ke gudang penyangga di Jawa Timur untuk menekan biaya distribusi yang dikeluarkan PT. Petrokimia Gresik. Dalam mengevaluasi dan memberikan rekomendasi dapat menggunakan metode P-Median untuk menentukan lokasi gudang yang efektif dalam proses distribusi. P-Median merupakan metode yang paling sesuai dalam penyelesaian problem ini dikarenakan P-Median mampu meminimumkan jumlah perkalian jarak-jarak terpendek dengan jumlah demand dari semua demand nodes dalam suatu jaringan. Penentuan jumlah gudang penyangga yang akan dijadikan lokasi terpilih sebagai gudang perantara didasarkan pada biaya distribusi terendah yang terdiri dari biaya sewa gudang, pengelolaan gudang, bongkar muat, dan transportasi darat. Solusi optimal terpilih adalah iterasi ke-25 dengan biaya distribusi paling minimum yaitu sebesar Rp 221.573.927.101.
===================================================================================================
PT. Petrokimia Gresik is one of the fertilizer producers in Indonesia which is a subsidiary of PT. Pupuk Indonesia Persero. In accordance with its vision to become a highly competitive producer of fertilizers and other chemical products and whose products are most in demand by consumers and one of its missions is to support the provision of national fertilizers to achieve food self-sufficiency program, a reliable distribution system is needed to ensure that fertilizers can be accepted by farmers in accordance with the principles of 6, namely right place, right price, right quantity, right quality, right type, and right time. The buffer warehouse is one of the supporting aspects for the effectiveness of fertilizer distribution activities to agricultural areas. Currently, there are 162 buffer warehouses spread across the provinces of Banten, Bali, DIY, West Java, Central Java, and East Java where not all of these buffer warehouses have good productivity and effectiveness. Of the 162 buffer warehouses spread across various regions, East Java is the province with the largest number of buffer warehouses compared to other provinces, which are 75 buffer warehouses. To distribute fertilizer to 75 buffer warehouses requires a large cost, so it is necessary to analyze the redesigning of buffer warehouse network structure of PT. Petrokimia Gresik for East Java distribution area. In evaluating and providing recommendations, the P-Median method can be used to determine an effective warehouse location in the distribution process. P-Median is the most suitable method in solving this problem because P-Median is able to minimize the number of multiplication of the shortest distances with the number of demands from all demand nodes in a network. Determination of the number of buffer warehouses that will be selected as intermediate warehouse locations is based on the lowest distribution costs consisting of warehouse rental costs, warehouse management, loading and unloading, and land transportation. The optimal solution that choosen is 25th iteration wuth minimum distribution cost of IDR 221,573,927,101.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biaya Distribusi Minimum, Gudang penyangga, P-Median, Subsidi Pupuk, Minimum Distribution Cost, Buffer Warehouse, P-Median, Subsidized Fertilizer |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T57.6 Operations research--Mathematics. Goal programming T Technology > T Technology (General) > T57.74 Linear programming T Technology > T Technology (General) > T57.84 Heuristic algorithms. |
Divisions: | Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Technology Management > 61101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | ELIANA NURHAFIDAH |
Date Deposited: | 11 Aug 2021 14:29 |
Last Modified: | 11 Aug 2021 14:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/85432 |
Actions (login required)
View Item |