Pra Desain Pabrik Metanol dari Gas Alam

Salwati, Amalia Sabrina and Nugraha, Daffa Akmal (2021) Pra Desain Pabrik Metanol dari Gas Alam. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211740000022_02211740000053-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02211740000022_02211740000053-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Metanol merupakan salah satu bahan baku terpenting untuk
industri kimia, petrokimia dan energi, dengan produksi dunia sebesar 140 juta metric ton pada tahun 2018. Kebutuhan metanol di Indonesia sendiri diperkirakan akan mencapai 2.044.751,5 ton pada tahun 2025. Melihat pasar metanol ke depannya, pada kondisi terkini pemerintah Indonesia memiliki rencana proyek mewujudkan pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) seperti B30 dan B40. Hal tersebut dapat membuka peluang besar bagi industri metanol yang ada di Indonesia. Adapun pada tahun 2021, target pemanfaatan BBN ditetapkan sebesar 8.9 juta kiloliter dan terus meningkat menjadi 13.9 juta kiloliter di tahun 2025. Dengan kebutuhan metanol yang cukup tinggi, Indonesia masih banyak memenuhinya melalui kegiatan impor. Maka, disusunlah Pra-Desain Pabrik Metanol dari Gas Alam dalam upaya mengurangi ketergantungan impor metanol dengan kapasitas produksi sebesar 990.000 ton/tahun yang beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun. Pabrik direncanakan akan berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat selaras dengan program pemerintah mengenai pembangunan kawasan industri di Teluk Bintuni. Proses pembuatan metanol dari gas alam ini terbagi menjadi tiga bagian proses utama, yaitu:
1. Produksi synthesis gas (syngas), tahap pembentukan syngas yang terdiri dari CO2, H2, dan CO sebagai feed utama dalam pembentukan methanol menggunakan proses combined reforming.
2. Sintesis Metanol, tahap pembentukan metanol dengan mereaksikan CO dan CO2 dengan H2 dengan teknologi reaktor Lurgi.
3. Pemurnian Metanol, untuk menghasilkan metanol grade AA dengan kemurnian minimal 99.85% dengan proses distilasi.
Rencana pendirian pabrik ini akan dilakukan selama dua
tahun dengan umur pabrik selama 20 tahun. Untuk memproduksi metanol sebanyak 990.000 ton/tahun, diperlukan operating expenses (OPEX) sebesar Rp. 2.973.922.242.508,92 dengan capital expenditures (CAPEX) sebesar Rp 5.612.307.839.659,85, total penjualan sebesar Rp 4.455.000.000.000,00. Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 25% dan modal pinjaman sebesar 75%. Berdasarkan analisa ekonomi, Internal Rate of Return (IRR) pabrik ini sebesar 21.6577% dengan bunga sebesar 8% per tahun dan laju inflasi 1.55%. Sedangkan untuk Pay Out Time (POT) selama 8 tahun 11 bulan, Break Even Point (BEP) sebesar 38.58%, dan Net Present Value (NPV) yang bernilai positif yaitu sebesar Rp 6.125.166.384.323,88. Dengan melihat aspek penilaian analisis ekonomi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pabrik metanol dari gas alam ini layak untuk didirikan.
================================================================================================
Methanol is one of the most crucial feedstock in the
chemical, petrochemical, and energy industries, with its global production 140 million metric ton in 2018. Methanol demand in Indonesia is estimated to reach 2.044.751,5 tons in 2025. Upon this, Indonesia’s government is planning to realize the use of
biofuel such as B30 and B40. This opens a huge opportunity for methanol industries in Indonesia. As for 2021, the target of biofuel utilization is set to 8.9 million kiloliters and will rise to 13.9 million kiloliters in 2025. Indonesia is still importing methanol to meet the high demand of methanol. Hence, Pre-Design Methanol Plant from Natural Gas is written as an effort to lessen Indonesia’s methanol import dependency despite the high demand, with 990.000 ton/year production capacity operating for 24 hours continuously for 330
days in a year. The plant will be located in Bintuni Bay, West Papua, along with the government’s program to develop an industrial area in Bintuni Bay. The methanol manufacturing process from natural gas is divided into three main steps, those are:
1. Synthesis gas (syngas) production, syngas which contains CO2, H2, and CO is manufactured here as the main feed in producing methanol using combined reforming process.
2. Methanol synthesis, involves the reaction of CO dan
CO2 dengan H2 using Lurgi reactor.
3. Methanol purification, to produce methanol grade AA
with 99.85% minimum purity by operating distillation.
The plant will be constructed in two years with 20 years of plant’s life. In producing 990.000 ton/year methanol, the operating expenses (OPEX) of the plant are Rp 2.973.922.242.508,92 and capital expenditures (CAPEX) are Rp 5.612.307.839.659,85, with total selling is Rp 4.455.000.000.000,00. The source of investment funds comes from owner’s capital by 25% and loan capital by 75%. Based on the economic analysis, the plant’s internal rate of return (IRR) is 21.6577% with the interest of 8% and inflation rate of 1.55%. As for the plant’s pay out time (POT) is 8 years and 11 months, with the break even point (BEP) is 38.58%, and the positive value of net present value (NPV) is Rp 6.125.166.384.323,88. By looking at the economic analysis result, the methanol plant from natural gas is therefore feasible to be established.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: gas alam, metanol, methanol, natural gas, synthesis gas
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction
T Technology > TP Chemical technology > TP350 Natural gas--Drying.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Amalia Sabrina Salwati
Date Deposited: 14 Aug 2021 23:23
Last Modified: 14 Aug 2021 23:23
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/86666

Actions (login required)

View Item View Item