Pengaruh Fouling Factor Dan Temperature Masuk Air Laut Terhadap Performa Condenser Unit 4 PLTU Lontar

Rizqyandra, Riqy (2022) Pengaruh Fouling Factor Dan Temperature Masuk Air Laut Terhadap Performa Condenser Unit 4 PLTU Lontar. Project Report. [s.n], [s.l.]. (Unpublished)

[thumbnail of 0211174000114_Project_Report.pdf]
Preview
Text
0211174000114_Project_Report.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of view_usp=sharing] Text
view_usp=sharing - Accepted Version

Download (64kB)

Abstract

Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar panas (heat exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fuida kerja. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar, kondensor mengubah uap panas dalam fasa gas menjadi fasa cair sehingga dapat dipompakan kembali ke ketel uap. Uap panas yang berasal dari turbin bertekanan rendah mengalir di sisi luar pipa-pipa, sedangkan air pendingin yang berasal dari air laut yang mengalir di sisi dalam pipa-pipa. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar menggunakan kondensor dengan udara vakum maksimal sebesar 8 kPa.
Laporan kerja praktek ini berupa perhitungan perfomansi dari condenser PLTU unit 4 Lontar. Perhitungan perfomansi condenser menggunakan metode NTU-ε. Data awal dari berupa dimensi condenser seperti diameter luar pipa, ketebalan pipa, panjang pipa dan banyaknya pipa. Kondisi operasi condenser berupa mass flow rate air pendingin dan uap air, temperature masuk air dingin dan tekanan saturasi uap air. Hasil yang didapat dari perhitungan perfomansi adalah effectiveness condenser, laju perpindahan panas dan temperature keluaran air. Condenser juga dianalisis pada kondisi memiliki fouling factor pada bagian dalam pipa dan di luar pipa dan dengan memvariasikan temperature masuk air dari 30℃ sampai 35℃ dengan kenaikan 1℃.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan effectiveness condenser akan menurun jika memiliki fouling factor. Condenser yang tidak ada fouling factor dan memiliki fouling factor memiliki effectiveness sebesar 79.3% dan 53%. Condenser yang memiliki fouling factor terjadi penurunan effectiveness sebesar 26.30%. Penurunan effectiveness karena fouling factor juga menyebabkan penurunan laju perpindahan panas dan penurunan temperature keluaran air. Dengan memvariasikan temperature masuk air dari 30℃ sampai 35℃ dan pada kondisi fouling factor didapat laju perpindahan panas sebesar 355.765 MW, 328.208 MW, 300.650 MW, 273.093 MW, 245.536 MW dan 217.978 MW. Pada kondisi fouling factor dengan memvariasikan temperature masuk air dari 30℃ sampai 35℃ didapat temperature keluaran air sebesar 36.85℃, 37.32℃, 37.79℃, 38.26℃, 38.73℃, 39.19℃. Beda temperature air secara desain dan regulasi sebesar 7℃. Kondisi operasi condenser terbaik pada temperature masuk air 30℃ dengan beda temperature sebesar 6.85℃.
Fouling factor pada condenser dapat diminimalisir dengan menggunakan trash rack pada intake line yang berfungsi untuk menyaring sampah berukuran besar. Sebelum masuk ke waterbox inlet perlu dipasang debris filter untuk menyaring partikel kecil dan terakhir perlu diinjeksi klorin maksimum sebesar 1 ppm pada intake dan maksimum residual klorin yang tersisa pada outlet sebesar 0.6 ppm. Perlu diadakan maintenance secara berkala dengan cara plugging tube untuk mengecek pipa yang bocor. Memberikan coating dan cathodic protection pada pipa, tubesheet dan waterbox untuk mencegah korosi dan erosi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: condenser, perfomansi, fouling factor
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ164 Power plants--Design and construction
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ263 Heat exchangers
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Riqy Rizqyandra
Date Deposited: 11 Feb 2022 13:40
Last Modified: 08 Oct 2024 01:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/93660

Actions (login required)

View Item View Item