Pemilihan Alternatif Design Jalur Transmisi 150 Kv Holtekam-Angkasa Papua Dengan Pendekatan Metode TOPSIS

Simbolon, Hotmasterman (2022) Pemilihan Alternatif Design Jalur Transmisi 150 Kv Holtekam-Angkasa Papua Dengan Pendekatan Metode TOPSIS. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of TESIS FINAL HOTMASTERMAN SIMBOLON 6032202206 30 JUNI 2022 FINAL.pdf]
Preview
Text
TESIS FINAL HOTMASTERMAN SIMBOLON 6032202206 30 JUNI 2022 FINAL.pdf - Accepted Version

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of 6032202206-Master_Thesis.pdf] Text
6032202206-Master_Thesis.pdf

Download (4MB)

Abstract

Pada umumnya untuk evakuasi daya 150 kV (Tegangan Tinggi) dilakukan dengan transmisi dengan jenis saluran udara tegangan tinggi (SUTT) mempertimbangkan jenis konstruksi dan teknologi yang sederhana dalam pengerjaannya. Target pemerintah sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 terdapat jalur transmisi Holtekam - GI Angkasa Papua yang ditargetkan selesai pada tahun 2022 dengan tiga jenis opsi pilihan desain transmisi yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLTT). Hal ini berdampak pada PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) yang bertugas dalam pembangunan harus melakukan kajian dengan pertimbangan yang tepat untuk mendapatkan hasil keputusan desain dengan dasar yang kuat. UIP Maluku Papua telah melakukan penugasan kepada konsutan PLN Enjiniring untuk melakukan kajian terhadap hal tersebut namun berdasarkan pengalaman proses kajian yang dilakukan, pilihan cenderung ditetapkan pada salah satu kriteria yang dominan seperti harga termurah, durasi tersingkat sebagai bobot yang terbesar. Tidak sedikit permasalahan yang timbul disebabkan perubahan desain akibat masalah sosial terjadi sebagai faktor penghambat dan keterlambatan sehingga keputusan langsung untuk SUTT masih perlu dikaji lebih lanjut meskipun SUTT adalah tipe desain yang paling banyak digunakan. Bila keputusan langsung diterapkan dengan menggunakan tipe desain SKTT atau SKLTT, terdapat peluang yang lebih cepat untuk penyelesaiannya namun tetap saja hal ini merupakan hal yang baru di daerah maluku papua dimana faktor ketidakpastian dalam pelaksanaan juga akan sulit untuk dimitigasi dari sisi waktu. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu penelitian secara empiris dengan menggunakan metode TOPSIS untuk menganalisis multi kriteria yang telah disepakati dan setelah dilakukan penelitian disimpulkan bahwa metode ini dapat memberikan rekomendasi keputusan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa SUTT merupakan solusi yang dapat direkomendasikan, namun mengingat secara sensitivitas faktor bobot preferensi memiliki pengaruh signifikan dalam keputusan sehingga bilamana dipandang perlu hal ini dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
================================================================================================
Mostly, the evacuation of 150 kV (High Voltage) electricity in Indonesia is carried
out by transmission with the type of High Voltage Overhead Line (SUTT)
considering the type of simple construction and technology in common. The
government's target in accordance with the Electricity Supply Business Plan
(RUPTL) 2021-2030 is the Holtekam – Angkasa Papua transmission line which is
targeted for completion in 2022 with three types of transmission design options,
namely High Voltage Overhead Line (SUTT/OHL), High Voltage Underground
Line (SKTT/UGC) and High Voltage Marine Cable Channels
(SKLTT/Submarine). This has an impact on the PLN Project Development Unit
(UIP), which oversees the development of Electricity Infrastructure must conduct a
study with proper considerations to obtain the right design decision results to be
applied. UIP Maluku Papua has assigned the consultant of PLN Engineering to
conduct a study of the three alternative designs using available data. Based on the
experience of the study process carried out, the decision tends as the criteria for a
faster construction time or a cheaper cost estimate. Meanwhile the cheapest cost is
not always be the final solution because UIP has many of experience when
constructing SUTT in the Papua area, many problems arise resulting in design
changes during the construction process and other social problems that can occur
as inhibiting factors and delays, in addition, if the other alternatives directly
implemented using SKTT and SKLTT which generally estimate be done faster in
construction, also there’s no one can guarantee about it because this alternative is
categorized as a new thing in Maluku & Papua where there’s a lot of uncertainty
factor in implementation will also be immeasurable. Based on these things,
empirical research using the TOPSIS method is needed to analyze the most
appropriate alternative design decisions. The result of the research is SUTT as the
recommended decision. But considering the sensitivity analysis, the weight of
preference factor has a significant role to change the decision, so if it’s deemed
necessary, this can be developed in the next comprehensive special research.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: TOPSIS, SUTT, SKTT, SKLTT, OHL, UGC, Submarine, MCDM
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User: Hotmasterman Simbolon
Date Deposited: 04 Jul 2022 04:54
Last Modified: 20 Nov 2024 07:09
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/94956

Actions (login required)

View Item View Item