Ginting, Salmina Wati (2019) Pengaruh Dan Keterkaitan Konfigurasi Spasial Gated Community Terhadap Segregasi Sosial. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
DISERTASI 08111560010003 Salmina Wati Ginting.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2024. Download (21MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian terdahulu menunjukkan gated community dibangun sebagai manifestasi aspek keamanan, gaya hidup dan prestise. Khusus di Indonesia, penelitian menunjukkan aspek keamanan merupakan prioritas utama meskipun aspek gaya hidup dan prestise juga menjadi pilihan. Penelitian-penelitian tersebut membuktikan pula gated community cenderung mendorong segregasi terutama karena karakter spasialnya yang tertutup dan terpisah dari lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aspek spasial, yaitu konfigurasi spasial gated community, terkait dan mempengaruhi segregasi sosial. Tiga elemen spasial dipilih untuk dianalisa yaitu batas, jalan dan ruang publik. CitraLand dipilih menjadi studi kasus mengingat aspek-aspek spasial gated community ini relatif berbeda dari kawasan perumahan lainnya. Metode untuk mengukur tingkat segregasi berdasarkan nilai integrasi dari penggunaan aplikasi Space Syntax. Semakin tinggi nilai integrasi berarti semakin rendah tingkat segregasi.
Hasil penelitian menunjukkan ketiga elemen spasial yang membentuk konfigurasi terbuka cenderung menurunkan tingkat segregasi. Konfigurasi terbuka dicapai dengan beberapa prinsip dasar. Pertama, batas yang berpori yang menyediakan sejumlah jalan masuk yang menembus batas ke luar gated community. Jalan masuk hendaknya merupakan jalan dengan nilai integrasi tinggi atau merupakan sumbu utama yang menghubungkan jalan-jalan lainnya. Jumlah jalan masuk tidak mempengaruhi tingkat segregasi tetapi keterhubungannya dengan sumbu utama merupakan faktor yang mempengaruhi segregasi. Kedua, jalan-jalan di dalam gated community bersifat aksesibel dan publik. Penutupan dan pemagaran jalan menyebabkan nilai integrasi menurun yang artinya meningkatkan segregasi. Ketiga, ruang publik yang posisinya terhubung dengan sumbu utama. Jumlah ruang publik dan lokasinya pada tepi atau tengah gated community tidak mempengaruhi segregasi. Keterhubungan ruang publik dengan sumbu utama dalam hal aksesibiliti terkait dan mempengaruhi segregasi. Konfigurasi tertutup mendukung manifestasi keamanan, gaya hidup dan prestise dan cenderung menciptakan segregasi sedangkan konfigurasi terbuka mengurangi segregasi. CitraLand merancang kombinasi konfigurasi terbuka (pada sisi luar) dan konfigurasi tertutup (pada klaster di sisi dalam) sehingga gated community ini berhasil memenuhi aspek keamanan, gaya hidup dan prestise tanpa menciptakan segregasi dengan sekitarnya. Konfigurasi spasial mempengaruhi segregasi dalam skala lokal R3 (skala berjalan kaki, radius 300-400 meter) dan skala global Rn (skala seluruh kota). Konfigurasi terbuka-tertutup CitraLand cenderung bersifat integratif pada skala lokal tetapi bersifat segregatif pada skala global.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | gated community, spatial configuration, social segregation, Space Syntax |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23001-(S3) PhD Thesis |
Depositing User: | Salmina Wati Ginting |
Date Deposited: | 16 Feb 2022 13:15 |
Last Modified: | 16 Feb 2022 13:15 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/94201 |
Actions (login required)
View Item |