Penentuan Jalur dan Lokasi Tempat Evakuasi Sementara Bencana Tsunami Menggunakan Metode Network Analyst (Studi Kasus: Pesisir Selatan Kabupaten Pangandaran)

Setiawan, Darma (2021) Penentuan Jalur dan Lokasi Tempat Evakuasi Sementara Bencana Tsunami Menggunakan Metode Network Analyst (Studi Kasus: Pesisir Selatan Kabupaten Pangandaran). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311740000030-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311740000030-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Bencana Tsunami merupakan salah satu bencana alam yang sangat berbahaya dan sering terjadi di Indonesia. Khususnya pada daerah Pesisir Selatan Kabupaten Pangandaran yang memiliki riwayat tsunami dengan ketinggian run up tsunami mencapai 15,7 meter pada tahun 2006 berdasarkan data BPBD Kabupaten Pangandaran. Tsunami yang terjadi tersebut mengakibatkan 664 korban jiwa menurut data BMKG. Dalam upaya mitigasi bencana diperlukan jalur evakuasi yang bertujuan untuk memudahkan arah evakuasi masyarakat ke lokasi yang aman terhadap bencana. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan bahaya tsunami. Kemudian dilakukan penentuan Jalur evakuasi dan Tempat Evakuasi Sementara tsunami bertujuan untuk upaya mitigasi. Pada penelitian ini untuk menentukan jalur dan Tempat Evakuasi Sementara dilakukan menggunakan metode Network Analyst. Pada penelitian ini terdapat 6 Kecamatan yang terdampak tsunami di Kabupaten Pangandaran. Dengan luas terdampak tsunami dengan kelas bahaya rendah seluas 339,38 hektar, kelas bahaya sedang seluas 506,94 hektar, dan kelas bahaya tinggi seluas 1111,2 hektar. meliputi Kecamatan Cimerak terdampak tsunami seluas 363,47 hektar. Kecamatan Cijulang seluas 222,39 hektar. Kecamatan Parigi seluas 337,4 hektar. Kecamatan Sidamulih seluas 260,99 hektar. Kemudian Kecamatan Kalipucang terdampak seluas 371,23 hektar. Wilayah terdampak terluas terdapat pada Kecamatan Pangandaran terdampak seluas 402,04 hektar. Kemudian pada pembuatan lokasi TES dihasilkan 55 titik lokasi TES terdiri dari 12 titik TES dari data BPBD Pangandaran dan 43 titik TES tambahan. Untuk jalur evakuasi tsunami sebanyak 98 jalur evakuasi tsunami. Dengan rata-rata waktu tempuh selama 14 menit, Waktu tercepat dapat dicapai yaitu 2 menit yaitu pada jalur 22 dengan jangkauan TES terdekat dari titik insiden 88 menuju TES 13 yang terletak pada kecamatan Cimerak. Untuk waktu tempuh maksimal yaitu 22 menit terdapat pada 13 jalur yaitu pada jalur 29, jalur 37, jalur 43, jalur 45, jalur 48, jalur 50, jalur 54, jalur 57, jalur 75, jalur 76, jalur 89, jalur 91, dan jalur 97. Dengan jangkauan dari titik insiden TES 16 dan TES 20 terletak pada Kecamatan Cimerak, TES 23, TES 24, dan TES 26 terletak pada Kecamatan Cijulang, TES 27 dan TES 32 terletak pada Kecamatan Parigi, TES 35 terletak pada Kecamatan Sidamulih, TES 45 terletak pada Kecamatan Pangandaran, kemudian TES 49, TES 50, dan TES 54 terletak pada Kecamatan Kalipucang. Untuk jarak tempuh rata-rata pada jalur evakuasi memiliki panjang 608 meter. Jarak tempuh terpendek dapat ditempuh pada jalur 22 dengan jarak 71 meter dari titik insiden menuju TES 13 terletak pada Kecamatan Cimerak. Jarak terpanjang pada jalur 37 dengan jarak tempuh sepanjang 988 meter yang terletak pada Kecamatan Cimerak.
========================================================================
A tsunami disaster is one of the most dangerous natural disasters and often occurs in Indonesia. Especially in the South Coastal area of Pangandaran Regency which has a history of tsunamis with a tsunami run-up height reaching 15.7 meters in 2006 based on data from BPBD Pangandaran Regency. The tsunami that occurred resulted in 664 fatalities according to BMKG data. In disaster mitigation efforts, an evacuation route is needed which aims to facilitate the evacuation of people to locations that are safe from disasters. In this study, tsunami hazard modeling was carried out. Then the determination of evacuation routes and temporary evacuation sites for tsunamis is carried out for mitigation efforts. In this study, determine the path and place of Temporary Evacuation were carried out using the Network Analyst method. In this study, 6 sub-districts were affected by the tsunami in Pangandaran Regency. With an area affected by the tsunami with a low hazard class of 339.38 hectares, a medium hazard class of 506.94 hectares, and a high hazard class of 1111.2 hectares. covering the Cimerak District affected by the tsunami covering an area of 363.47 hectares. Cijulang District covers an area of 222.39 hectares. Parigi District covers an area of 337.4 hectares. Sidamulih District covers an area of 260.99 hectares. Then Kalipucang District was affected by an area of 371.23 hectares. The largest affected area is in the affected Pangandaran District, covering an area of 402.04 hectares. Then in making the TES location, 55 TES location points were produced consisting of 12 TES points from Pangandaran BPBD data and 43 additional TES points. For tsunami evacuation routes, there are 98 tsunami evacuation routes. With an average travel time of 14 minutes, the fastest time can be reached, which is 2 minutes, namely on route 22 with the closest TES coverage from incident point 88 to TES 13, located in the Cimerak sub-district. For a maximum travel time of 22 minutes, there are 13 routes, namely on route 29, route 37, route 43, route 45, route 48, route 50, route 54, route 57, route75, route 76, route 89, route 91, and route 91. route 97. With a reach from the incident point, TES 16 and TES 20 are located in Cimerak District, TES 23, TES 24, and TES 26 are located in Cijulang District, TES 27 and TES 32 are located in Parigi District, TES 35 is located in Sidamulih District, TES 45 is located in Pangandaran District, then TES 49, TES 50, and TES 54 are located in Kalipucang District. The average mileage on the evacuation route has a length of 608 meters. The shortest distance can be reached on route 22 with a distance of 71 meters from the incident point to TES 13, located in Cimerak District. The longest distance on route 37 with a distance of 988 meters is located in Cimerak District.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tsunami Evacuation Route, Pangandaran Regency, Network Analyst, Tsunami, Jalur Evakuasi Tsunami, Kabupaten Pangandaran, Network Analyst, Tsunami
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Darma Setiawan
Date Deposited: 14 Aug 2021 05:22
Last Modified: 14 Aug 2021 05:22
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/86394

Actions (login required)

View Item View Item