Pakiding, Hana Ardina Putri (2021) Optimalisasi Rancangan Gereja Setelah Pandemi COVID-19. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
08111740000011-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Gereja merupakan salah satu ruang publik yang terdampak setelah adanya pandemi COVID-19. Setelah berlakunya new normal, ruang publik termasuk tempat ibadah sudah mulai diperbolehkan untuk dibuka kembali. Tapi ternyata belum semua gereja dibuka kembali untuk dipakai seperti semula. Gereja yang sudah membuka ibadah secara offline juga tidak bisa beroperasi secara maksimal karena esensi dari ibadah bersama di gereja tidak terasa.
Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pembatasan sosial berupa pembatasan jarak dan kuota terhadap sebuah ruang publik. Sebuah tempat bukan sekedar sebagai wadah tapi benar-benar terikat dengan penggunanya yang mana di sini adalah sebuah tempat ibadah yang sangat memiliki keterikatan antar pengguna dan tempat/place. Masalah ini juga terjadi dikarenakan rancangan dan fasilitas yang ada tidak mendukung untuk diadakannya ibadah dengan peraturan-peraturan baru tersebut.
Berdasarkan fenomena di atas, diperlukan suatu respon arsitektural berupa rancangan baru terhadap gereja. Rancangan ini menggunakan pendekatan sakralisme dan regionalisme sebagai respon dalam menangani kebutuhan ruang yang mengalami penyesuaian baru. Pendekatan regionalisme juga digunakan untuk mengidentifikasi jenis gereja yang dipilih, yakni Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Metode yang digunakan adalah mengambil esensi penting dari kedua kondisi, gereja dan pandemi, lalu mengintegrasikan keduanya dan membentuk satu kesatuan desain yang baru.
==================================================================================================
The church is one of the public spaces affected by the COVID-19 pandemic. After the enactment of the new normal, public spaces including places of worship have begun to be allowed to reopen. But apparently, not all churches have been reopened to be used as before. Churches that have opened offline worship also cannot operate optimally because the essence of worship together in the church is not felt.
This is inseparable from the effect of social restrictions in the form of distance restrictions and quotas on a public space. A place is not just a container but is tied to its users which here is a place of worship that has a strong attachment between users and places. This problem also occurs because the existing designs and facilities do not support the holding of worship with the new regulations.
Based on the above phenomenon, an architectural response is needed in the form of a new design for the church. This design uses the approach of sacral and regionalism as a response in dealing with the needs of the space that has undergone a new adjustment. Regionalism is used as a response to identify the type of church, which is Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW). The method used is to take the essential essence of the two conditions, church and pandemic, and then integrate them and form a new unified design.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gereja, pandemi, regionalisme, sakralisme |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design. |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Hana Ardina Putri Pakiding |
Date Deposited: | 20 Aug 2021 11:33 |
Last Modified: | 20 Aug 2021 11:33 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/88994 |
Actions (login required)
View Item |