Akbar, Achmad Fajrul (2022) Pengaruh Proses Fermentasi Terhadap Peningkatan Reduksi Sampah Organik Biodegradable Dengan Metode Biokonversi Larva Black Soldier Fly (Bsf). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Text
03211840000001-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (4MB) |
Abstract
Pada tahun 2021 tercatat Indonesia diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahun dengan komposisi sampah didominasi oleh sampah dari sumber pasar, yakni mencapai 22,7% dari total sampah. Proses pengolahan limbah organik selain dimanfaatkan menjadi biogas dan kompos, salah satu upaya adalah dengan cara biokonversi. Biokonversi merupakan proses lanjutan yang memanfaatkan larva serangga yang terjadi secara alamiah memakan dan mengubah kandungan nutrisi limbah organik menjadi biomassa larva serangga. Organisme yang berperan dalam proses biokonversi adalah larva serangga black soldier fly (BSF). Larva BSF tidak memiliki enzim pendegradasi selulosa. Sehingga penambahan proses fermentasi dapat memingkatkan pertumbuhan dan reduksi sampah. Mikroorganisme akan memecah selulosa pada sampeh sayur dan buah dengan enzim selulase. Proses degradasi oleh mikroorganisme dapat membuat larva BSF lebih mudah untuk mengonsumsi sampah yang diberikan. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode penambahan proses fermentasi dengan 2 jenis fermentor pada sampah organik biodegradable untuk meningkatkan reduksi sampah pada pengolahan biokonversi larva BSF. Fermentasi pada sampah akan dilakukan dengan waktu yang berbeda untuk menentukan waktu yang cocok untuk proses fermentasi pada pengolahan BSF. Sampah organik biodegradable yang dijadikan sebagai sampel adalah sampah sayur dan buah dari pasar. Sebagai kontrol pengaruh jenis sampel terhadap persentase reduksi sampah dan tingkat pertumbuhan larva BSF akan digunakan sampah organik tanpa fermentasi. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa fermentasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat reduksi sampah. Sampah yang difermentasi mengalami reduksi sebesar 62,97% sedangkan sampah tanpa fermentasi mengalami reduksi sebesar 50,67%. Reduksi sampah berbanding lurus dengan kemampuan larva mengonsumsi sampah. Sampah dengan fermentasi trikoderma selama 10 hari memiliki puncak pertumbuhan larva BSF pada umur 18 hari. sedangkan pada sampah tanpa fermentasi mengalami puncak pertumbuhan pada umur 25 hari. hasil residu dari sampah yang difermentasi memiliki kuantitas lebih sedikit tetapi memiliki kualitas C/N rasio lebih tinggi yaitu 89,37. Sedangkan residu pada sampah tanpa fermentasi memiliki kuantitas lebih banyak dan kualitas C/N rasio lebih rendah yaitu 62,11
======================================================================================================================================
In 2021 it was recorded that Indonesia was estimated to produce 64 million tons of waste every year with the composition of waste dominated by waste from market sources, which reached 22.7% of the total waste. The process of processing organic waste in addition to being used as biogas and compost, one of the efforts is by means of bioconversion. Bioconversion is an advanced process that utilizes naturally occurring insect larvae to eat and convert the nutrient content of organic waste into insect larvae biomass. The organism that plays a role in the bioconversion process is the black soldier fly (BSF) insect larvae. BSF larvae do not have cellulose degrading enzymes. So that the addition of the fermentation process can increase growth and reduce waste. Microorganisms will break down cellulose in vegetable and fruit samples with cellulase enzymes. The degradation process by microorganisms can make it easier for BSF larvae to consume the given waste. This research will be carried out by adding a fermentation process with 2 types of fermenters on biodegradable organic waste to increase waste reduction in BSF larval bioconversion processing. Fermentation in waste will be carried out at different times to determine a suitable time for the fermentation process in BSF processing. Biodegradable organic waste that is used as a sample is vegetable and fruit waste from the market. As a control of the effect of the type of sample on the percentage of waste reduction and the growth rate of BSF larvae, organic waste without fermentation will be used. The results obtained stated that fermentation had no significant effect on the level of waste reduction. Fermented waste experienced a reduction of 62.97% while non-fermented waste experienced a reduction of 50.67%. Waste reduction is directly proportional to the ability of larvae to consume waste. Garbage with trichoderma fermentation for 10 days had a peak growth of BSF larvae at the age of 18 days. while the non-fermented waste experienced peak growth at the age of 25 days. the residue from fermented waste has less quantity but has a higher quality C/N ratio of 89.37. Meanwhile, the residue in the non-fermented waste has more quantity and a lower quality C/N ratio, namely 62.11
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.445 Akb p-1 |
Uncontrolled Keywords: | black soldier fly, fermentasi, reduksi sampah, biokonversi, biodegradable |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD789 Refuse and refuse disposal |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | EKO BUDI RAHARJO |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 02:16 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 06:06 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/95352 |
Actions (login required)
View Item |