Kusuma, Alvin Fakhrinaldy (2021) Analisa Volume Pengerukan Sedimen Dasar Laut Di Sekitar Perairan Pelabuhan PT Petrokimia Gresik. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03311740000056-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
PT Petrokimia Gresik (Persero) adalah pabrik pupuk berstatus Badan Usaha Milik Negara yang terletak di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Perusahaan ini mempunyai fasilitas berupa pelabuhan khusus yang dikelola sendiri atau biasa disebut TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri). Karena pentingnya pelabuhan tersebut maka diperlukan upaya penyediaan informasi volume sedimen dasar laut di perairan pelabuhan PT Petrokimia Gresik secara berkala dalam kaitannya untuk menjaga dan memelihara jalur pelayaran tetap aman.
Penelitian ini akan melakukan analisa perbandingan metode interpolasi yang dapat digunakan untuk konstruksi Digital Bathymetric Model (DBM), yaitu metode Index Distance Weighting (IDW), Kriging, dan Triangulation with Linear Interpolation dengan pemilihan ukuran grid sebesar 5 m, 10 m, dan 20 m serta menganalisa volume pengerukan sedimen dasar laut Pelabuhan PT Petrokimia Gresik pada rentang 21 Juli 2020, 28 Juli 2020, 5 Agustus 2020, dan 20 Agustus 2020 menggunakan beberapa metode interpolasi..
Hasil analisa yang didapat adalah interpolator Triangulation dan Kriging grid 5 m menjadi metode terakurat untuk membangun DBM dengan nilai rata-rata RMSE 0,25 m dan Koefesien Korelasi 0,995. Berdasarkan perbandingan volume pengerukan, semakin besar ukuran grid maka hasil volume semakin kecil. Pada sebagian besar epok, interpolator dengan volume terbesar adalah Kriging. Sedangkan volume terkecil adalah interpolator IDW. Pengaruh ukuran grid dan jenis interpolator dalam perhitungan volume pengerukan semuanya memenuhi toleransi persentase ASTM yaitu sebesar 2,78%.
==================================================================================================
PT Petrokimia Gresik (Persero) is a fertilizer factory located in Gresik, East Java. This company has a special port which is managed by itself or commonly called TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri). Due to the importance of this port, it is necessary to provide sediment volume dredging information on the seabed of PT Petrokimia Gresik port periodically in order to maintaining safe shipping lanes.
This study analyzed the interpolation method which can be used for the construction of the Digital Bathymetric Model (DBM), The interpolator are Index Distance Weighting (IDW), Kriging, and Triangulation with Linear Interpolation methods by selecting grid sizes of 5 m, 10 m, and 20 m. And analyzing the sediment volume dredging at PT Petrokimia Gresik Port between 21 July 2020, 28 July 2020, 5 August 2020, and 20 August 2020 with several interpolation methods.
The result of the analysis is that Triangulation and Kriging with 5 m grid is the most accurate method for building DBM with an average RMSE value of 0.25 m and a correlation coefficient of 0.995. Based on the dredging volume comparison, the larger the grid size, the smaller the resulting volume. In most epochs, the interpolator with the largest volume was Kriging. While the smallest volume is the IDW interpolator. The effect of grid size and type of interpolator in the calculation of dredging volume all qualify the ASTM percentage tolerance of 2.78%.
Actions (login required)
View Item |