Terminal Antarmoda Ketapang Banyuwangi Dengan Konsep Transit Oriented Development

Daires, Zhosa Cahyo Maarij (2021) Terminal Antarmoda Ketapang Banyuwangi Dengan Konsep Transit Oriented Development. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111740000037-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08111740000037-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kawasan Ketapang Banyuwangi dianggap sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan yang datang ke Banyuwangi karena terdapat 3 simpul transportasi, yaitu Pelabuhan Ketapang, Stasiun Ketapang, dan Terminal Sritanjung. Hal tersebut seharusnya dapat menjadi sebuah potensi dalam mengembangkan kawasan Ketapang Banyuwangi. Namun, faktanya justru banyak masalah yang terjadi pada kawasan Ketapang Banyuwangi. Bahkan, pada kawasan Ketapang Banyuwangi seringkali terjadi kemacetan lalu lintas yang cukup panjang serta angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi akibat buruknya aksesibilitas yang terjadi.
Dengan pengembangan yang tepat, kawasan Ketapang Banyuwangi memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Aksesibilitas yang baik akan memudahkan penumpang dalam berganti moda transportasi. Selain itu, juga akan meningkatkan penggunaan kendaraan pribadi bagi warga sekitar sehingga akan menurunkan angka kemacetan. Bahkan dengan pengembangan yang baik, juga akan memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian kawasan Ketapang Banyuwangi.
Penerapan konsep Transit Oriented Development dalam pengembangan kawasan Ketapang Banyuwangi ke depan adalah salah satu cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Pendekatan Transit Street Design juga dipilih untuk mengoptimalkan penerapan konsep TOD pada kawasan Ketapang Banyuwangi. Selain itu, digunakan pula pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular untuk memunculkan unsur lokalitas sebagai identitas kawasan Banyuwangi.
======================================================================================================
The Ketapang Banyuwangi area is considered a gateway for tourists who come to Banyuwangi because there are 3 transportation nodes, namely Ketapang Port, Ketapang Station, and Sritanjung Terminal. This should be a potential in developing the Ketapang Banyuwangi area. However, in fact there are many problems that occur in the Ketapang Banyuwangi area. In fact, in the Ketapang Banyuwangi area, there are often long traffic jams and a high number of traffic accidents due to poor accessibility.
With the right development, the Ketapang Banyuwangi area has great potential to develop. Good accessibility will make it easier for passengers to change modes of transportation. In addition, it will also increase the use of private vehicles for local residents so that it will reduce congestion. Even with good development, it will also have a significant impact on the economy of the Ketapang Banyuwangi area.
The application of the Transit Oriented Development concept in the future development of the Ketapang Banyuwangi area is one of the right ways to solve the existing problems. The Transit Street Design approach was also chosen to optimize the application of the TOD concept in the Ketapang area of Banyuwangi. In addition, the Neo-Vernacular Architecture approach is also used to bring out elements of locality as the identity of the Banyuwangi area.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: simpul, transportasi, Ketapang, TOD, nodes, transportation, Ketapang, TOD
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE228.3 Intelligent transportation systems.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Zhosa Cahyo Maarij Daires
Date Deposited: 23 Aug 2021 09:39
Last Modified: 23 Aug 2021 09:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/88911

Actions (login required)

View Item View Item