Analisis Penggunaan Nilai Zona Tanah Dalam Penentuan Njop Untuk Meningkatkan Potensi Pajak Daerah Khususnya Pbb Dan Bphtb (Studi Kasus : Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat)

Abigail, Nadyra Prameswari (2021) Analisis Penggunaan Nilai Zona Tanah Dalam Penentuan Njop Untuk Meningkatkan Potensi Pajak Daerah Khususnya Pbb Dan Bphtb (Studi Kasus : Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of Nadyra Prameswari Abigail_03311740000082_Buku TA.pdf]
Preview
Text
Nadyra Prameswari Abigail_03311740000082_Buku TA.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Nadyra Prameswari Abigail_03311740000082_Buku TA.pdf]
Preview
Text
Nadyra Prameswari Abigail_03311740000082_Buku TA.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Nadyra Prameswari Abigail_03311740000082_Buku TA.pdf]
Preview
Text
Nadyra Prameswari Abigail_03311740000082_Buku TA.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 03311740000082-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311740000082-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (2MB)

Abstract

Dasar pengenaan PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP), dimana NJOP sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Sedangkan dasar pengenaan BPHTB adalah Nilai Perolehan
Objek Pajak (NPOP). Harga NPOP atau biasanya dikenal sebagai
harga transaksi bisa kurang dari, sama besar, atau lebih besar dari NJOP. Penetapan NJOP harus sesuai dengan nilai pasar
wajar (NPW), dengan tujuan untuk memaksimalkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Namun faktanya menunjukkan bahwa NJOP
di Kecamatan Grogol Petamburan masih jauh dari kata sesuai
dengan NPW. Kecamatan Grogol Petamburan terdiri dari 7
kelurahan dan memiliki total luas 1.131,6Ha. Karena letak
geografis yang sangat strategis dan memiliki fasilitas yang
lengkap, menjadikan pengawasan akan nilai tanah yang harus
dilakukan dengan antusias.
Penelitian diawali dengan melakukan overlay antara peta
blok PBB dengan batas administrasi kecamatan Grogol
Petamburan. Tujuan dari overlay adalah untuk membuat batas
awal imajiner peta zona nilai tanah (ZNT). Setelah itu, hasil survei
lapangan yang berupa titik sampel dari zona yang ditetapkan
melalui batas awal imajiner dilakukan penyesuaian terhadap jenis,
status, dan waktu untuk menghasilkan nilai pasar wajar. Hasil
survei lapangan yang berupa harga tanah pada tahun 2021 disesuaikan kepada tahun 2020, berkenaan dengan data yang
dipakai yaitu data transaksi BPHTB tahun 2020. Kemudian
dibandingkan perbedaan antara peta ZNT NJOP dan peta ZNT
NPW apabila digunakan sebagai pengenaan PBB dan BPHTB.
Pelaksanaan penelitian menggunakan pengolah data angka,
pengolah kata, Google Earth Pro, dan pengolah data spasial.
Penelitian menghasilkan 65 zona untuk peta ZNT NJOP
dan NPW. Dari kedua peta tersebut menunjukkan perbedaan
pemungutan pajak yang cukup jauh. Peningkatan pemungutan
pajak PBB sebesar Rp 25.746.184 dengan persentase 65% dan
BPHTB sebesar Rp 3.558.289.102 dengan persentase 58% dari
NJOP ke NPW.
====================================================================================================
The basis for imposition of PBB is the Sales Value of Tax
Objects (NJOP) which has been determined by the Regional
Government. The basis for imposition of BPHTB is the Acquired
Value of Tax Objects (NPOP). NPOP or known as transaction
price can be less than, equal to, or greater than NJOP. The
determination of the NJOP must be in accordance with the fair
market value (NPW), with the aim of maximizing the Regional
Original Income (PAD). However, the reality is NJOP in Grogol
Petamburan is still far from being in accordance with fair market
value (NPW). The Grogol Petamburan sub-district geographically
has a very strategic location and has complete facilities, making
monitoring of land values to be done with enthusiasm.
The research begins by overlaying the PBB block map with
the administrative boundaries of the Grogol Petamburan subdistrict. Imaginary initial boundary is made for the land value zone
(ZNT) map. After that, the results of the field survey in the form of
sample points from the zone determined through the imaginary
initial limit are adjusted to the type, status, and time to produce a
fair market value. The results of the field survey in the form of land prices in 2021 are adjusted to 2020, with regard to the data used,
namely BPHTB transaction data in 2020. Then compare the
difference between ZNT NJOP map and ZNT NPW map when used
as the imposition of PBB and BPHTB.
The research resulted in 65 zones for ZNT NJOP and NPW
maps. From the two maps, the differences in tax collection are quite far. The increase in PBB tax collection was Rp. 25,746,184 with a percentage of 65% and BPHTB by Rp. 3,558,289,102 with a percentage of 58% from NJOP to NPW.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Pajak, Nilai Pasar Wajar, Zona Nilai Tanah, Taxes, Fair Market Value, Land Value Zone
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography > GA105.3 Cartography.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nadyra Prameswari Abigail
Date Deposited: 14 Aug 2021 02:11
Last Modified: 18 Nov 2024 00:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/86478

Actions (login required)

View Item View Item