Analisis Mekanisme Pemberian Subsidi Kapal Penyeberangan Di Lintas Komersial: Studi Kasus Merak-Bakauheni

Gintings, Heidi Vena Br (2022) Analisis Mekanisme Pemberian Subsidi Kapal Penyeberangan Di Lintas Komersial: Studi Kasus Merak-Bakauheni. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04411740000048-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
04411740000048-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (12MB) | Preview

Abstract

Permasalahan terkait subsidi bahan bakar selalu menjadi isu strategis. Kapal penumpang dan penyeberangan adalah salah satu moda di sektor transportasi yang mendapatkan subsidi bahan bakar dalam bentu dapat membeli Bahan Bakar Jenis Tertentu seharga Rp. 5.150,- perliter. Sebagai lintas penyeberangan terpadat di Indonesia, lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni, menjadi salah satu penerima subsidi bahan bakar jenis tertentu. Sebagai lintasan terpadat yang sudah menjadi lintasan komersial, penelitian ini mencoba untuk mengalokasikan subsidi ini menjadi subsidi dalam bentuk lain dikarenakan melihat adanya peluang untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam upaya melakukan peningkatan peforma operasi, efisiensi, serta optimalisasi produk bahan bakar dalam negeri sekaligus. Terdapat berbagai solusi dalam pemberian subsidi alternatif. Subsidi alternatif yang coba diberikan kepada lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni adalah subsidi dalam bentuk teknologi, yaitu pemberian modifikasi mesin menjadi mesin diesel dual fuel. Dimana mesin dapat mengkonsumsi bahan bakar ganda yaitu HSD dan juga LNG dengan komposisi tertentu diwaktu yang bersamaan. Tujuan dari tugas akhir ini adalah memberikan gambaran kapal yang layak mendapatkan subsidi alternatif untuk modifikasi mesin menjadi dual fuel, dan melihat efisiensi serta manfaat dari setiap skema komposisi bahan bakar yang diberikan. Akan dibandingkan keadaan eksisting saat ini, keadaan tanpa subsidi, dan variasi komposisi bahan bakar ganda pada tiap kapal. Serta melihat apakah terdapat efisiensi subsidi yang pemerintah dapat simpan sebagai saving cost. Hasil dari analisis yang terlah dilakukan menunjukkan bawa, alokasi subsidi adalah sebesar Rp. 1.3 Triliun/tahun. Dengan adanya alternatif subsidi, pemerintah mendapatkan saving sebesar Rp. 447 M. Tanpa harus mengeluarkan subsidi bahan bakar lagi setiap tahunnya.
================================================================================================
Problems related to fuel subsidies have always been a strategic issue. Passenger ships and crossings are one of the modes in the transportation sector that get fuel subsidies in the form of being able to buy certain types of fuel for Rp. 5.150,- per liter. As the busiest crossing in Indonesia, the Merak-Bakauheni crossing is one of the recipients of certain types of fuel subsidies. As the busiest route that has become a commercial route, this study tries to allocate this subsidy into another form of subsidy because it sees an opportunity to take advantage of technological developments to improve operating performance, efficiency, and optimize domestic fuel products at the same time. There are various solutions in providing alternative subsidies. The alternative subsidies that are being tried to be given to the Merak-Bakauheni crossing are subsidies in the form of technology, namely the provision of engine modifications to a dual fuel diesel engine. Where the engine can consume multiple fuels, namely HSD and LNG, with a certain composition at the same time. The purpose of this final project is to provide an overview of ships that deserve alternative subsidies for engine modification to dual fuel, and to see the efficiency and benefits of each given fuel composition scheme. We will compare the current state, the state without subsidies, and the variations in the composition of multiple fuels on each ship. And see if there is an efficiency in subsidies that the government can save as a saving cost. The results of the analysis that has been carried out show that the subsidy allocation is Rp. 1.3 trillion/year. With the alternative subsidy, the government gets a savings of Rp. 447 billion without having to issue another fuel subsidy every year.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Penyeberangan, Merak Bakauheni, Dual fuel, Subsidi Modifikasi Mesin, Roro
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM381 Passenger ships
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Heidi Vena Br Gintings
Date Deposited: 17 Feb 2022 04:31
Last Modified: 16 Dec 2024 02:36
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/94314

Actions (login required)

View Item View Item