Injectable Bone Filler Hidroksiapatit-Kitosan-Pmma Untuk Terapi Penyembuhan Nonunion Bone Fracture Jonathan Teavan Capella

Capella, Jonathan Teavan (2022) Injectable Bone Filler Hidroksiapatit-Kitosan-Pmma Untuk Terapi Penyembuhan Nonunion Bone Fracture Jonathan Teavan Capella. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[thumbnail of 02511840000022-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02511840000022-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (4MB)

Abstract

Pada tahun 2019 terjadi sebanyak 178 juta kasus patah tulang diseluruh dunia. Angka ini meningkat sebanyak 33,4% sejak tahun 1990. Di Indonesia sendiri terdapat 5,113 kasus patah tulang yang terdata oleh Kemenkes RI pada tahun 2018. Patah tulang bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi, satu diantaranya adalah kasus nonunion. Nonunion adalah sebuah kondisi ketika tulang yang patah tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan setelah 6-9 bulan patah tulang terjadi. Komplikasi ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya adalah terjadinya infeksi dan kurangnya kemampuan tulang untuk meregenerasi sendiri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti subtitut tulang terinjeksikan yang ditujukan untuk menggapai setiap ujung dari patahan. Subtitut tulang ini disebut bone filler dalam penelitian ini terdiri atas polimetilmetakrilat (PMMA), hidroksiapatit (HAp), dan kitosan oligosakarida (COs). Dalam penelitian ini dilakukan variasi pada rasio HAp dan PMMA, yakni : Cs2HAp20 dengan HAp20 wt%, PMMA 78 wt%; Cs2HAp30 dengan HAp 30 wt%, PMMA 68 wt%, Cs2HAp40 dengan HAp 40 wt%, PMMA 58 wt%; sementara kadar COs sama pada semua variasi yakni 2 wt%. Bone filler ini kemudian dikarakterisasi dengan uji Fourier Transform Infra Red (FTIR), uji tekan, uji antibakteri, uji setting time dan visual, uji viskositas, dan uji MTT assay. Dari pengujian FTIR didapat bahwa semua variasi memiliki gugus fungsi yang sama namun berbeda dalam intensitas. Dari uji tekan, didapat rata-rata kekuatan tekan Cs2HAp20 sebesar 87,704 MPa, Cs2HAp30 sebesar 79 MPa, Cs2HAp40 sebeber 78,9 MPa. Dari uji antibakteri didapat rata-rata diameter inhibisi pada Cs2HAp20 sebesar 6,67 mm, Cs2HAp30 sebesar 10,93 mm, dan Cs2HAp40 sebesar 13,47 mm. Dari uji setting time didapat bahwa Cs2HAp20 terpolimerisasi setelah 15 menit 8 detik, Cs2HAp30 setelah 18 menit 24 detik, Cs2HAp40 setelah 23 menit 30 detik dengan temperatur 35,9 oC, 31,05 oC, dan 31,6 oC. Dari uji viskositas didapatkan grafik viskositas Cs2HAp30 dan Cs2HAp40. Dan dari uji MTT assay didapatkan bahwa ketiga variasi bersifat toksik moderat
======================================================================================================================================
There are 178 milion cases of bone fractures all over the world in 2019, this number increased as much as 33,4% since 1990. In Indonesia alone, there are 5,113 cases related to bone fractures reported to the Indonesia’s Ministry of Health in 2018. Fractures can lead to complications of not treated properly, one of those complications is the case of nonunion. Nonunion happens when fractures don’t heal after period of 6-9 months. Complications could occur by many factors, i.e. infections and inability of the bone to regenerate by itself. This experiment is aimed for researching injectable bone substitute that will help to heal bone fractures. This bone substitute is called bone filler throughout this experiment which is made up by polymethylmethacrylate (PMMA), hydroxyapatite (HAp), and chitosan oligosaccharide. The bone filler is varied in the PMMA and HAp content while keeping the COs same for all variants which is 2 wt%. The variants are : Cs2HAp20 with 20wt% HAp and 78 wt% PMMA; Cs2HAp30 with 30 wt% HAp and 68% PMMa; and Cs2HAp40 with 40 wt% HAp and 58 wt% PMMA. The bone filler samples then run through series of testing to determine it’s characteristics such as : fourier transform infrared (FTIR), compression test, antimicrobial test, setting time and visual test, viscosity test, and MTT assay test. The result of FTIR defined every variants has similar functional groups with difference in intensity. From compression test it’s found the compression strength value of Cs2HAp20 is 87,704 MPa, Cs2HAp30 is 79 MPa, and Cs2HAp40 is 78,9 MPa. The antimicrobial result of Cs2HAp20 is 6,67 mm, Cs2HAp30 is 10,93 mm, and Cs2HAp40 is 13,47 mm for average diameter of inhibition. The setting time result yields setting time and setting temperature of Cs2HAp20, Cs2HAp30, and Cs2HAp40 which is 15 minutes 8 seconds - 35,9 oC, 18 minutes 24 seconds – 31,05 oC, and 23 minutes 30 seconds -31,6 oC respectively. The MTT assay result yields the result that all variants is in medium toxicity category

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSMt 678.72 Cap i-1
Uncontrolled Keywords: Bone filler, hidroksiapatit, kitosan oligosakarida, PMMA
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.38 Materials--Fatigue.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.9.F5 Electrospinning. Nanofibers
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.9 Composite materials. Laminated materials.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 09 Jan 2023 07:48
Last Modified: 13 Dec 2024 06:59
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95346

Actions (login required)

View Item View Item