Yuansah, Yuansah (2021) Study Pengaruh Perubahan Fill Grid Cooling Tower Unit 2 PLTP Gunung Salak. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.
Preview |
Text
Thesis Yuansah Final Upload.pdf - Accepted Version Download (13MB) | Preview |
Abstract
Pembangkit listrik tenaga panas bumi merupakan pembangkit energi baru terbarukan. Salah satu penggunaan energi panas bumi adalah dengan dibangunnya PLTP Gunung Salak pada tahun 1993 dengan kapasitas 3 X 55 MW. PLTP Gunung salak beroperasi sejak tahun 1993 dan pada tahun 2004 dilakukan upgrade kapasitas menjadi 3 X 60 MW. Kegiatan upgrade yang dilakukan antara lain mengganti diagfragm tingkat 1 & 2. Cooling tower Unit 2 PLTP Gunung Salak berjenis cross flow mechanical induced draft. Sehubungan dengan meningkatnya konsumsi uap untuk pembangkitan, maka meningkat pula air kondensat yang didinginkan di cooling tower dan menyebabkan cooling tower mengalami kerusakan pada fill grid, drift eliminator dan kerusakan kongkrit. Untuk mengembalikan performa cooling tower Unit 2 PLTP Gunung Salak dilakukan rehabilitasi cooling tower. Dan salah satu perubahan yang dilakukan adalah penggantian jenis fill grid yang baru. Diharapkan dengan penggantian fill grid yang baru, effektifitas cooling tower dapat meningkat.
Metode penelitian yang dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data sekunder terkait efektifitas cooling tower sebelum dan sesudah rehabilitasi. Dan menganalisis efektifitas penyusunan layer fill grid setelah rehabilitasi menggunakan software ansys fluent 18.2. Penelitian dilakukan dengan pembuatan geometri 3D menggunakan inventor, meshing, porous zone, pre-processing dan pengambilan data/post processing. Kemudian memvalidasi hasil analysis menggunakan data sekunder yang digunakan. Untuk mengetahui optimalisasi penyusunan layer fill grid dilakukan 4 variasi jarak antar layer untuk mengetahui temperatur output cooling tower yang dapat dicapai.
Peningkatan effektifitas pendinginan setelah rehabilitasi dari 74,01 % menjadi 83,71 %. Berdampak terhadap peningkatan kemampuan pembangkitan sebesar 0,37 MW atau sebesar 0,61 %. Dan kondisi terbaik penyusunan layer fill grid yang berpotensi tidak merusak drift eliminator akibat pola penyebaran temperatur adalah 150 mm untuk layer yang terdekat dengan hot basin. Dan dapat menghasilkan range 25.28, approach 5, efektifitas cooling tower 83.49 %, LG ratio 1.85 dan daya yang dibangkitkan sebesar 60.48 MW.
====================================================================================================
Geothermal power plant is one of the new renewable power plants. One of the uses of geothermal energy is the construction of the Gunung Salak geothermal power plant in 1993 with a capacity of 3 X 55 MW. Gunung Salak geothermal power plant has been operating since 1993 and in 2004 the capacity was upgraded to 3 X 60 MW. The upgrade activities replaced level 1 & 2 diaphragms. Cooling tower Gunung Salak Geothermal power plant type’s cross flow mechanical induced draft. Due to the increasing consumption of steam for generation, the condensate water that is cooled in the cooling tower also increases and causes the cooling tower to suffer damage to the fill grid, drift eliminator and concrete damage. Rehabilitation is carried out to restore performance of cooling tower Unit 2 Gunung Salak geothermal power plant. One of the activities carried out is to replace the fill grid with the new one. It’s hoped that with the replacement of the new fill grid, the effectiveness of the cooling tower can increase.
The research method was carried out by collecting secondary data related to the effectiveness of the cooling tower both before and after rehabilitation. And analyze the effectiveness of arrangement the fill grid layer after rehabilitation using ansys fluent 18.2 software. The research was conducted by making 3D geometry using inventor, meshing, porous zone,pre-processing and data retrieval/post processing. Then validate the results of the analysis using the secondary data used. To find out the optimization of the arrangement of the fill grid layer, 4 variations of the distance between layers were carried out to determine the achievable cooling tower output temperature.Increased cooling effectiveness after rehabilitation from 74,01 to 83,71 %. The impact on the increase in generating capacity is 0.37 MW or 0.61%. And the best condition for the fill grid arrangement so that not potential damage the drift eliminator due to the temperature distribution pattern is 150 mm for the layer from hot basin. And it can produce a range of 25.28, approach 5, cooling tower effectiveness 83.49%, LG ratio 1.85 and power generated of 60.48 MW.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Range, Approach, Cross Flow Cooling Tower,Fill Grid, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, Computional Fluid Dynamic(CFD)Analysis Range, Approach, Cross Flow Cooling Tower, Fill Grid, Geothermal Power Plant, Computational Fluid Dynamic (CFD) Analysis. |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ164 Power plants--Design and construction |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Mechanical Engineering > 21101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | yuansah yuansah |
Date Deposited: | 27 Aug 2021 23:16 |
Last Modified: | 22 Nov 2024 02:52 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/91091 |
Actions (login required)
View Item |