Hanifa, Puspita Mahdy (2022) Arsitektur Tanpa Limbah: PLTSa Edukasi dengan Pendekatan Siklus Hidup Bangunan Berkelanjutan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
08111740000066_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2024. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Permasalahan pengelolaan sampah memang menjadi suatu permasalahan yang belum
tuntas saat ini. Hal ini kemudian diperparah dengan kurangnya tempat pengelolaan sampah dan
banyaknya timbunan sampah yang berakhir di Tempat Pembuanagn Akhir (TPA). Sehingga
secara tidak langsung berdampak besar kepada kerusakan lingkungan. Dengan meningkatnya
jumlah penduduk setiap tahunnya yag akan berpengaruh terhadap jumlah timbunan sampah,
maka hal ini perlu ditangani sebelum merusak lingukngan lebih jauh lagi.
Jika melihat sampah sebagai sebuah sumber daya baru yang dapat menghasilkan energi
listrik untuk penduduk sekitarnya, abu sisa pembakaran untuk pupuk tanaman, maka hal
tersebut akan memberikan nilai lebih kepada sampah itu sendiri. Maka untuk mewujudkan hal
tersebut, sebuah tempat pengelolaan sampah (PLTSa: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
menjadi hal yang perlu diprioritaskan.
Rancangan ditunjang oleh pendekatan siklus hidup bangunan berklanjutan yang
berfokus kepada bagaimana bangunan dapat bertahan lama hingga masa kerjanya berakhir.
Sehingga, jika fungsi bangunan sebagai PLTSa sudah berakhir maka bangunan dapat
difungsikan untuk fungsi lainnya dan tidak langsung dibongkar. Karena pada dasarnya
bangunan juga merupakan sebuah produk yang menghasilkan limbah, maka dari itu perlu
adanya sebuah skenario terbaik untuk rancangan hingga masa kerjanya berakhir.
================================================================================================
The problem of waste management is indeed a problem that has not been resolved at
this time. This is then exacerbated by the lack of waste management sites and a large amount
of garbage that ends up in the final disposal site. It indirectly causes major impact on
environmental damage. With the increasing number of residents every year which will affect
the amount of waste, this needs to be addressed before damaging the environment furtherer.
If we see waste as a new resource that can generate electrical energy for the surrounding
population, the ash from combustion is used as fertilizer for plants, then this will give more
value to the waste itself. So, to make this happen, a waste management site (waste power plant)
is something that needs to be prioritized.
The design is supported by a sustainable building life cycle approach that focuses on
how the building can last long until its service life ends. Thus, if the function of the building as
a power plant has ended, the building can be used for other functions and not immediately
demolished. Because basically, the building is also a product that produces waste, therefore it
is necessary to have the best scenario for the design until its service life ends.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PLTSa, Sustainable life cycle building, sampah Power plant, Sustainable life cycle building, Waste |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Puspita Mahdy Hanifa |
Date Deposited: | 13 Feb 2022 14:25 |
Last Modified: | 31 Oct 2022 03:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/93492 |
Actions (login required)
View Item |