Nurwahyudo, Tatak (2021) Manajemen Risiko Kontrak Skema Contractor Full Pre-Financed Pada Proyek Konstruksi Jalan Tol Di Indonesia. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
6012201091_Master_Thesis.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Proyek konstruksi jalan tol merupakan salah satu proyek strategis nasional, dimana membutuhkan biaya investasi yang sangat besar. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa risiko antara lain terkait pembebasan lahan dan permasalahan finansial. Salah satu kontrak antara Pemerintah dan penyedia jasa yang saat ini banyak digunakan adalah kontrak Contractor Full Prefinanced (CPF). Skema kontrak Contractor Full Pre-Financed (CPF) merupakan skema kontrak dimana kontraktor utama menggunakan kekuatan finansial yang dimiliki untuk memulai proyek. Kontrak ini menyebabkan terjadi perpindahan risiko yang besar dari owner/klien kepada kontraktor utama. Kelebihan kontrak CPF dapat menjadi jawaban untuk owner dimana risiko dapat dialihkan kepada kontraktor utama. Untuk kontraktor kontrak ini memiliki kekurangan dimana kondisi finansial kontraktor menjadi krusial. Manajemen risiko oleh kontraktor harus dapat dirancang dengan baik untuk menghadapi potensi-potensi risiko yang muncul dalam proses konstruksi menggunakan skema CPF. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan risiko serta mengetahui risiko utama yang terjadi dalam skema kontrak CPF serta mengajukan solusi respon/mitigasi terhadap risiko yang terjadi. Kuesioner menjadi instrument utama penelitian untuk mengumpulkan data dari para responden yang berpengalaman dalam penggunaan skema kontrak CPF. Hasil dari identifikasi risiko terdapat 19 resiko negatif dan 7 resiko positif (peluang). Dalam penelitian ini data analisa risiko didapat dari Risk probability and impact assessement dengan menggunakan Qualitative Risk Analysis (QRA) sheet dengan menggunakan skala pembobotan dari Probability Impact Matrix untuk menentukan risiko-risiko yang berdampak signifikan. Dimana didapat 8 variabel risiko yang dinilai tinggi. Variabel tersebut adalah Masalah Finansial Kontraktor, Keterlambatan Revisi Desain, Kondisi Ekonomi (Inflasi, Pinjaman, Dana), Keterlambatan Dalam Pra-konstruksi. Perencanaan dan Penjadwalan Buruk, Perubahan Harga Yang Drastis, dan Sub-Kontraktor Tidak Kompeten, Cuaca. Respon risiko mayoritas pada transfer atau alokasi risiko dan mengurangi risiko. Hal-hal yang terkait dengan finansial, akan dialokasikan kepada pihak ketiga, salah satunya Lembaga keuangan serta menuangkan dalam klausul kontrak. Sedangkan variabel yang terkait teknis, akan dimitigasi melalui mengurangi risiko, yaitu dengan melakukan pengaturan penjadwalan dengan lebih efektif.
================================================================================================
The toll road construction project is one of the national strategic projects, which requires a very large investment cost. In its implementation, there are several risks,among others, related to land acquisition and financial problems. One of the contracts between the Government and service providers that is currently widely
used is the Contractor Full Prefinanced (CPF) contract. The Contractor Full PreFinanced (CPF) contract scheme is a contract scheme where the main contractor
uses its financial strength to execute the project. This contract leads to large risk transfer from the owner/client to the main contractor. As a result, this contract leads to contractor's financial condition issue and raises the financial risk. Risk management from contractor’s side is needed to deal with potential risks that arise in the construction process using the CPF scheme. This study aims to identify critical risks and propose response/mitigation for those identified risks. The questionnaire and interview became the main research instrument to collect data from respondents who are experienced in using the CPF contract scheme. The
results of risk identification showed that there were 19 negative risks and 7 positive risks (opportunities). In this study, the risk analysis data was conducted through
Risk probability and impact assessment using a Qualitative Risk Analysis (QRA) sheet based on a weighting scale from the Probability Consequence Matrix. The result showed that there were 8 high risk variables. Those variables were Contractor's Financial Problems, Delay in Design Revision, Economic Conditions
(Inflation, Loans, Funds), Delays in Pre-construction. Poor Planning and Scheduling, Drastic Price Changes, and Incompetent Sub-Contractors, Weather. Majority risk mitigation were going to risk transfer or allocation and risk reduction. Financial risk issue would be allocated to third parties, one of which was financial institutions and included them in the contract clause. Meanwhile, technical-related variables would be mitigated by reducing risk, such as by making scheduling arrangements more effectively.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kontrak CPF, Identifikasi Risiko, Mitigasi Risiko, jalan tol, CPF Contract, Risk Identification, Risk Mitigation, toll road |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering |
Depositing User: | Tatak Nurwahyudo |
Date Deposited: | 14 Aug 2021 14:20 |
Last Modified: | 08 Oct 2024 03:47 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/86673 |
Actions (login required)
View Item |