Analisis Kerusakan Dan Perbaikan Perkerasan Pada Jalan Poros Lakapera – Waara Dan Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara

Simon, Ofel Alexander (2022) Analisis Kerusakan Dan Perbaikan Perkerasan Pada Jalan Poros Lakapera – Waara Dan Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111740000026-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03111740000026-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2024.

Download (21MB) | Request a copy

Abstract

Pulau Buton dikenal dengan perekonomian : Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Pertambangan dan memiliki banyak tempat pariwisata. Dan salah satu jalan yang menghubungkan beberapa wilayah Buton adalah Jalan Poros Lakapera – Waara yang memiliki panjang 6 Km dan Jalan P. Ahmad Yani memiliki panjang 3.41 Km. Namun, pada jalan ini terdapat kerusakan yang cukup parah berupa jalan yang bergelombang, dan berlubang. Kerusakan-kerusakan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karna sering dilalui kendaraan-kendaraan berat yang mungkin memiliki berat diatas limit dan juga kondisi drainase jalan yang kurang optimal dalam perencanaan yang menyebabkan air menggenang di jalan. Pemeliharaan jalan juga kurang menyeluruh.
Kerusakan jalan tersebut akan dianalisa menggunakan Metode Indrasurya dan Dirgolaksono 1990 dengan Survey Kerusakan Visual (KV) secara langsung di lokasi studi. Analisa ini akan mengetahui riding quality, kondisi jalan, dan kondisi drainase. Data ini akan mendapatkan nilai Total Distresspoint dan kemudian bisa didapatkan solusi penanganan yang tepat untuk kedua jalan tersebut. Dalam perencanaan perkerasan jalan akan menggunakan dua jenis perkerasan yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Perencanaan tebal struktur perkerasan lentur dan perkerasan kaku akan menggunakan metode Bina Marga 2017 dengan masing-masing umur rencana yaitu 40 tahun.
Untuk mempermudah pengerjaan Tugas Akhir ini, maka dalam perencanaan perkerasan jalan akan menggunakan data pendukung yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa Data Kerusakan Jalan, Data Kondisi Drainase, dan Data Volume Lalu Lintas. Sedangkan untuk data sekunder berupa Data Jumlah Penduduk, Data PDRB, Data CBR, Data HSPK, dan Peta Topografi. Setelah data-data ini didapatkan, akan diolah untuk merencanakan tebal struktur dan terakhir akan melakukan perhitungan biaya konstruksi dan pemeliharaan untuk menentukan jenis perkerasan yang sesuai.
Berdasarkan penjelasan diatas, diperoleh hasil Perkerasan Lentur sebagai jenis perkerasan yang akan digunakan dalam perbaikan perkerasan jalan di Jalan Poros Lakapera – Waara, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Dengan Perencanaan AC-WC 4 cm, AC-BC 6 cm, AC Base 16 cm, dan Pondasi Agregat Kelas A 30 cm pada segmen 1-13, 15, dan 21-26,sedangkan pada segmen 14, 16-20, 27, 28, dan 30 akan dilakukan pekerjaan overlay dengan metode Analisis Komponen. Untuk pengerjaan konstruksi drainase dengan bentuk trapesium menggunakan material tanah dan berukuran 80x30 cm.
Setelah ditentukan ketebalan lapisan yang diperlukan, maka dapat ditentukan Rencana Anggaran Biaya perbaikan jalan sebesar Rp. 7.121.505.715,06 dengan biaya pemeliharaan sebesar Rp. 649.301.442,8/km. Biaya ini lebih murah daripada melakukan desain ulang menggunakan perkerasan kaku dengan biaya sebesar Rp. 39.103.233.021,46 dengan biaya pemeliharaan sebesar Rp713.045.432,66/km
===============================================================================================
Buton Island is known for its economy: Agriculture, Forestry, Fisheries, Animal Husbandry, Mining and has many tourism spots. Poros Lakapera - Waara Street and Ahmad Yani is one of the connections between Buton Island and Muna Island. Poros Lakapera – Waara street has a length of 6 Km and Ahmad Yani street is 3.41 Km long. However, this road was severely damaged in the form of a bumpy road, potholes, and destroyed concrete construction. These damages are caused by several factors, namely because heavy vehicles are often traversed which may have a weight above the limit and also the road drainage conditions are not optimal in planning which causes water to stagnate on the road. Road maintenance is also less comprehensive.
The road damage will be analyzed using the Indrasurya and Dirgolaksono 1990 method with a direct Visual Damage Survey (KV) at the study location. This analysis will determine the riding quality, road conditions, and drainage conditions. This data will get the Total Distresspoint value and then we can get the correct handling solution for the two roads. In road pavement planning, two types of pavement will be used, namely flexible pavement and rigid pavement. The design of the thickness of the flexible pavement structure and rigid pavement will use the 2017 Bina Marga method with each design age of 40 years.
To simplify this final project, the road pavement planning will use supporting data, namely primary data and secondary data. Primary data is the form of Road Damage Data, Drainage Condition Data, and Traffic Volume Data. Meanwhile, secondary data is in the form of Population Data, PDRB data, CBR data, HSPK data, and topographic maps. After this data is obtained, it will be processed to plan the thickness of the structure and finally will calculate the construction and maintenance costs to determine the appropriate type of pavement.
Based on the explanation above, the results of flexible pavement are obtained as the type of pavement that will be used in road pavement repairs on Jalan Poros Lakapera – Waara, Central Buton Regency, Southeast Sulawesi. With AC-WC planning 4 cm, AC-BC 6 cm, AC Base 16 cm, and Class A Aggregate Foundation 30 cm in segments 1-13, 15, and 21-26, while in segments 14, 16-20, 27, 28, and 30 will be done overlay work with Component Analysis method. For drainage construction work with a trapezoidal shape using soil material and measuring 80x30 cm.However, during the repair of the road construction, we will not redesigned it, but overlay work will be carried out. To determine the minimum thickness of the pavement, we can using the Component Analysis Method and obtained a minimum surface thickness of 7.5 cm. Then the Overlay calculation will be carried out to determine the required thickness to reach 7.5 cm.
After determining the required layer thickness, it can be determined the Budget Plan for road repairs of Rp. 7.121.505.715,06 with maintenance costs of Rp. 649.301.442,8/km. This cost is cheaper than redesigning using rigid pavement at a cost of Rp. 39,103,233,021.46 with maintenance costs Rp.713,045,432,66/km

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kerusakan Jalan, Perkerasan Lentur, Kerusakan Drainase, Indrasurya dan Dirgolaksono 1990, Perbandingan Perkerasan, Perkembangan ekonomi, Road Damage, Flexible Pavement, Drainage Damage, Indrasurya and Dirgolaksono 1990, Pavement Comparison, Economic Development
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA443.A7 Asphalt
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ofel Alexander Simon
Date Deposited: 16 Feb 2022 04:22
Last Modified: 16 Feb 2022 04:22
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/94058

Actions (login required)

View Item View Item