Analisis Pasang Surut Air Laut Untuk Menentukan Chart Datum Dan Prediksi Pasang Surut Berdasarkan Lama Waktu Pengamatan Di Perairan Jawa Timur

Dewantara, Dany Okta (2021) Analisis Pasang Surut Air Laut Untuk Menentukan Chart Datum Dan Prediksi Pasang Surut Berdasarkan Lama Waktu Pengamatan Di Perairan Jawa Timur. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311740000061-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311740000061-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Menurut riset yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Perairan laut selatan Jawa Timur memiliki potensi terjadinya tsunami. Maka dari itu perlu diadakan kajian yang lebih mendalam yang hasilnya bisa dijadikan sebagai data pelengkap untuk menggambarkan kondisi laut pada masa mendatang. Salah satu fenomena yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi Perairan suatu daerah yaitu dengan mengamati pasang surut suatu wilayah Perairan, yang dapat diaplikasikan dengan melakukan pengamatan pasut untuk menentukan nilai chart datum dan prediksi pasut di daerah tersebut. Penelitian ini berisi perbandingan nilai chart datum (MSL, HHWL, dan LLWL) dan akurasi (RMSE) prediksi pasang surut air laut dari data 15 hari, satu bulan, tiga bulan, enam bulan, satu tahun, dan dua tahun di Perairan Surabaya, Tuban, Prigi, Pacitan, Sendang Biru, dan Ketapang. Metode yang digunakan adalah metode least square. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan efisiensi pengamatan pasut terutama dalam penentuan durasi pengamatan. Data Stasiun Surabaya, Prigi, Tuban, Pacitan, Sendang Biru, dan Ketapang menunjukkan bahwa lama pengamatan pasut tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai MSL, namun berpengaruh signifikan terhadap nilai HHWL dan LLWL yang dihasilkan. Sehingga nilai prediksi MSL jangka panjang yang baik dapat diperoleh dari Pengamatan selama 15 hari atau satu bulan saja. Sedangkan nilai prediksi HHWL dan LLWL semakin baik ketika pengamatan dilakukan semakin lama. Selisih nilai RMSE terbesar di Stasiun Surabaya yaitu 0,269 meter. Selisih nilai RMSE terbesar di Stasiun Tuban yaitu 0,321 meter. Selisih nilai RMSE terbesar di Stasiun Prigi yaitu 0,318 meter. Selisih nilai RMSE terbesar di Stasiun Pacitan yaitu 0,228 meter. Selisih nilai RMSE terbesar di Stasiun Sendang Biru yaitu 0,277 meter. Selisih nilai RMSE terbesar di Stasiun Ketapang yaitu 0,264 meter. Untuk memperoleh akurasi prediksi yang baik di Perairan Surabaya, Tuban, Pacitan, dan Ketapang tidak perlu melakukan pengamatan yang lama, cukup 15 hari sampai tiga bulan saja. Sedangkan di Perairan Prigi dan Sendang Biru semakin lama pengamatan dilakukan, semakin baik nilai akurasi prediksi pasut yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: HHWL, LLWL, MSL, pasang surut, RMSE, tides
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GC Oceanography
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC424 Water levels
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Dany Okta Dewantara
Date Deposited: 19 Aug 2021 02:00
Last Modified: 19 Aug 2021 02:00
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/87975

Actions (login required)

View Item View Item