Evaluasi Penentuan Shelter BRT (Bus Rapid Transit) di Kota Serang

Sakinah, As (2021) Evaluasi Penentuan Shelter BRT (Bus Rapid Transit) di Kota Serang. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211740000076-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08211740000076-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun semenjak Banten menjadi provinsi, pertumbuhan kendaraan naik sekitar 600%. (Renja TA 2016). Penggunaan angkutan umum/lyn merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Serang untuk memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan transportasi yang layak. Namun, minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum/lyn cenderung rendah dikarenakan angkutan umum/lyn tidak memiliki jadwal pemberangkatan yang pasti, serta tidak diikuti dengan peremajaan fasilitas yang ada sehingga masyarakat cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menyampaikan Konsep Penataan Transportasi Massal untuk mendukung Ibukota Provinsi Banten, serta pengelolaan transportasi alternatif dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dan beralih menggunakan Bus Rapid Transit (BRT). Menurut RTRW Kota Serang 2010-2030 terdapat rencana pembangunan BRT untuk memeuhi kebutuhan transportasi massal, maka dari itu, studi untuk penentuan lokasi shelter BRT perlu diadakan untuk menunjang pengimplementasian rencana BRT. Saat ini sudah terdapat 15 kandidat shelter dari BRT sudah direncanakan oleh pemerintah daerah Kota Serang, namun, perlu adanya pengevaluasian penentuan shelter BRT agar lebih efektif dan efisien. Dalam penelitian ini, metode analisis pertama yang digunakan yaitu dengan analisis Delphi, untuk menentukakan kriteria yang yang berpengaruh dalam penentuan lokasi shelter. Berikutnya, dilakukan analisis menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menilai prioritas kriteria untuk mengetahui kriteria yang paling penting berdasarkan kepentingan pengguna (daya tarik, aksesibilitas, kemudahan) , dan terakhir dilajut dengan metode analisis Skoring untuk mengevaluasi lokasi shelter BRT di Kota Serang yang paling sesuai dengan kriteria lokasi atas dasar kepentingan penggunan
Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat 4 kandidat shelter yang tergolong sangat sesuai untuk dibangun, 3 kandidat shelter yang tergolong sesuai untuk dibangun, 3 kandisat shelter yang tergolong cukup sesuai untuk dibangun, 2 kandidat helter yang tergolong kurang sesuai untuk dan terdapat 3 kandidat shelter yang tidak sesuai untuk dibangun Diharapkan penelitian ini dapat membantu stakeholder berwenang dan pemerintah daerah Kota Serang untuk melakukan perencanaan terkait penentuan lokasi shelter BRT di Kota Serang
=======================================================================================
After less than 10 years since Banten became a province, vehicle growth has increased by around 600%. (The 2016 RKPD of Banten Province). The operation of angkutan kota (angkot) /lyn, minivan-like public transportation, is amongst the Serang City Government efforts to provide decent transportation facilities for the community. However, public interest in using angkot/lyn tends to be low because angkot /lyn does not provide a rigid departure schedule. Furthermore, its operation is not supported by facilities restoration. Therefore, people tend to choose to use private vehicles.
The Indonesian Institute of Sciences (LIPI) presented the Concept of Mass Transportation Planning to support the capital city of Banten Province and to support alternative transportation management by shifting from private vehicles to Bus Rapid Transit (BRT). A BRT development plan aiming to meet the need for mass transportation is stated in the 2010-2030 RTRW of Serang City. Therefore, a study to determine the location of BRT shelter is necessary to support the implementation of the plan. Currently, there are 15 BRT shelter candidates in Serang City planned by the local government. However, an evaluation of these shelter candidates is needed. At first, this study adopted the Delphi analysis to determine the criteria influencing the determination of the BRT shelter location. Next AHP (Analytical Hierarchy Process) analysis is carried out to find out the most important criteria based on user interests (attractiveness, accessibility, convenience). Finally, the Scoring analysis is used to evaluate the location of the BRT shelter in Serang City most suitable to the location criteria based on user interests.
Study found that 4 shelter candidates are excellent-fitted to build, 3 are good-fitted candidates and 3 are fairly-fitted candidates. The rest of the candidates are moderate-fitted and unfitted, with 2 and 3 candidates respectively. This research is expected to help authorized stakeholders and the local government of Serang City to prepare plans in determining the location of BRT shelter in Serang City

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: penentuan lokasi shelter, bus rapid transit (BRT), Analytical Hierarchy Process (AHP), Delphi, Skoring, Kota Serang, Shelter Location Analysis, Bus Rapid Transit (BRT), Analytical Hierarchy Process (AHP), Delphi, Scoring, Serang City
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: As Sakinah
Date Deposited: 14 Aug 2021 01:41
Last Modified: 14 Aug 2021 01:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/86500

Actions (login required)

View Item View Item