Rudianto, Budi (2022) Model Konfigurasi Atap Untuk Pembangkitan Energi Dengan Sistem Panel Surya Terintegrasi Pada Permukiman Kampung Di Kota Surabaya. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR)
08111460010003-Dissertation.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (34MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena semakin luasnya kawasan permukiman perkotaan dan rapatnya
jarak antar bangunan menyediakan permukaan atap luas terkonsentrasi yang bisa
menjadi lokasi pemanen energi matahari. Menerapkan sistem panel surya
terintegrasi pada kampung dengan konfigurasi beragam mempunyai permasalahan
perolehan akses sinar matahari optimal. Namun hal tersebut memberi peluang
untuk ekplorasi pembangkitan energi maksimal karena rentang lebar dari posisi
matahari di wilayah ekuator. Belum ada peneliti lain yang melakukannya di
wilayah ekuator. Tujuan penelitian adalah mendapatkan model konfigurasi atap
dengan akses sinar matahari optimal untuk pembangkitan energi dengan sistem
panel surya terintegrasi pada permukiman kampung di Kota Surabaya. Metodologi penelitian merupakan gabungan dari analisis tipo-morfologi, simulasi, dan optimasi. Kondisi tipikal dari atap permukiman dan blok
permukiman menjadi dasar dalam membuat model. Simulasi menggunakan
program PVsyst untuk menghitung pembangkitan energi listrik pada model
konfigurasi atap. Optimasi menggunakan pendekatan desain untuk mendapatkan
pembangkitan energi listrik maksimal. Subyek penelitiannya adalah atap
permukiman dan blok permukiman kampung di Kota Surabaya. Obyek
penelitiannya meliputi orientasi, jenis atap, sudut kemiringan atap, tinggi
bangunan, bentuk blok, dan kepadatan bangunan. Kondisi tipikal dari atap permukiman dan blok permukiman terutama
dibentuk oleh variasi orientasi. Karakter akses sinar matahari di Kota Surabaya
dipengaruhi oleh lokasi kota yang berada pada 7,25° LS, yang sedikit condong ke
Selatan. Model konfigurasi atap dengan akses sinar matahari optimal mempunyai
persyaratan yaitu jumlah variasi orientasi yang banyak terutama diagonal untuk
mengikuti pergerakan posisi matahari secara bersama bergantian, kombinasi
variasi sudut kemiringan atap yang relatif landai (20°-25°) untuk mendapatkan
dua sisi bidang atap berlawanan ter-papar bersamaan, dan perbedaan tinggi
bangunan kurang dari 1 meter untuk meminimalkan halangan dari bangunan
bersebelahan yang menyebabkan pembayangan.
=======================================================================================================
The phenomenon of the getting wider of urban settlement area and the closer
distance between buildings provide a large concentration of roof surface that can
be a location for solar energy harvester. Implementing an integrated solar panel
system in a kampung situation with various configurations has a problem getting
optimal solar access. However, this provides an opportunity to explore maximum
energy generation due to the wide range of the movement of the sun’s position in
the equatorial region. No other researchers have conducted it at the equator. The
research aims to obtain a roof configuration model with optimal solar access for
energy generation with an integrated solar panel system on kampung in Surabaya. The research methodology is typo-morphological analysis, simulation, and
optimization. Typical conditions of the roof and block settlement are the basis for
modeling. The simulation with the PVsyst program to calculate the generation of
electrical energy on the roof configuration model. A design approach to optimize
maximum electrical energy generation. The research subjects are roof settlement
and block settlement in Surabaya. The research objects include orientation, roof
type, roof-slope angle, building height, block shape, and building density. Typical conditions of roof settlement and block settlement block are shaped
mainly by orientation variation. The character of solar access in Surabaya is
affected by the city’s location at 7,25° S, which is slightly leaning to the South. The roof configuration model with optimal solar access has the following
requirements: namely, a large number of orientation variations, especially
diagonals to follow the movement of the sun's position simultaneously alternately, a combination of roof variations in low-angle (20°-25°) to get two opposite of
roof sides exposed together, and the difference in building height is less than 1
meter to minimize obstructions from adjoining buildings that cause shadowing
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | akses sinar, kampung, konfigurasi atap, orientasi berlawanan, panel surya, kampung, opposite orientation, roof configuration, solar access, solar panel |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design. |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23001-(S3) PhD Thesis |
Depositing User: | Budi Rudianto |
Date Deposited: | 16 Mar 2022 08:12 |
Last Modified: | 16 Mar 2022 08:12 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/94844 |
Actions (login required)
View Item |