Amiroh, Amiroh (2021) Strategi Penghidupan Berkelanjutan Pada Kawasan Permukiman Pasca Kumuh Di Wilayah Pesisir Kelurahan Karangsari, Kabupaten Tuban. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
08111950055001-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Upaya dalam mengatasi permukiman kumuh saat ini bertujuan untuk mengurangi masyarakat miskin dan kawasan kumuh secara bersamaan. Namun, dalam berbagai upaya penataan kawasan permukiman saat ini, masih terdapat berbagai masalah seperti keefektifan komunikasi yang masih kurang, sumber daya yang belum optimal, dan rendahnya partisipasi kelompok miskin dalam pembentukkan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). Berbagai kondisi tersebut menunjukkan belum adanya penerapan prinsip-prinsip pada teori penghidupan berkelanjutan, yang berfokus pada bagaimana mewujudkan masyarakat yang dapat hidup secara layak dan mandiri juga mencegah timbulnya permukiman kumuh muncul kembali. Kelurahan Karangsari adalah salah wilayah yang pada tahun 2018 telah mendapatkan program perbaikan kawasan yang merubah kawasan ini menjadi kawasan pasca kumuh namun masih memiliki berbagai masalah yang belum tertangani, baik masalah pada aspek fisik maupun aspek sosial ekonomi dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi penghidupan berkelanjutan yang sesuai dengan karakteristik permukiman pesisir. Paradigma penelitian yang digunakan adalah paradigma post-positivisme dengan strategi penelitian adalah strategi campuran mengingat penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan untuk menjawab sasaran penelitan. Teknik pengumpulan data berupa studi literatur, kuesioner, observasi, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis stastika deskriptif, fishbone, dan analisa A’WOT (AHP-SWOT). Hasil dari penelitian ini adalah penghidupan masyarakat Kelurahan Karangsari belum berkelanjutan, sehingga perlu disusun kriteria penghidupan berkelanjutan yang sesuai dengan kondisi eksisting. Kriteria penghidupan berkelanjutan yang telah tersusun menjadi dasar untuk menyusun strategi-strategi penghidupan berkelanjutan. Diputuskan untuk membagi wilayah Kelurahan Karangsari menjadi 4 (empat) zona untuk mewujudkan penghidupan yang berkelanjutan, yang terdiri dari zona pemukiman, zona pemukiman padat, zona reklamasi pantai dan zona kegiatan perikanan. Pada zona permukiman difokuskan pada pembangunan ruang terbuka hijau dan taman bermain serta organisasi sosial. Pada zona permukiman padat dilakukan upaya untuk meningkatkan infrastruktur pemukiman seperti jalan dan drainase. Zona kegiatan perikanan berfokus pada memastikan pemrosesan produk laut yang tepat. Terakhir, zona reklamasi pantai berfokus pada membangun infrastruktur yang diperlukan tanpa mengorbankan kualitas dan daya dukung lingkungan.
======================================================================================================
ABSTRACT
At the moment, efforts to eradicate slum settlements are aimed at simultaneously
reducing poverty and slum regions. However, despite several efforts to restructure
residential neighborhoods today, other problems persist, including ineffective
communication, insufficient resources, and a low level of engagement by the poor
in the development of BKM (Community Self-Sufficiency Agency). These varied
conditions show that the concepts of sustainable livelihood theory are not being
used, which focuses on how to establish a society capable of living correctly and
independently while also preventing the reemergence of slum settlements.
Karangsari Village is one of the regions that underwent an area rehabilitation
program in 2018 that transformed it into a post-slum area but still has a number of
unresolved issues, both physical and socioeconomic and cultural. The purpose of
this study is to establish sustainable livelihood options that are appropriate for
coastal towns. The research paradigm employed is post-positivism, with a mixed
approach research plan, as this research addresses the research objectives through
the employment of quantitative and qualitative methods concurrently. Techniques
for data collecting include literature reviews, surveys, observations, and interviews.
The descriptive statistical analysis, fishbone, and A'WOT (AHP-SWOT) analysis
are utilized as analytical techniques. As a consequence of this research, it has been
determined that the livelihoods of the residents of Karangsari Village are not
sustainable, and it is important to design sustainable livelihood criteria that are
compatible with current conditions. The listed criteria for sustainable livelihoods
serve as the foundation for building sustainable livelihood solutions. To achieve a
sustainable livelihood, it was determined to divide the Karangsari Village area into
four (four) zones: a residential zone, a dense residential zone, a coastal reclamation
zone, and a fishing activity zone. The residential zone places a premium on the
creation of green spaces and playgrounds, as well as social organizations. Efforts
are being made to improve residential infrastructure such as roads and drainage in
densely populated areas. The fishing zone's primary objective is to ensure the
correct processing of marine goods. Finally, the coastal reclamation zone prioritizes
infrastructure development without jeopardizing the environment's quality or
carrying capacity.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penataan kawasan, penghidupan berkelanjutan, permukiman pesisir, strategi pengembangan. coastal settlements, development strategies, regional planning, sustainable livelihoods. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | amiroh amiroh |
Date Deposited: | 14 Aug 2021 01:01 |
Last Modified: | 14 Aug 2021 01:01 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/86299 |
Actions (login required)
View Item |