Prediksi Debit Limpasan Air Permukaan Pada Daerah Rawan Banjir Berdasarkan Pemodelan Penggunaan Lahan di Kabupaten Konawe Utara

Ardianto, Rio (2022) Prediksi Debit Limpasan Air Permukaan Pada Daerah Rawan Banjir Berdasarkan Pemodelan Penggunaan Lahan di Kabupaten Konawe Utara. Other thesis, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211740000025-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
08211740000025-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (11MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang seringkali mengalami bencana banjir. Salah satu factorfaktor yang mempengaruhi banjir adalah perkembangan berbagai dinamika pembangunan yang ada. Kegiatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan, dimana menggunakan sumber daya alam yang ada, tidak sedikit yang menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan. Akibat adanya pembangunan menyebabkan tingkat infiltrasi di kawasan tersebut menurun sedangkan kecepatan dan debit aliran permukaannya meningkat. Hal tersebut terjadi di Kabupaten Konawe Utara, khususnya pada daerah rawan banjir yaitu Kecamatan Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo dan Wiwirano. Kabupaten Konawe Utara ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional Surowako sehingga memicu perkembangan penggunaan lahan terbangun yang dapat menyebabkan timgkat infiltrasi tanah menurun. Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk memprediksi debit limpasan air permukaan pada daerah rawan banjir berdasarkan pemodelan penggunaan lahan.
Tujuan penelitian ini dicapai dengan mengidentifikasi pola perkembangan penggunaan lahan, lalu menentukan variabel-variabel pendorong perkembangan lahan, selanjutnya melakukan pemodelan prediksi perubahan penggunaan lahan hingga tahun 2040, dan langkah terakhir yaitu menganalisis pengingkatan debit limpasan air permuakaan berdasarkan pemodelan penggunaan lahan tahun hingga tahun 2040.
Hasil dari penelitian ini menghasilkan 2 skenario berdasarkan 16 pembagian sub DAS. Skenario 1 yaitu pemodelan penggunaan lahan tanpa memperhatikan kawasan rawan bencana, sedangkan skenario 2 yaitu pemodelan penggunaan lahan yang memperhatikan kawasan rawan bencana sebagai constraint perkembangan. Berdasarkan skenario 1 sebesar 100 % dari 16 sub DAS mengalami kenaikan debit limpasan air permukaan dengan rata-rata kenaikan 3,94 m3/detik, dengan rincian terdapat 13915,83 Ha lahan yang berpotensi mengalami alih fungsi lahan dan mengalami kenaikan debit limpasan. Sedangkan pada skenario sebesar 81% dari total subDas mengalami penurunan akan tetapi secara keselutuhan teap mengalami peningkatan debit limpasan air permukaan dengaan rata-rata kenaikan sebesar 1,10 m3/detik, dengan rincian 13518,91 ha lahan yang mengalami alih fungsi lahan mengalami kenaikan debit limpasan.
================================================================================================
Indonesia is one of the countries that often experience floods. One of the factorfaktors that influence flooding is the development of various existing development dynamics. The development and economic growth activities carried out, which use existing natural resources, are not small which produce negative impacts on the environment. As a result of the development, the infiltration rate in the area decreases while the velocity and runoff flow rate increase. This happened in North Konawe Regency, especially in flood-prone areas, namely Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo and Wiwirano sub-districts. North Konawe Regency is designated as a Surowako national strategic area so that it triggers the development of built-up land use which can cause the level of soil infiltration to decrease. Therefore, this study aims to predict surface runoff discharge in flood-prone areas based on land use modeling.
The purpose of this study was achieved by identifying the pattern of land use development, then determining the driving variablevariabels for land development, then carrying out predictive modeling of land use changes until 2040, and the last step was to analyze the increase in surface runoff discharge based on land use modeling from the year to 2040.
The results of this study resulted in 2 scenarios based on 16 sub-watershed divisions. Scenario 1 is land use modeling without paying attention to disaster-prone areas, while scenario 2 is land use modeling that pays attention to disaster-prone areas as development constraints. Based on scenario 1, 100% of the 16 sub-watersheds experience an increase in surface water runoff with an average increase of 3.94 m3/second, with details there are 13915.83 ha of land that has the potential to experience land conversion and increase runoff discharge. Meanwhile, in the scenario of 81% of the total sub-watershed, there is a decrease, but overall there is still an increase in surface water runoff with an average increase of 1.10 m3/second, with details of 13518.91 ha of land that has been converted to an increase in discharge. runoff.
Keywords: Flood, Prediction, Land Use Change, Surface Water Runoff

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Flood, Prediction, Land Use Change, Surface Water Runoff, Bencana Banjir, Prediksi, Perubahan Penggunaan Lahan , LImpasan Air Permukaan
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD194.6 Environmental impact analysis
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rio Ardianto
Date Deposited: 07 Feb 2022 03:02
Last Modified: 14 Oct 2024 08:42
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/92915

Actions (login required)

View Item View Item