Puspatarini, Retna Ayu (2014) Eksistensi Pendhapa Ageng Sasana Sewaka Melalui Kajian Hubungan Pendhapa Ageng Sasana Sewaka Dan Bedhaya Ketawang. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3207301006-Disertasi.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Keberadaan Pendhapa Ageng Sasana Sewaka dan tari Bedhaya Ketawang yang dipentaskan setiap Tingalan Jumenengan Dalem (Peringatan Naik Tahta) Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menunjukkan hubungan yang erat antara bangunan dan tarian (content—container). Penelitian terhadap eksistensi Pendhapa Ageng Sasana Sewaka sebagai produk arsitektur dan tari Bedhaya Ketawang sebagai produk seni, menegaskan adanya hubungan yang saling melengkapi sebagai fenomena wadah dan isi sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari filosofi budaya masyarakat Jawa. Kebersatuan tersebut memberikan kehidupan bagi bangunan Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. Ini menunjukkan bahwa arsitektur tidak hanya sebatas bentuk fisik bangunan namun juga memiliki jiwa sehingga menandakan eksistensi bangunan merupakan kehidupan (jiwa) bangunan. Penelusuran eksistensi Pendhapa Ageng Sasana Sewaka dilakukan dengan menggunakan metode fenomenologi. Adapun pendekatannya digunakan pendekatan yang mengelaborasikan pemikiran being-in-the-world dan ngudi kasampurnan. Dua pendekatan tersebut dilakukan dengan mengeksplorasi rasa pangrasa, rasa rumangsa, rasa sejati, dan rasa sejatining rasa penari Bedhaya Ketawang saat menarikan tari Bedhaya Ketawang di Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. Penelitian tersebut menghasilkan konsep pusat di pusat, pusat terpusat, dan pusat memusat yang menghasilkan ruang sakral di Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. Ruang sakral berada di area saka guru terbentuk akibat jalinan tari Bedhaya Ketawang dengan bangunan Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. Ini menandakan bahwa dalam arsitektur Jawa ruang sakral tidak hanya terbentuk secara fisik namun juga terbentuk melalui kegiatan pengguna bangunan di bangunan yang digunakannya.
=================================================================================================================================
The existence of Pendhapa Ageng Sasana Sewaka and Bedhaya Ketawang dance is staged every Tingalan Jumenengan Dalem (King’s Corronation Day) King of Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat shows strong relation between building and dance (content—container). The research of the existence of Pendhapa Ageng Sasana Sewaka as architecture product and Bedhaya Ketawang dance as art product, affirms complimentary one another as a phenomenon of content and container as a unity that is inseparable with Javanese social culture philosophy. This unity gives life to the building of Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. It shows that architectures is not only limited to physical appearance but it also has soul which marks the building existence as the soul of the building. The search of Pendhapa Ageng Sasana Sewaka existence is done through phenomenology method. The approach to this method is using the theory of being-in-the-world and ngudi kasampurnan. In capable reading the approach is explored through the feeling (rasa pangrasa, rasa rumangsa, rasa sejati, and rasa sejatining rasa) of Bedhaya Ketawang dancers while dancing Bedhaya Ketawang in Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. This reseach results several concepts which are center in center, centralized center, and converging center resulting sacred space in Pendhapa Ageng Sasana Sewaka. Sacred space locates in the area of saka guru shaped as relation between Bedhaya Ketawang dance and Pendhapa Ageng Sasana Sewaka building. It shows that in Javanese architecture sacred space is not shaped physically but it is also shaped through user’s activity in the building where user is occupying in.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendhapa Ageng Sasana Sewaka, Bedhaya Ketawang, Fenomenologi, Being-in-the-world, Ngudi Kasampurnan, Rasa Pangrasa, Rasa Rumangsa, Rasa Sejati, Rasa Sejatining Rasa, Pusat di Pusat, Pusat Terpusat, Pusat Memusat, Ruang Sakral, Pendhapa Ageng Sasana Sewaka, Bedhaya Ketawang, Fenomenologi, Rasa Pangrasa, Center in Center, Centralized Center, Converging Center, Sacred Space |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA7115 Domestic architecture. Houses. Dwellings T Technology > TH Building construction > TH438.13 Building information modeling. |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23001-(S3) PhD Thesis |
Depositing User: | Anis Wulandari |
Date Deposited: | 29 Jun 2022 02:50 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 07:28 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/94920 |
Actions (login required)
View Item |