Gusti, Pramasetya Kinasih (2022) Arahan Pengembangan Desa Punten Sebagai Sentra Komoditas Jeruk Keprok Di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
08211740000041-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2024. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu sentra pengembangan komoditas jeruk keprok di Jawa Timur adalah Kota Batu yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Holtikultura pada tahun 2009 melalui Program Keproknisasi Nasional. Berdasarkan Renstra Dinas Pertanian Kota Batu tahun 2017 – 2022, Desa Punten telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan komoditas hortikultura di Kecamatan Bumiaji. Desa Punten merupakan desa yang telah melahirkan salah satu komoditas hortikultura berupa varietas jeruk unggulan nasional yaitu Jeruk Keprok Batu 55. Jeruk Keprok Batu 55 memiliki harga jual 75 % lebih tinggi dibandingkan harga jual apel, dengan proyek keuntungan 82 % lebih tinggi dibandingkan proyeksi keuntungan apel. Dari segi produktivitas jeruk keprok mengalami peningkatan sebesar 7 % pada tahun 2019, sementara produktivitas apel yang mengalami penurunan sebesar 7,34 % pada tahun yang sama. Karena Desa Punten berpotensi untuk menjadi sentra pengembangan jeruk keprok, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut terkait arahan pengembangan Desa Punten sebagai sentra pengembangan jeruk keprok di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis Content Analysis yang digunakan untuk menentukan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan budidaya jeruk keprok. Kedua digunakan Analisis Deskriptif untuk mengetahui potensi dan masalah dari setiap faktor – faktor yang berpengaruh. Terakhir, Analisis Triangulasi digunakan untuk merumuskan arahan pengembangan Desa Punten sebagai sentra budidaya komoditas jeruk keprok di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan budidaya jeruk keprok batu 55 adalah komoditi primer, kualitas bibit, lahan pertanian, gapoktan, koperasi, program pertanian, kualitas petani, tenaga kerja produksi, tingkat kebutuhan konsumen, dan irigasi. Potensi dan masalah yang terdapat dalam pengembangan budidaya Jeruk Keprok Batu 55 di Desa Punten, meliputi (1) potensi : sudah terdapat varietas jeruk keprok batu 55; dan bibit telah dikeluarkan oleh Balitjestro, (2) masalah : kebutuhan lahan belum memenuhi parameter minimum sentra produksi jeruk sebesar 25 Ha; belum tersedianya Gapoktan dan KUD yang menjalankan program Keproknisasi; belum adanya ketetapan tenaga kerja produksi yang menguasai kemampuan budidaya; serta belum meratanya penggunaan sistem irigasi tetes. Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan masalah pada faktor – faktor yang berpengaruh, dihasilkan arahan pengembangan meliputi penetapan varietas jeruk keprok batu 55; bantuan pemenuhan kebutuhan bibit; perluasan lahan budidaya sebesar 11 Ha; membentuk gapoktan dan KUD; penetapan program strategis keproknisasi; pengadakan pelatihan budidaya; standarisasi kebutuhan tenaga kerja budidaya; serta meningkatkan hasil produksi sebesar minimal 3.434 ton dengan melibatkan desa-desa pembudidaya jeruk keprok di Kecamatan Bumiaji.
================================================================================================
One of the centers for the development of tangerines in East Java is Batu City which has been established by the Directorate General of Horticulture in 2009 through the ‘Keproknisasi’ National Program. Based on the Strategic Plan of the Batu City Agriculture Service for 2017 – 2022, Punten Village has been designated as a horticultural commodity development area in Bumiaji District. Punten village is a village that has given birth to one of the horticultural commodities in the form of a national superior citrus variety, namely Tangerine Batu 55. Tangerine Batu 55 has a selling price of 75% higher than the selling price of apples, with a projected profit of 82% higher than the projected profit of apples. In terms of productivity, tangerines increased by 7% in 2019, while apple productivity decreased by 7.34% in the same year. Because Punten Village has the potential to become a tangerine development center, further research is needed regarding the direction of developing Punten Village as a tangerine development center in Bumiaji District, Batu City.
This research uses the Content Analysis technique which is used to determine the factors that influence the development of tangerine cultivation. Second, descriptive analysis is used to determine the potential and problems of each influencing factor. Finally, triangulation analysis was used to formulate the direction for the development of Punten Village as a center for the cultivation of tangerines in Bumiaji District, Batu City.
From the results of the Content Analysis, the factors that influence the development of the cultivation of Tangerine Batu 55 are primary commodities, quality of seeds, agricultural land, Gapoktan, cooperatives, agricultural programs, quality of farmers, production workforce, level of consumer needs, and irrigation. The results of the descriptive analysis show the potential and problems contained in the development of the cultivation of Tangerines Batu 55 in Punten Village, including (1) potential: there are already varieties of Tangerine Batu 55; and seeds have been issued by Balitjestro, (2) problems: land requirements have not met the minimum parameters for citrus production centers of 25 ha; the unavailability of Gapoktan and KUD that run the Proknization program; there is no stipulation of production workers who master cultivation capabilities; and the uneven use of drip irrigation systems. The triangulation analysis resulted in development directions including the determination of the 55 stone tangerine varieties; assistance in meeting the need for seeds; expansion of cultivated land by 11 Ha; forming Gapoktan and KUD; determination of 'Keproknisasi' strategic program; holding cultivation training; standardization of the need for aquaculture workers; as well as increasing production yields of at least 3,434 tons by involving the villages of tangerine cultivators in Bumiaji District.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jeruk Keprok Batu 55, Program Keproknisasi Nasional, Pengembangan Sentra Budidaya, Tangerine Batu 55, Nasional ‘Keproknisasi’ Program, Cultivation Center Development |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Pramasetya Kinasih Gusti |
Date Deposited: | 10 Feb 2022 02:47 |
Last Modified: | 10 Feb 2022 06:46 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/93437 |
Actions (login required)
View Item |