Heryati, Heryati (2021) Perubahan Arsitektur Rumah Tinggal Masyarakat Jawa Tondano Di Minahasa Akibat Perubahan Budaya. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
DISERTASI-revisi final_Heryati.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
DISERTASI-revisi final_Heryati.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
DISERTASI-revisi final_Heryati.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
DISERTASI-revisi final_Heryati.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
DISERTASI-revisi final_Heryati.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
DISERTASI-revisi final_Heryati.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Arsitektur rumah tinggal sebagai bagian dari lingkungan binaan senantiasa berkembang dan memperbaharui diri seiring dengan perkembangan zaman. Fenomena perubahan ini disikapi berbeda oleh kelompok budaya yang berbeda. Rumah Tradisional Minahasa tidak hanya dibangun dan menjadi milik etnis Minahasa tetapi juga dibangun oleh masyarakat Jawa Tondano (Jaton) sebagai suatu komunitas atau sub etnis yang ada di Minahasa. Masyarakat Jawa Tondano dulunya sebagai masyarakat petani, mengakomodasi seluruh aktifitas di dalam rumahnya yang berbentuk panggung. Fenomena dilapangan menunjukkan bahwa masuknya program pembangunan membawa perubahan budaya masyarakat Jawa Tondano diikuti oleh perubahan arsitektur rumah tinggalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model konseptual yang dapat mengabstraksikan fenomena perubahan rumah tinggal masyarakat Jawa Tondano. Penelitian ini menggunakan paradigma naturalistik dengan strategi studi kasus dan pendekatan studi komparatif, yakni membandingkan rumah tinggal tahun 1900 dan rumah tinggal tahun 2018. Pengumpulan datanya melalui; kuisioner, dokumentasi, observasi, observasi partisipan dan wawancara mendalam. Analisis datanya dilakukan secara triangulasi. Studi komparatif dilakukan untuk mengetahui faktor budaya yang paling spesifik sebagai faktor kunci perubahan (change) dan keberlanjutan (continuity) ruang, bentuk, dan makna rumah tinggal masyarakat Jaton.
Hasil penelitian menemukan bahwa arsitektur rumah tinggal masyarakat Jaton pada tahun 1900 berbentuk panggung tradisional dengan ruang yang simpel dan simetris, maknanya tidak hanya sebagai tempat berkumpul/membina keluarga tetapi juga sebagai unit produksi pertanian. Pada tahun 2018 berubah menjadi bentuk panggung modern yang lebih beragam, dengan ruang-ruang yang kompleks dan asimetris menjadikan makna rumah sebagai identitas personal. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan aktifitas domestik, gaya hidup, tata nilai dan hubungan sosial. Model Konseptual yang dihasilkan mengabstraksikan fenomena perubahan bahwa aspek budaya saling terkait dalam mempengaruhi aspek ruang, bentuk, dan makna. Tata nilai, hubungan sosial dan gaya hidup dinyatakan sebagai variabel utama, diekspresikan melalui aktifitas domestik. Aktifitas domestik secara eksplisit mengakibatkan perubahan pada aspek ruang, bentuk, dan makna. Perubahan tata nilai yang mempengaruhi gaya hidup dan hubungan sosial secara implisit mengakibatkan perubahan pada aspek ruang dan makna, sedangkan perubahan hubungan sosial mempengaruhi gaya hidup secara implisit mengakibatkan perubahan pada aspek bentuk dan makna. Nilai-nilai juang berperan sebagai peripheral dan new element pada perubahan bentuk dan ruang. Sedangkan nilai luhur berperan dalam mempertahankan makna rumah sebagai home as relationship sebagai core element-nya apapun perubahan pada bentuk dan ruangnya. Kebaruan yang ditemukan adalah bahwa dalam konteks budaya, “kekerabatan” menjadi basis perubahan pada rumah tinggal masyarakat Jaton di Minahasa.
======================================================================================================
Residential architecture as part of the built environment is constantly evolving and renewing itself along with the times. The phenomenon of this change is addressed differently by different cultural groups. Minahasa Traditional Houses were not only built and belonged to the Minahasa ethnic group but were also built by the Javanese Tondano (Jaton) community as a community or sub-ethnic in Minahasa. The Javanese people of Tondano were formerly a farming community, accommodating all activities in their houses which were in the form of stilts. The phenomenon in the field shows that the inclusion of a development program has brought about a change in the culture of the Tondano Javanese community, followed by a change in the architecture of their houses.
This study aims to produce a conceptual model that can abstract the phenomenon of changes in the houses of the Javanese Tondano community. This study uses a naturalistic paradigm with a case study strategy and a comparative study approach, which is to compare houses in 1900 and houses in 2018. The data were collected through; questionnaires, documentation, observation, participant observation and in-depth interviews. The data analysis was done by triangulation. A comparative study was conducted to determine the most specific cultural factors as the key factors of change and continuity of space, form, and meaning of the Jaton people's houses.
The results of the study found that the architecture of the Jaton people's houses in 1900 was in the form of a traditional stage with a simple and symmetrical space, meaning not only as a place to gather/build a family but also as a unit of agricultural production. In 2018 it changed to a more diverse modern stage form, with complex and asymmetrical spaces making the meaning of home as a personal identity. This change is caused by changes in domestic activities, lifestyles, values and social relations. The resulting conceptual model abstracts the phenomenon of change that cultural aspects are interrelated in influencing aspects of space, form, and meaning. Values, social relations and lifestyle are stated as the main variables, expressed through domestic activities. Domestic activities explicitly result in changes in aspects of space, form, and meaning. Changes in values that affect lifestyle and social relations implicitly result in changes in aspects of space and meaning, while changes in social relations affect lifestyles implicitly result in changes in aspects of form and meaning. Fighting values act as peripherals and new elements in changing form and space. While noble values play a role in maintaining the meaning of the house as a home as relationship as its core element regardless of changes in form and space. The novelty that was found was that in the cultural context, “kinship” became the basis of change in the houses of the Jaton people in Minahasa.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | budaya, Masyarakat Jawa Tondano, perubahan, rumah tinggal. Culture, Java Tondano Society, Changes, Residential. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA7115 Domestic architecture. Houses. Dwellings |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23001-(S3) PhD Thesis |
Depositing User: | Heryati Heryati |
Date Deposited: | 01 Sep 2021 10:12 |
Last Modified: | 01 Sep 2021 10:12 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/89112 |
Actions (login required)
View Item |