Analisis Strategi Bisnis Angkutan Laut Untuk Antisipasi Proyek Hilirisasi Batubara

Haryanto, Rudi (2022) Analisis Strategi Bisnis Angkutan Laut Untuk Antisipasi Proyek Hilirisasi Batubara. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04411740000013-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04411740000013-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2024.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2017 berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca guna meminimalisir pemanasan global. Salah satu upaya yang ditempuh dengan meningkatkan bauran Sumber Energi Baru dan menurunkan konsumsi Sumber Energi Tak Terbarukan. Beberapa upaya untuk mendukung hal ini antara lain dengan rencana penurunan konsumsi batubara sebesar 25% dari konsumsi saat ini hingga tahun 2050 dan melakukan hilirisasi batubara. Proyek hilirisasi batubara sendiri akan lebih banyak mengubah produk batubara menjadi produk gas. Kedua hal ini akan menyebabkan penurunan permintaan terhadap pengangkutan batubara dalam bentuk curah kering. Padahal pada tahun 2020 angkutan laut pengangkut batubara merupakan yang terbanyak pada bauran angkutan laut niaga Indonesia dengan proporsi sebesar 67,36%, sementara batubara sendiri mempunyai proporsi sebesar 81,78% dari seluruh muatan angkutan laut Indonesia. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan alternatif dari pemanfaatan kapal-kapal pengangkut batubara eksisting agar mendapatkan profit yang optimum. Analisis dilakukan dengan tiga alternatif: (1) tetap memanfaatkan kapal eksisting untuk mengangkut batubara, (2) melakukan konversi untuk mengangkut muatan curah cair hasil hilirisasi batubara, dan (3) melakukan scrap. Setiap alternatif dianalisis pada tiga kondisi tarif sewa time charter, yaitu (a) proyeksi pesimis, (b) proyeksi moderat, dan (c) proyeksi optimis. Alternatif terbaik pada kondisi (a) adalah dengan tetap mengoperasikan semua tongkang untuk mengangkut batubara serta melakukan scrap kapal bulk pada tahun ke-1, dan scrap semua tongkang diakhir umur ekonomisnya. Alternatif terbaik pada kondisi (b) dan kondisi (c) adalah dengan tetap mengoperasikan semua kapal untuk mengangkut batubara dan melakukan scrap pada semua kapal diakhir umur ekonomisnya. Potensi profit yang dapat diperoleh pada kondisi (a) sebesar 3,85 Triliun-Rp, pada kondisi (b) sebesar 12,7 Triliun-Rp dan pada kondisi (c) sebesar 19,47 Triliun-Rp.
====================================================================================================
Indonesian government through Presidential Regulation No. 21 of 2017 is committed to reduce greenhouse gas emissions to minimize global warming. One of the efforts taken is by increasing the mix of New Energy Sources and reducing consumption of Non-Renewable Energy Sources. Several efforts to support this plan are reducing coal consumption and start coal downstream. The coal downstream projects will convert more dry coal into gas products. Both of theses will decrease demand of dry bulk transportation. Whereas in 2020 coal dry bulk vessels is the most in Indonesia’s commercial vessels mix with a proportion of 67.36%, and dry coal has a proportion of 81.78% of all Indonesian sea freight cargo. This research aims to determine the alternative selection of the utilization of existing dry coal transport vessels in orders to obtain optimum profit. The analysis was conducted with three alternatives: (1) still utilizing existing vessels to transport dry coal, (2) converting existing vessels to transport liquid bulk cargo from coal downstream project, and (3) scraping existing vessels. Each alternative is analyzed on three time charter rates, namely (a) pessimistic projections, (b) moderate projections, and (c) optimistic projections. The best alternative on condition (a) is keep operating all barges to transport dry coal, and scrap bulk carrier on first year and scrap all barges at the end of their economic life. The best alternative on condition (b) and condition (c) is keep operating all vessels to transport dry coal and scrap all vessels at the end of their economic life. Potential profit that can be obtained on condition (a) is 3.85 Trillion-IDR, on condition (b) is 12,7 Trillion-IDR and on condition (c) is 19,47 Trillion-IDR.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Hilirisasi Batubara, Konversi Kapal, Strategi Perusahaan Pelayaran, Time Charter Hire, Tongkang, Barge, Coal Downstream Projects, Marine Transport Business Strategy, Time Charter Hire, Ship Conversion
Subjects: V Naval Science > V Naval Science (General)
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rudi Haryanto
Date Deposited: 17 Feb 2022 01:20
Last Modified: 17 Feb 2022 01:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/94451

Actions (login required)

View Item View Item