Perbandingan Jumlah Kebutuhan Perkuatan Pada Lereng Badan Jalan Di Atas Tanah Lunak Dengan Metode 2d Dan 3d

Shoffiana, Nur ‘Arfiati (2022) Perbandingan Jumlah Kebutuhan Perkuatan Pada Lereng Badan Jalan Di Atas Tanah Lunak Dengan Metode 2d Dan 3d. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Text 6012211135-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2024. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Analisa stabilitas lereng sangat penting dilakukan dalam perencanaanlereng timbunan maupun galian agar stabil dan aman sehingga tidak berpotensiterjadinya kelongsoran. Metode yang paling populer dan sering digunakan dalamanalisa stabilitas lereng adalah Limit Equilibrium Method (LEM) denganpermodelan dua dimensi (2D). Asumsi yang digunakan pada permodelan 2D adalahbidang longsor yang terjadi memiliki panjang tidak terbatas atau menerus.Faktanya, bidang longsor yang terjadi di lapangan adalah setempat dan tidakmenerus sehingga permodelan tiga dimensi (3D) menjadi lebih sesuai.Analisa stabilitas lereng 3D telah banyak dikembangkan oleh berbagaipeneliti hingga saat ini. Sebagian besar hasil penelitian sebelumnya menyatakanbahwa rasio faktor keamanan 3D dan 2D adalah lebih besar dari satu untuk tanahkohesif dan kurang dari satu untuk tanah non kohesif. Di satu sisi, faktor keamananmempengaruhi jumlah kebutuhan perkuatan, dimana faktor keamanan yangdiperoleh dari penelitian sebelumnya hanya faktor keamanan minimal sedangkanfaktor keamanan minimal tidak menjamin untuk mendapatkan jumlah kebutuhanperkuatan terbanyak. Faktor keamanan dari analisa 2D dan 3D mungkin akanberbeda sehingga jumlah kebutuhan perkuatan juga akan berbeda. Perbedaanjumlah kebutuhan perkuatan tersebut dapat menimbulkan masalah adanyaunderestimate atau overestimate dalam desain.Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan analisa perbandinganjumlah kebutuhan perkuatan antara hasil analisa permodelan 2D dan 3D padatimbunan diatas tanah lunak dengan konsistensi very soft, soft, dan medium.Analisa stabilitas lereng dilakukan menggunakan LEM. Analisa stabilitas lereng2D menggunakan program bantu GeoStudio sedangkan analisa 3D menggunakanperumusan Hovland. Perbandingan jumlah perkuatan dalam penelitian inimenggunakan perkuatan geotextile.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada timbunan di atas tanahlunak, faktor keamanan 2D lebih kritis daripada faktor keamanan 3D. Rasio faktorkeamanan 3D dan 2D berkisar antara 1,09 - 4,807. Hal tersebut menyebabkanjumlah kebutuhan perkuatan pada analisa 2D lebih banyak dibandingkan dengankebutuhan perkuatan pada analisa 3D. Rasio perbedaan perkuatan 3D dan 2Dadalah antara 0 – 0,935 yang tergantung dari tingi, lebar, dan kemiringan timbunan.Oleh karena itu, analisa stabilitas lereng 2D sudah dapat mewakili bidang longsor3D
==========================================================================================================================================
Slope stability analysis is very important when designing an embankment and excavation works. It is due to maintaining its stability and safety, hence there is little possibility for landslides to occur. The most popular and frequently used method in slope stability analysis is the Limit Equilibrium Method (LEM) with two dimensional (2D) modeling. The assumption used in the 2D modeling is that the landslide area has an unlimited or continuous length. In fact, the landslide field that occurs in the field is local and not continuous so that the three-dimensional (3D)modeling becomes more suitable.3D slope stability analysis has been developed by many researchers to date. Most researchers stated that safety factor ratio between 3D and 2D analysis is greater than one for cohesive soils and less than one for non-cohesive soils. Furthermore, the safety factor affects the amount of reinforcement needed, where this safety factor is the minimum safety factor obtained from analysis. This method does not guarantee the highest number of reinforcements. The safety factor of 2D and 3D analysis might be different so the amount of reinforcement required will also be different. The difference in the amount of reinforcement required can cause problems with underestimation or overestimation in the design.Therefore, a comparative analysis of the amount of reinforcement is carried out for both 2D and 3D stability analysis on the embankment on soft soil with very soft, soft, and medium consistency. Slope stability analysis was carried out using LEM. The 2D slope stability analysis uses the GeoStudio program while the 3D analysis uses the Hovland formulation. Slope reinforcement type used in this research is geotextile.The results obtained from this study are that in the embankment on soft soil, the 2D safety factor is more critical than the 3D safety factor. The 3D and 2D safety factor ratios range from 1.09 - 4.807. It causes the need for reinforcement in 2D analysis is more than the need for reinforcement in 3D analysis. The ratio of the difference between 3D and 2D reinforcement is between 0 – 0.935 depending on the height, width and slope of the embankment. Therefore, the 2D slope stability analysis can already represent the 3D landslide at sites

Item Type:	Thesis (Masters)
Additional Information:	RTS 624.151 363 Sho p-1
Uncontrolled Keywords:	Faktor keamanan, Limit Equilibrium Method (LEM), perkuatan geotextile, stabilitas lereng 2D, stabilitas lereng 3D
Subjects:	T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization
Divisions:	Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited:	06 Dec 2022 01:19
Last Modified:	06 Dec 2022 08:36
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/95149

Actions (login required)

View Item